

TS
asuransiku.id
Olahraga Beban Saat Puasa
Sejatinya, menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan atau puasa sunnah sesuai syariat Islam, hanyalah memajukan jam makan sarapan, kemudian menghilangkan jadwal makan siang, serta, tidak makan atau minum dari waktu yang di tentukan (imsak) hingga Adzan Maghrib berkumandang, sesederhana itu, namun bagi sebagian orang menjalankan puasa tidak semudah demikian, terlebih dengan mobilitas dan seringkali bekerja dengan beban berat, seperti pekerjaan yang menguras tenaga besar, hingga pekerjaan yang menguras pikiran yang menyebabkan berkurangnya energi.

Meski begitu, bagi sebagian orang yang memiliki program olahraga, meski menjalani ibadah puasa tentu tidak akan menghalangi niatnya untuk mencapai target dari program olahraganya, semisal seorang yang berprogram dengan jogging hariannya untuk menurunkan berat tubuh, atau seorang atlet yang terus berlatih untuk jadwal kompetisinya, tentu olahraga di masa puasa hanya masalah waktu yang dapat di re-schedule.
Lalu, bagaimanakah dengan olahraga beban saat puasa? tentu bisa, mulai dari pola latihan, pola istirahat, durasi olahraga sampai konsumsi nutrisi, mesti di program ulang.
Baca Juga : Pengetahuan Dasar Olahraga Beban, Untuk Pemula
Ada beberapa part olahraga yang meski di kurangi, semisal jika program latihan kompleks harian, bisa di ubah dengan di split untuk di lanjut hari besoknya, menambah asupan nutrisi, mengurangi set atau repetisi tiap latihannya, melakukan setelah jam tarawih, menyudahi secepatnya dan memulai jam tidur / istirahat se-awal mungkin.
Sedang untuk fase maintenance, tetap melatih dengan takaran beban yang sama, tanpa harus menambah beban lagi demi menjaga keseimbangan tubuh lantaran sepanjang hari telah mengalami defisit kalori, di tambah berkurangnya jam tidur yang di akibatkan harus bangun saat jam sahur.
Baca Juga : Olahraga Pembentukan Otot Tanpa Suplemen, Bisakah ?
Tetap jangan lupakan pemanasan sebelum latihan, serta gerakan pendinginan untuk meredakan ketegangan otot yang di sebabkan angkat beban saat selesai olahraga, beberapa saran yang di dapat dari para pro-body lifting, saat ber-puasa jangan sampai berolahraga beban lebih dari 45 menit, untuk tetap menjaga kadar gula darah dan ketersediaan kalori tubuh.

Meski begitu, bagi sebagian orang yang memiliki program olahraga, meski menjalani ibadah puasa tentu tidak akan menghalangi niatnya untuk mencapai target dari program olahraganya, semisal seorang yang berprogram dengan jogging hariannya untuk menurunkan berat tubuh, atau seorang atlet yang terus berlatih untuk jadwal kompetisinya, tentu olahraga di masa puasa hanya masalah waktu yang dapat di re-schedule.
Lalu, bagaimanakah dengan olahraga beban saat puasa? tentu bisa, mulai dari pola latihan, pola istirahat, durasi olahraga sampai konsumsi nutrisi, mesti di program ulang.
Baca Juga : Pengetahuan Dasar Olahraga Beban, Untuk Pemula
Ada beberapa part olahraga yang meski di kurangi, semisal jika program latihan kompleks harian, bisa di ubah dengan di split untuk di lanjut hari besoknya, menambah asupan nutrisi, mengurangi set atau repetisi tiap latihannya, melakukan setelah jam tarawih, menyudahi secepatnya dan memulai jam tidur / istirahat se-awal mungkin.
Sedang untuk fase maintenance, tetap melatih dengan takaran beban yang sama, tanpa harus menambah beban lagi demi menjaga keseimbangan tubuh lantaran sepanjang hari telah mengalami defisit kalori, di tambah berkurangnya jam tidur yang di akibatkan harus bangun saat jam sahur.
Baca Juga : Olahraga Pembentukan Otot Tanpa Suplemen, Bisakah ?
Tetap jangan lupakan pemanasan sebelum latihan, serta gerakan pendinginan untuk meredakan ketegangan otot yang di sebabkan angkat beban saat selesai olahraga, beberapa saran yang di dapat dari para pro-body lifting, saat ber-puasa jangan sampai berolahraga beban lebih dari 45 menit, untuk tetap menjaga kadar gula darah dan ketersediaan kalori tubuh.
0
615
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan