Quote:
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot hari ini. 'Ramalan' Dana Moneter Internasional (IMF) yang lebih cerah terhadap perekonomian dunia membuat moral pelaku pasar terdongkrak dan berani masuk ke aset-aset berisiko di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Pada Rabu (7/4/2021), US$ 1 setara dengan Rp 14.450 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,34% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Rupiah mengawali April 2021 dengan lumayan oke. Dalam dua hari perdagangan terakhir, rupiah menguat masing-masing 0,07%.
Setelah melalui Maret 2021 yang begitu berat, di mana rupiah melemah sampai 1,89% di hadapan dolar AS, kini beban mata uang Tanah Air mulai terangkat. Kebutuhan valas korporasi kembali normal setelah begitu tinggi pada akhir kuartal untuk pembayaran dividen, utang jatuh tempo, dan lain-lain. Tekanan terhadap rupiah mereda sehingga ada ruang apresiasi.
Dari sisi eksternal, rupiah juga terbantu oleh kabar gembira dari IMF. Dalam konferensi pers di sela-sela Pertemuan Musim Semi (Spring Meeting), Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath menyebut proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini adalah 6%. Naik dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu 5,5%. Jika Produk Domestik Bruto (PDB) dunia benar-benar tumbuh 6%, maka akan menjadi catatan terbaik sejak 1973.
"Meski ada ketidakpastian yang sangat besar karena pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), tetapi jalan keluar dari krisis ini semakin terlihat nyata," tegas Gopinath, sebagaimana diwartakan Reuters.
Sumber
https://www.cnbcindonesia.com/market...rima-kasih-imf
Sip