ulungrinjaniAvatar border
TS
ulungrinjani
Safari Dharma Raya, Pelari Gajah Asal Temanggung Jawa Tengah
Halo Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas seputar Safari Dharma Raya, pelari gajah asal Temanggung, Jawa Tengah. 




Bus dengan sasis Mercedes-Benz, body Morodadi Prima, dan gambar gajah di samping kanan dan kirinya. Itu dia Safari Dharma Raya atau OBL, yang sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat dan busmania sejak zaman dahulu.

Safari Dharma Raya bermula ketika Bapak Darmojuwono atau Oei Bie Lay mendirikan sebuah PO yang beliau namai sesuai namanya, yaitu OBL di Temanggung, Jawa Tengah. Bapak Darmojuwono pada tahun 1969 mendirikan OBL karena kesulitan akan transportasi di kawasan sana.




Beliau mendirikan PO OBL bermodal beberapa unit bus Amerika, seperti Dodge, Chevrolet, Ford, dan lain-lain. Unit-unit bus Amerika tersebut melayani rute Magelang-Ngadirejo PP, dan melayani trayek pada siang hari.

PO OBL semakin berkembang, hingga pada tahun 1971 Bapak Darmojuwono membuka layanan bus malam dengan jurusan Temanggung--Malang PP. Sementara, rute Magelang-Ngadirejo tetap dipertahankan, dan semua rute OBL pada era-era itu masih menggunakan armada bus buatan Amerika. OBL melayani rute Temanggung-Malang dengan 2 pilihan rute, melewati jalur Pantura melewati Surabaya atau melewati jalur selatan melewati Yogyakarta.




Tak disangka-sangka, ternyata rute Temanggung-Malang tersebut direspon baik oleh masyarakat. PO OBL pun kian membesar, semakin berkembang, dan pada tahun 1974 Bapak Darmojuwono kembali membuka layanan bus malam dengan rute baru, yakni Jogjakarta-Jakarta PP.

Era pertengahan tahun 70an juga, seiring dengan masuknya sasis-sasis bus Mercedes-Benz ke Indonesia, OBL mulai menggunakan sasis buatan Jerman tersebut. Bapak Darmojuwono pun mulai meremajakan armadanya dengan sasis Mercedes-Benz, dan pada awal era 1980an OBL pun mulai menghapus layanan "bus siang" miliknya.




Dan pada tahun 1989, Safari Dharma Raya mulai membuka trayek baru, yaitu Jakarta-Denpasar PP dan Temanggung-Denpasar PP. Pada tahun itu juga, ada kabar duka dari manajemen OBL. Bapak Darmojuwono meninggal dunia. Dengan meninggalnya mendiang Bapak Darmojuwono, perjuangan untuk meneruskan OBL diserahkan ke Bapak Hendro Darmojuwono dan Bapak Santoso Darmo Yuwono.

Bapak Hendro dan Bapak Santoso pun mulai merubah nama perusahaan dari OBL menjadi "Safari Dharma Raya" dibawah PT Safari Dharma Sakti. Tetapi, nama "OBL" tetap disematkan di bagian depan bus.




Tahun 1997 Safari Dharma Raya mulai merambah tanah Nusa Tenggara Barat dengan membuka trayek Jakarta-Mataram PP. Krisis pun berhasil dilewati Safari Dharma Raya atau OBL, dan pada tahun 2001 Safari Dharma Raya mulai merambah pulau Sumbawa dengan membuka trayek Jakarta-Bima PP. 

Sebelumnya, pada tahun 1999, Safari Dharma Raya sempat ditawari untuk menjadi pengelola dan mengadakan beberapa unit bus bandara di bandara Juanda, Surabaya. Safari Dharma Raya pun menerima tawaran tersebut dan mengelola bus bandara selama 2 tahun sesuai kontrak sampai tahun 2002. Pada tahun 2002 juga, Safari Dharma Raya mengikuti tender bus bandara di Denpasar, Bali. Safari Dharma Raya memenangkan tender tersebut, dan mengelola bus-bus bandara di Bandara Ngurah Rai selama 5 tahun sesuai kontrak.




Safari Dharma Raya terus memperbaiki pelayanan, dan dua tahun berselang setelah diluncurkan trayek Jakarta-Bima PP, Safari Dharma Raya menambah pilihan rute, yakni Jakarta-Bima PP melewati jalur Pantura via Surabaya atau Jakarta-Jogjakarta-Bima PP melewati jalur selatan via Jogjakarta.

Safari Dharma Raya juga mulai mengadakan bus-bus pariwisata, bahkan armada Neoplan pun disewakan, dengan berbagai kapasitas tempat duduk dan berbagai pilihan armada. Dengan ini, Safari Dharma Raya terus berkembang, terus menambah armada, dan terus menambah keuntungan.




Dan pada tahun 2011, muncul kabar duka untuk yang kedua kalinya dari manajemen Safari Dharma Raya. Bapak Santoso Darmojuwono meninggal dunia. Sepeninggal mendiang Bapak Santoso Darmojuwono, Safari Dharma Raya diteruskan oleh Ibu Setiawati Darmajuwono sebagai komisaris PT Safari Dharma Sakti.

Hingga pada saat ini, Safari Dharma Raya memiliki ratusan unit armada dengan ratusan hingga ribuan karyawan. Safari Dharma Raya juga memiliki puluhan hingga ratusan ribu penggemar di seluruh Indonesia. OBL atau Safari Dharma Raya memiliki puluhan trayek yang tersebar mulai pulau Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa. 




Armada-armada Safari Dharma Raya umumnya menggunakan sasis Mercedes-Benz. Safari Dharma Raya juga memiliki unit bus dengan sasis mulai dari MAN, Scania K124IB, Hino, sampai sasis gado-gado yang menggunakan mesin Yucai dan Weicai. Tetapi, Safari Dharma Raya dominan menggunakan Mercedes-Benz, karena memang OBL atau Safari Dharma Raya ini sudah terbiasa menggunakan produk sasis buatan Jerman sejak zaman dahulu.

Untuk karoseri, Safari Dharma Raya akhir-akhir ini biasa menggunakan body besutan Morodadi Prima dan Adiputro. Safari Dharma Raya juga pernah mengandalkan body dari karoseri lain seperti Restu Ibu, Laksana atau Tentrem, tetapi yang dominan adalah Morodadi Prima dan Adiputro saat ini.




OBL atau Safari Dharma Raya ini melayani kelas yang terbilang cukup sedikit, mulai dari Bisnis Non AC, Patas AC, Executive, dan Super Executive. Non AC menggunakan seat 3-2 dengan fasilitas reclining seat, musik, dan lainnya, Patas AC menggunakan seat 2-2 dengan fasilitas tambahan AC, toilet, prasmanan, bantal dan selimut, sementara Executive menggunakan seat 2-2 dengan fasilitas tambahan legrest, dan Super Executive menggunakan seat 2-1 dengan fasilitas tambahan karaoke.

Harga tiket dari Safari Dharma Raya untuk kelas Super Eksekutif dengan fasilitas yang didapat terbilang cukup murah. Misalnya, Jakarta-Yogyakarta hanya dibandrol 250 ribu rupiah saja termasuk servis makan dan lain-lain. Oh iya, kadang kita bisa mendapat salah satu unit Double Decker paling langka di Indonesia, tetapi dengan seat 2-2. Jika tak mendapat unit Double Decker, kita akan mendapat unit bus single deck HD/SHD dengan seat 2-1. Tentu, jika mendapat unit Double Decker yang merupakan salah satu unit bus tingkat paling langka di Indonesia, harga 250 ribu rupiah terbilang murah, apalagi joknya spesial.




Safari Dharma Raya setahu ane menggunakan sistem penyediaan BBM solar jatah. Jadi, ugal-ugalan bisa diminimalisir karena driver bisa mengambil sisa uang jatah jika menyetir dengan irit. Biaya perawatan pun akan lebih rendah.

OBL atau Safari Dharma Raya memiliki sebuah armada yang sangat-sangat langka. Hanya ada 1 di Indonesia, yaitu Mercedes-Benz O500R 2542 dengan body Double Decker buatan Morodadi Prima yang sangat mirip dengan body Double Decker buatan Setra, tentu dengan lisensi dari Setra.




O500R 2542 milik PO Safari Dharma Raya melayani trayek Jakarta-Yogyakarta dengan kelas Super Eksekutif. Walau memiliki konfigurasi seat 2-2, tetapi O500R 2542 ini sangat nyaman karena memakai jok yang terbilang "limited edition".

Sayang sekali, ane belum pernah menaiki bus Safari Dharma Raya. Mungkin, OBL atau Safari Dharma Raya akan ane naiki setelah pandemi selesai jika ingin melakukan trip ke Jawa Tengah atau wilayah lainnya.




Jadi, gimana pendapat Gansis seputar Safari Dharma Raya? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih jika Gansis mengoreksi informasi di thread ane yang salah!

Sumber: 1234 
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk mempromosikan atau menjatuhkan siapapun.
Original Written By: @ulungrinjani

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-Toastemoticon-Rate 5 Star

Junmai92
anggiebayu
buday
buday dan 20 lainnya memberi reputasi
21
5.8K
85
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan