

TS
adm52
Pahlawan Kebanggaan

Hai, masihkah setia menunggu? Siapa? Siapa lagi yang kau tunggu? Akankah kau selalu tunggu hadir manusia yang sedia membantumu? Seorang yang kau harap menjadi pahlawan dalam hidupmu.
Tidakkah kau merasa hidup kan lebih bermakna jika kaulah pahlawannya? Bukan. Aku bukan pahlawan. Katamu. Pahlawan itu hanya mereka yang berani berjuang di medan perang. Bukan aku yang hanya berjuang melawan kemalasan.
Tunggu dulu. Bukankah yang kau lakukan juga salah satu perjuangan? Salah satu tindakan berani meninggalkan satu kesalahan? Kesalahan yang tak seharusnya kau kembangbiakkan.
Lalu, adakah dalam keluargamu yang kau anggap pahlawan? Tidak, tidak ada pahlawan dalam keluargaku. Hei tunggu dulu. Apakah ayah ibumu tak kau anggap sebagai pahlawan jua? Tidak, mereka bukan pahlawan, mereka tak berjuang di medan perang. Hei, apa kau tidak ingat, ibumu, ia berjuang hidup dan mati demi kau lahir di dunia ini. Apakah tidak kau anggap pahlawan? Hidup dan matinya ia taruhkan demi hadirmu sapa mentari pagi. Lantas, kau masih menganggapnya bukan pahlawan? Mengapa demikian? Cobalah temukan alasanmu yang sesungguhnya.
Lalu, jika ibu adalah pahlawan yang berjuang melahirkan. Apa peran ayah? Ia bahkan tak melahirkanku. Hei, tapi ingatlah dulu, ya perannya mungkin tak sehebat ibu. Tapi, ialah yang sedia selalu melindungi mu dalam resah gelisah mulai. Ia pula yang memberimu kenyamanan hidup. Jadi, janganlah lupakan pahlawan-pahlawan hidupmu yang ada di sekitarmu.
Sebentar tunggu dulu, katanya guru juga pahlawan bukan? Ya, kamu benar. Guru adalah pahlawan. Ia selalu bersedia sampaikan ilmu apapun keadaannya. Tanpanya, apakah kita akan mampu menjadi manusia dengan segala ilmu yang kita punya? Tidak, tidak akan. Ya, memang kita bisa belajar dengan sendirinya, tapi, terkadang kita tidak mampu memahaminya dengan baik tanpa bantuan orang yang lebih menguasai. Bahkan, para pilot, polisi, dokter, koki, pedagang mereka bisa pandai dari mana? Ya, dari guru tentunya.
Dan teruntuk kamu, apakah kau bercita menjadi pahlawan? Ya, kau pantas menjadi pahlawan, di manapun. Sungguh, kau tak perlu berjuang dalam perang. Hari ini bergeraklah, berjalanlah perlahan, kau pantas menjadi pahlawan kehidupan. Bagi hidupmu sendiri, bagi orang-orang yang kau kasihi. Bukankah kau ingin lebih hebat dari mereka? Lantas, mengapa masih berdiam diri? Tunjukkan pada dunia, bahwa kamu bisa melakukan segalanya.
Teruntuk pahlawan nasionalku, terima kasih telah memperjuangkan merdekanya negeri ini. Selamat jalan pahlawan perjuangan, kami datang menggantikan peran yang kau tinggalkan.
0
158
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan