Lembaga Penelitian Pangan dan Gizi (FNRI) Departemen Ilmu dan Teknologi (Dost) Philipina telah menemukan sifat anti-diabetes gula kelapa alias gula jawa alias gula merah berbahan dasar nira kelapa. Dikatakan bahwa, gula kelapa tidak menyebabkan hiperglikemia atau gula darah tinggi karena memiliki indeks glisemik rendah (GI).

GI mengukur seberapa besar karbohidrat cepat dikonversi ke glukosa dalam darah dan seberapa cepat karbohidrat berubah menjadi gula.

Dalam penelitian tersebut, sampel darah dari 10 non-diabetes dikumpulkan sebelum dan sesudah makan gula jawa. Hasilnya menunjukkan bahwa nira gula kelapa tidak secara drastis meningkatkan kadar glukosa darah.

Para peneliti mengatakan bahwa makanan yang GI-nya lebih dari 70 atau lebih besar diklasifikasikan sebagai GI tinggi, 56-69, GI menengah; dan 0-55, GI rendah.

Dr Trinidad Trinidad, ilmuwan II dari Dost, FNRI Philipina, mengatakan gula kelapa memiliki GI sekitar 35.

Namun, pengaruh waktu panen dan prosedur proses yang berbeda dapat menyebabkan GI berbeda antara gula kelapa yang satu dengan gula kelapa yang lain.

Sentra gula kelapa di negara tersebut adalah General Santos City, Cotabato Utara dan Zamboanga.

Pedagang lokal, menurut PCA, telah mengekspor gula coco ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, setelah potensi produk ini menjadi “hit” terutama untuk penderita diabetes.

Studi menunjukkan bahwa gula kelapa juga membantu dalam menurunkan kolesterol. Selain itu, gula kelapa juga kaya nutrisi seperti potasium, fosfor, magnesium, belerang, kalsium dan vitamin C.

Hhmm…, Anda masih tetap keukeuh mau pakai gula pasir, gula jagung atau pemanis lainnya? Coba pikir ulang!