si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Antonov An-12B Cub, Pesawat Angkut Berat TNI AU yang Terlupakan
Bicara soal pesawat angkut berat milik TNI AU pasti identik dengan nama C-130 Hercules, bagi agan dan sista yang tidak terlalu mengikuti berita militer pasti sudah sangat familiar dengan nama pesawat satu ini. Tapi tahu kah gan sist sebenarnya pada era 1960-an Indonesia punya dua jenis pesawat angkut yang berbeda dari dua rival abadi, yakni Uni Soviet dan Amerika.

Suatu kebanggan serta sebuah keberuntungan, bahwa Indonesia yang bukan negara non-blok berhasil memiliki alutsista nomor wahid dari Uni Soviet dan Amerika. Salah satu pesawat angkut buatan Uni Soviet yang pernah dimiliki Indonesia adalah Antonov An-12B Cub, ane akan membahas pesawat tersebut pada kesempatan kali ini. TS sudah buatkan pembahasan pesawatnya di bawah, selamat membaca.


Jadi Rekan Sejawat Hercules, Pesawat Ini Justru Terlupakan


Kedatanagan pesawat angkut ini merupakan bagian untuk mendukung operasi Trikora pada era Presiden Soekarno gan sist, pada awal tahun 1960-an Indonesia memang berupaya mendatangkan alutsista dari Uni Soviet dan Negara Pakta Warsawa. Selain nama sangar seperti KRI Irian, pembom Tu-16, jet MiG-21, kapal selam kelas Whiskey, dan tank amfibi PT-76, pengadaan alutsista tersebut juga mencakup pesawat angkut berat.

Sebelum mendatangkan Antonov, memang sejak bulan Maret tahun 1960, TNI AU sudah mengoperasikan pesawat C-130 Hercules yang masuk dalam skadron udara 31 dengan kekuatan 10 unit C-130B Hercules. Hadirnya 10 unit Hercules ini berkat jasa Presiden Soekarno yang langsung melobi Presiden AS, John F. Kennedy saat kunjungan ke Washington pada tahun 1959. Pesawat yang didapatkan waktu itu berupa 8 unit tipe kargo dan 2 unit tipe tanker.

Jumlah 10 unit pesawat angkut berat waktu itu ternyata dirasa tidak mencukupi, apalagi untuk mempersiapkan operasi militer dalam skala besar. Pada bulan Desember 1960, Jenderal AH. Nasution dikirim ke Moskow untuk negosiasi pengadaan tambahan alutsista, di mana Indonesia menginginkan pesawat angkut berat jarak jauh untuk menjadi tandem Hercules.

Dari hasil kunjungan Jenderal AH. Nasution waktu itu pada akhirnya TNI AU berhasil memperoleh pesawat turbo propeller Antonov An-12B Cub. Jumlah yang dibeli dari Uni Soviet sebanyak 6 unit, dan mulai berdatangan pada tahun 1964-1965.




Ilustrasi: Samsudin Putranto Hanafi



Enam pesawat yang datang waktu itu diberi nomor registrasi T-1201 hingga T-1206. Kedatangan pesawat Antonov An-12 sekaligus melahirkan skadron angkut kedua di TNI AU, yakni skadron udara 32 yang berdiri tanggal 27 Juli 1965. Skadron udara 32 kemudian ditempatkan di lanud Husein Sastranegara, Bandung.

Menurut beberapa informasi, ada dua An-12 TNI AU yang mengalami kecelakaan terbang, pesawat dengan nomor T-1203 jatuh pada 16 oktober 1964 saat take off dari Palembang. Kemudian ada satu tipe lagi yang jatuh di area lanud Halim Perdanakusuma menjelang operasi Dwikora, namun tidak disebutkan nomor registrasi pesawat tersebut.

Akibat peristiwa G-30S/PKI membawa dampak besar pada arah perpolitikan serta kekuatan tempur militer Indonesia. Akibatnya 6 unit Antonov An-12 ikut menjadi korban, pesawat tersebut kemudian dinon-aktifkan akibat tidak ada pasokan suku cadang dari Uni Soviet. Lewat sistem kanibalisasi suku cadang, An-12 TNI AU yang tersisa sebenarnya masih ada yang terbang sampai tahun 1970, hingga kemudian pesawat tersebut dinyatakan di grounded.




Ketika TNI AU pernah berjaya pada masanya.

Ilustrasi Foto: Samsudin Putranto Hanafi



Akibat grounded Antonov An-12, praktis skadron udara 32 menjadi kosong tanpa kekuatan sama sekali. Melalui Keputusan Menhankam/Pangab No. Skep/14/IV/1976, skadron udara 32 kemudian dipindahkan ke lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Meskipun saat itu tanpa kekuatan pesawat. Baru kemudian pada 11 Juli 1981, skadron 32 diaktifkan kembali dengan kekuatan pesawat C-130B Hercules.

Kerugian di bidang militer akibat kejadian G30S/PKI sangat terasa bagi Indonesia kala itu, apalagi negara ini dulu memakai banyak produk alutsista buatan Uni Soviet. Akibatnya Indonesia tak lagi mendapat suku cadang dari Uni Soviet, alutsista yang rata-rata masih berusia muda terpaksa harus pensiun dini. Kekuatan Angkatan Udara Indonesia (AURI) merosot tajam sampai hari ini, kini taring matra udara tak lagi tajam seperti dahulu.



Sekilas Tentang Antonov An-12B Cub



An-12 tergolong pesawat medium size and medium range transport aircraft. Serupa dengan C-130 Hercules, An-12 dilengkapi dengan empat mesin turbo propeller dan ramp door pada bagian belakang untuk kargo. Nama julukan ‘Cub’ merupakan nama kesayangan dari NATO. An-12 pertama kali meluncur pada 15 Desember 1957, dan resmi diperkenalkan serta berdinas bersama Angkatan Udara Soviet pada tahun 1959.

Antonov An-12 mampu terbang dengan kecepatan maksimum 777 Km per jam, serta kecepatan jelajah 670 km per jam. Tenaganya berasal dari empat buah mesin Progress AI-20L atau AI-20M turboprop, dengan kekuatan 4.000 horse power untuk setiap mesin. Kapasitas bahan bakarnya bisa mencapai 1.390 liter, dan dapat ditambahkan dengan ekstra fuel tanks.

Untuk urusan daya angkut, An-12 lebih unggul dari C-130B Hercules. An-12 dapat mengangkut muatan maksimum hingga 20.000 kg, sementara C-130B Hercules hanya 16.363 kg. Selain itu pesawat ini juga mampu membawa hingga 100 pasukan terjun payung. Bobot maksimum saat take off mencapai 61.000 kg, sedangkan C-130B Hercules mencapai 79.380 kg.










Bagian ramp door.

Ilustrasi: dremastime.com



Pesawat An-12 diawaki oleh 5 personel, yang terdiri dari pilot, co pilot, flight engineer, navigator, dan operator radio. An-12 dengan kapasitas bahan bakar maksimum, sanggup terbang hingga jarak 5.700 km non stop. Sementara bila terbang dengan muatan maksimum 20 ton, jarak terbangnya hanya 3.600 km. Untuk kecepatan menanjaknya mencapai 10 meter/detik dengan ketinggian terbang maksimum 10.200 meter.

Lahir dikala perang dingin, An-12 tidak sekadar di desain sebagai pesawat angkut. Keunggulan An-12 terletak pada adopsi ruang meriam pada bagian ekor (tail turret). Wujudnya berupa kompartemen juru tembak, meriam yang dipakai adalah Nudelman-Rikhter NR-23 kaliber 23 mm dengan dua laras. Meriam ini dapat menembakkan 850 proyektil dalam satu menit, dengan kecepatan tembak 690 meter per detik. Keberadaan meriam ini dipersiapkan sebagai elemen pertahanan jika sewaktu-waktu pesawat dicegat atau dibuntuti lawan.

Jenis meriam kaliber 23 mm ini juga ditempatkan pada pembom Tu-16 dan Tu-95. Untuk varian pesawat sipil, ruang kompartemen meriam ini ditiadakan. Keunikan lain dari An-12 yakni pada rancangan hidung pesawat yang bergaya ala pembom Tu-16, di mana pada moncong pesawat An-12 ditempatkan jendela atau kaca intai.








Hidung dengan kaca intai.



Meriam 23 mm.

Ilustrasi: indomiliter.com



Tidak tampak meriam 23 mm pada An-12 milik AURI ? emoticon-Bingung (S)

Ilustrasi Foto: Anton Priangga Utama




Kokpit pesawat, awas pusing gan emoticon-Hammer (S)

Ilustrasi: Michael Fritz/jetphotos.com



An-12 sudah diluncurkan dalam banyak varian, diantaranya ada versi intai maritim, SAR, angkut rudal balistik, cargo, linud, dan varian sipil. Untuk varian sipil peswat ini juga lumayan laris. Banyak dipakai oleh penerbangan sipil seperti Aeoroflot, Air Guinee, Alada, British Gulf International Airlines, Avial Aviation, Heli Air Service, Tiramavia, Aerovis Airlines, Veteran Airlines, KNAAPO and Vega Airlines, ATRAN Cargo Airlines. Total ada 77 penerbangan di seluruh dunia yang pernah menggunakan An-12.
.
Di negara asalnya, An-12 diproduksi terakhir pada tahun 1973, total 1.248 unit pesawat yang berhasil diproduksi. Dan seeprti biasa, China turut mengembangan pesawat ini. Pesawat hasil 'copy paste' ini diberi nama Shaanxi Y-8 (Yunshuji-8). Y-8 termasuk pesawat angkut militer/sipil dan kargo yang paling populer di China. Y-8 pun cukup laris di pasaran ekspor. Hingga tahun 2010, Y-8 telah diproduksi sebanyak 169 unit.

Selain digunakan oleh China, total ada 8 negara lain yang ikut menggunakan pesawat Y-8. Negara yang dimaksud adalah Venezuela, Sudan, Pakistan, Sri Lanka, Kazakhstan, Myanmar, Tanzania dan Sudan.




Y-8 versi China.

Ilustrasi: wikipedia.org




Versi sipil An-12.

Ilustrasi: dreamstime.com



Karena usia yang sudah tua dan semakin beresiko bagi awak dan penumpangnya, beberapa negara telah melarang terbang pesawat ini. Contohnya pada tanggal 12 Januari 2009, pemerintah Uni Emirat Arab resmi melarang setiap pesawat An-12 yang terbang atau melintas di wilayah udaranya.

Sayangnya di Indonesia tidak ada satu pun An-12 TNI AU yang tersisa untuk diabadikan sebagai koleksi museum atau monumen. Meski waktu pengabdiannya cukup singkat bagi Indonesia, seharusnya pihak museum Dirgantara Yogyakarta juga memiliki koleksi pesawat ini.

Pesawat An-12 telah menjadi bagian penting dari sejarah eksistensi alutsista TNI AU, sekaligus menjadi lambang kekuatan matra udara di dekade 1960-an. Meski namanya kalah tenar dari C-130 Hercules, namun pesawat ini juga punya peran penting bagi TNI AU pada masanya.


Antonov An-12 Cub


Negara Asal: Uni Soviet
Produsen: Antonov
Dimensi: panjang 33.10 meter, rentang sayap 38 meter, lebar 10.53 meter
Muatan: 20.000 kg/100 pasukan terjun payung
Bobot Kosong: 28.000 kg
Maks. Berat Take Off: 61.000 kg
Mesin: 4 × Progress AI-20L atau AI-20M turboprops, 4.000 HP setiap mesin
Kecepatan Maks. : 777 km/jam
Kecepatan Jelajah: 670 km/jam
Jarak Dengan Bahan Bakar Maksimum: 5.700 km
Jarak Dengan Muatan Maksimum: 3.600 km
Kecepatan Menanjak: 10 meter/detik Ketinggian Terbang Maksimum: 10.200 meter
Senjata: 2× 23 mm Nudelman-Rikhter NR-23 cannons
Kru: 5 personel
Operator: Uni Soviet, Mesir, Indonesia, Ukraina, Nigeria, Irak, Rusia dan masih banyak lagi emoticon-Big Grin


Spoiler for Video Tambahan:



---------



Demikian sedikit nostalgia dengan pesawat angkut TNI AU pada era Presiden Soekarno, meski namanya kalah tenar dari Hercules, namun pesawat ini pernah menjadi inventaris TNI AU pada masanya. Sangat disayangkan tidak ada unit yang tersisa untuk sekadar dipajang di etalase museum. Terimakasih bagi agan dan sista yang sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir, semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan baru buat kita semua. Sampai jumpa lagi, keep ngaskus ya emoticon-Angkat Beer




Referensi: 1.2.3
Ilustrasi Gambar: jetphotos.com, google image, dreamstime.com
Diubah oleh si.matamalaikat 23-03-2021 13:48
galigulagalu
yusuf2210
Tuipis
Tuipis dan 28 lainnya memberi reputasi
29
6.4K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan