DianAhmadKaskusAvatar border
TS
DianAhmadKaskus
Dari Berbagi Istri Sampai Poliandri, Tradisi Pernikahan Yang Unik Atau Nyeleneh?



Pernikahan adalah suatu momen yang bisa jadi sangat diimpi-impikan oleh semua orang. Bertujuan untuk berbagi kebahagiaan dengan orang yang dicintai, menjalani kehidupan berdua bersama pasangan sampai beranak pinak hingga akhirnya bisa menua bersama dan menikmati kebersamaan hingga ajal datang menjemput.


Di Indonesia banyak juga tradisi pernikahan yang unik dan menarik, seperti "mencuri" bunga dari pelaminan, konon katanya akan ketularan dan cepat menyusul menjadi mempelai. Atau tradisi menculik seorang wanita dan jika berhasil tanpa diketahui keluarganya maka akan mendapatkan restu dan masih banyak tradisi lainnya lagi.


Kali ini ane ingin membuat thread tentang tradisi pernikahan yang sedikit ekstrim untuk masyarakat kita yang masih memegang adat ketimuran, meskipun terlihat tak biasa, bagi suku-suku yang menjalankan, tradisi ini sudah dilakukan selama berabad-abad lamanya, turun temurun dari generasi ke generasi. Bahkan masih ada yang menjalaninya hingga saat ini.

1. Suku Eskimo


Suku Eskimo ini mempunyai tradisi berbagi istri. Dimana lelaki suku ini bisa meniduri istri saudaranya ketika ditinggal berburu atau pergi menjelajah dalam waktu yang lama. Dalam suku ini, tindakan seperti ini bukan sesuatu yang memalukan yang bisa berbuah kecaman atau kritik gansis.

Alih-alih dicap negatif, tindakan tersebut malah disebut-sebut sebagai perbuatan terpuji. Karena dinilai telah membantu menemani dan tidak membiarkan wanita tersebut menjadi sedih dan kesepian.


Begitu pun dengan para wanitanya, jika hasil dari hubungan itu kemudian  hamil, dia tidak akan dihukum atau dicibir oleh sukunya, karena hal yang demikian itu pun bukan hal yang tabu. Menurut tradisi di sana berhubungan intim dengan laki-laki lain ketika ditinggal adalah suatu hal yang wajar.

Tidak sampai di situ rupanya gansis, para wanita Eskimo ini boleh juga berhubungan intim dengan orang asing, misalkan pedagang ataupun wisatawan yang kebetulan datang. Dan untuk lelaki dari suku ini berpoligami adalah sesuatu yang boleh dilakukan dan menjadi suatu kebanggaan karena bisa menghidupi banyak istri dan keluarganya.

Dari sekian banyak latar belakang yang memperkuat tradisi tukar pasangan ini salah satunya adalah karena saat bertukar pasangan, maka bisa mengubah identitas diri secara individu yang membuat roh jahat jadi kebingungan, sehingga akan jauh dari yang namanya bencana atau pun musibah.

2.Suku Wodaabe


Suku yang satu ini termasuk suku yang nomaden, berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Menyisiri pesisir Timur hingga  ke pesisir Barat Afrika. Suku Wodaabe termasuk suku yang sangat memperhatikan penampilan, terutama para lelakinya dan wanita-wanita di sana sudah pasti sangat menyukai lelaki yang tampan.

Hingga kira-kira pada bulan September setiap tahunnya akan diadakan kontes ketampanan, dimana para lelaki dewasa biasanya mereka mengikutinya dan berusaha tampil semaksimal mungkin.

Ketika jelang kontes, mereka akan berdandan hingga 6 jam, merias wajahnya setampan mungkin dengan standar yang berlaku dalam suku tersebut. Dengan bantuan tiga juri wanita, akan ditentukan siapa pemenang dari kontes tersebut, dan sebagai imbalannya, lelaki itu berhak untuk "mencuri"wanita mana saja yang dia sukai, walau pun wanita itu telah punya suami dan anak.

Keluarga dan suami si wanita tadi tidak boleh menolak atau pun melarang, karena dia telah dianggap kalah atau tidak mengikuti kontes tersebut. Tapi tradisi ini rupanya berdampak negatif, Gansis. Selain rentan terjadi perselisihan antara istri muda dan istri tua, yang mengharuskan mereka untuk tinggal satu atap, hubungan ibu dan anak dalam suku ini pun otomatis menjadi kurang dekat, karena jika seorang wanita telah dipilih, maka dia harus meninggalkan rumah, suami dan anaknya. Kasian juga ya kan gan?

Meski begitu, dalam suku Wodaabe, wanita mempunyai kedudukan yang superior, artinya apa? Artinya dia mempunyai kuasa penuh dengan siapa dia ingin berhubungan dan dengan laki-laki mana dia ingin mempunyai keturunan.

3. Suku Kreung



Suku yang berasal dari Timut Laut Kamboja ini mempunyai tradisi yang cukup aneh, dan sangat tak lazim, dimana sebuah keluarga --terutama ayahnya-- akan membangun sebuah pondok di dekat rumahnya, jika memiliki anak perempuan yang sudah berusia antara 8~12 tahun.

Ada pun gubuk kecil itu nantinya akan dipakai oleh sang anak untuk mencari dan menyeleksi calon suaminya. Dengan dijatah satu orang untuk satu hari satu malam. Dan penjajakan yang dilakukan terserah kepada anak perempuan tadi, apakah hanya ingin ngobrol-ngobrol saja atau hingga tidur bersama.

Jika dalam satu kesempatan anak perempuan ini menolak untuk berhubungan, maka anak laki-laki tadi tidak boleh memaksa, atau akan dilaporkan dan terancam bakal kena hukuman adat.

Sebagian kita mungkin melihatnya sebagai sesuatu yang miris atau di luar batas kewajaran, bagaimana bisa seorang ayah membiarkan anak perempuannya tidur dengan laki-laki asing setiap malam, tapi tidak dengan suku ini. Mereka merasa dengan tradisi seperti ini, anak perempuannya memiliki kebebasan penuh dalam menentukan pilihannya dan akan menjalani pernikahannya kelak bukan karena keterpaksaan.

Meski dilihat oleh mata awam seperti kita tradisi ini nampaknya nyeleneh, tapi untuk daerah ini menunjukan tingkat persentase pemerkosaan sangat rendah, bahkan  angka perceraiannya berada di NOL persen. woow, bukan main ya gansis. Dan tradisi ini masih dilakukankan hingga hari ini.

5. Suku Himalaya


Di suatu wilayah Upper Dolpa, Nepal, suku ini memperbolehkan istrinya dinikahi oleh adik laki-lakinya. Bahkan ada satu kesempatan sang istri malah ikut membesarkan adik suaminya untuk kemudian akan dinikahinya jika umurnya sudah beranjak dewasa. Dengan kata lain wanita suku ini legal melakukan poliandri.

Apa yang melatar belakangi tradisi seperti ini? Jawaban yang paling pertama adalah soal pembagian lahan. Karena di daerah himalaya, hanya sedikit lahan yang terhitung subur, jadi akan lebih mensejahterakan jika dengan lahan yang seadanya bisa diolah bersama-sama dari generasi ke generasi demi menghidupi keluarga yang hanya sedikit dan itu-itu saja.

Alasan lainnya adalah, jika ada salah satu suaminya yang bekerja di luar daerah untuk menambah penghasilan, maka hasilnya semua diserahkan pada sang istri dan diatur untuk keperluan seluruh keluarganya.

Suku ini tidak memiliki perasaan cemburu, di kala sang istri harus melayani satu suaminya, maka suaminya yang lain akan dengan senang hati membantu pekerjaan istrinya dalam mengurus rumah dan menjaga anak-anak.

Siapa yang diuntungkan dalam tradisi ini, sepertinya pihak wanitanya ya gan, karena dia tidak akan merasa kesepian, jika ditinggal kerja jauh atau mati sekali pun akan ada suami lainnya yang akan menemaninnya sampai tua. Meski sudah bisa dipastikan jika dia pun akan lelah, melayani dua suami dan anak-anak juga mengurus rumah tangganya.

Tapi yang tak kalah membingungkan itu adalah jika harus mengindentifikasi siapakan ayah dari anak-anaknya.

5. Suku Mangaia


Ini adalah suku yang berasal dari Kepulauan Selatan Samudera Pasifik, keunikan dari suku ini adalah, mereka mempunyai tradisi menyuruh anak lelaki yang sedang beranjak dewasa untuk memilih dan tinggal dengan wanita separuh baya, dan  kemudian mengajaknya berhubungan intim untuk membuktikan kejantanannya.

Kenapa harus dengan wanita dewasa? Karena dari mereka itulah, para pemuda ini harus mengerti dan mencari ilmunya, bagaimana cara memberi kenikmatan kepada wanita yang akan menjadi istrinya kelak. Sebab seorang lelaki yang gagal dalam memberikan kepuasan pada istrinya akan dianggap lelaki yang lemah dan tak berguna.

Lalu peran wanita dewasa ini juga mengajari berbagai macam gaya bercinta kepada lelaki tadi agar bisa melayani dengan sebaik-baiknya. Karena wanita sepuh tadi dianggap sudah banyak pengalamannya dan sudah teruji dengan rentang waktu pernikahannya yang jam terbangnya sudah teruji.

Untuk melaksanakan tradisi ini tidak ada batasan berapa lama lelaki ini harus tinggal bersama hingga akhirnya menemukan wanita yang tepat untuk kemudian memilihnya untuk dijadikan istri.

Itulah ulasan beberapa suku yang mempunyai tradisi pernikahan unik yang tak biasa, Gansis. Agar bertentangan ya Gansis jika dilihat dari kacamata budaya kita yang masih memegang erat adat ketimuran.

Tapi seperti itulah tradisi, seperti juga Indonesia yang mempunyai banyak suku yang memiliki adat dan juga budaya, yang mau tidak mau harus kita akui keberadaannya, karena mereka sudah ada jauh, bahkan sebelum kita dilahirkan.

Sekian dari ane, mudah-mudahan bermanfaat, jika ada yang mau nambahin, silakan tinggalkan pesan di kolom komen ya. Sekian dan jumpa lagi di thread selanjutnya.



Ulasan Pribadi

Referensi dan sumber gambar
 #1, #2, #3, #4, #5


Daniswara92
felia17
b4perman
b4perman dan 38 lainnya memberi reputasi
39
8.4K
166
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan