Fasisme Pawai ke Roma 1922 : Bangkitnya Sang Diktator Italia
TS
Gojira1998
Fasisme Pawai ke Roma 1922 : Bangkitnya Sang Diktator Italia
Hai Selamat Datang di Thread ane
(Source:Google Image)
Siapa yang tidak tahu Benito Mussolini, apa agan/aganwati tahu siapa dia? Ya dia adalah seorang diktator fasis Italia yang menjabat sebagai perdana menteri Italia dari tahun 1922 - 1943, dan dinobatkan sebagai Duce (pemimpin) fasisme dari tahun 1919 sampai akhir hayatnya pada tahun 1945. Mussolini naik tangga menuju tampuk pimpinan bukan hal yang mudah bagi dia, berkembangnya ideologi - ideologi dan persaingan antar penganutnya membuat hampir setiap pemilihan umum di Italia berlangsung panas. Tidak dipungkiri sengitnya pertarungan politik di Italia berimbas dengan kenyataan dilapangan, sering terjadi terjang menerjang antar faksi partai di jalanan. Mussolini pun sejak pemilihan 1919 mengalami kekalahan telak, bahkan tidak memiliki kursi di parlemen. Tapi dia memiliki rencana untuk mengambil tampuk kekuasaan, dan ketika rencana itu dijalankan maka Mussolini mencatatkan dalam sejarah Italia sebagai pengagas Pawai Besar ke Roma. Bagaimana latar belakang pawai itu terjadi? dan bagaimana proses berlangsungnya? Cekidot gan!
Spoiler for Berdirinya Fasci Italiani di Combattimento:
Sebelum Partai Fasis Nasional Italia didirikan, Mussolini sudah terlebih dahulu membentuk organisasi fasis Italia yang bernama Fasci Italiani di Combattimento yang dalam bahasa Inggris bernama Italian Fasces of Combat. Pada Perjanjian Saint Germain en Laye, Italia mendapatkan wilayah Tyrol Selatan, Trentino, Istria, dan Trieste dari Austria, tapi Italia tidak mendapatkan wilayah Fiume dan Dalmatia di pesisir pantai Adriatik. Sehingga banyak dari masyarakat Italia termasuk para veteran perang tidak terima dengan hasil perjanjian Germain en Laye, apa lagi banyak masyarakat Italia yang merasa Italia sudah mengorbankan banyak tentaranya di medan perang, salah satunya pertempuran Carporetto dimana pasukan Italia banyak menjadi korban pada pertempuran ini. Mussolini yang juga veteran perang menaruh simpati terhadap protes keras yang dilayangkan oleh para veteran, dan Mussolini mengajak para veteran ini khususnya pasukan Arditi (pasukan khusus Italia pada masa perang dunia I) untuk bergabung bersama dia dan mendirikan organisasi fasis bernama Fasci Italiani di Combattimento. Sebuah gerakan fasis Italia yang mendukung gerakan pembaharuan Italia tanpa kerja sama dengan pihak asing, selain itu mendukung Italia keluar dari kelompok sekutu karena merasa dikhianati. Gambar diatas merupakan lambang dari FIC.
Dalam organisasi ini Mussolini menyadari bahwa FIC membutuhkan pasukan paramiliter untuk menjaga keamanan anggota organisasi, maka dibentuklah Squadrismo atau dalam bahasa Indonesia kita kenal pasukan kemeja hitam karena seragam mereka yang identik kemeja berwarna hitam. Tugas pasukan ini untuk menjaga keamanan anggota - anggota organisasi, melakukan intimidasi terhadap kelompok - kelompok kecil lawan politik di wilayah mereka, menjadi garda terdepan apabila terjadi baku hantam dengan kelompok - kelompok lawan politik di lapangan. Foto diatas merupakan pasukan kemeja hitam yang lengkap dengan senjata yang mereka punya.
Salah satu tugas Squadrismo adalah merusak, membakar, dan mencabut poster - poster atau simbol -simbol lawan politik, seperti di terlihat yang ada di foto atas dimana Squadrismo mengumpulkan poster - poster propaganda partai liberal dan membakarnya.
Spoiler for Pemilu 1919 yang Memalukan:
Mussolini mengawali langkah karirnya dalam perpolitikan Italia dengan mengikuti pemilihan umum pada tahun 1919. Mussolini membawa kampanye yang mendukung ide - ide politik kelompok sayap kiri, dengan menyerukan pajak warisan, perolehan keuntungan modal bagi sesama, dan penggulingan monarki. Dia melakukan itu untuk menarik simpati dari kelompok kiri seperti Partai Sosialis Italia (PSI), dan mengusulkan aliansi bersama FIC, PSI, dan beberapa organisasi kiri Italia. Bahkan Mussolini selama masa kampanye selalu mengidentikan dirinya sebagai "Lenin Italia" yang membawa semangat revolusi, dan sering mengucapkan slogan "dari sosialis - oleh sosialis - untuk sosialis". Tapi sayangnya ajakan dia untuk membuat aliansi tidak ditanggapi oleh PSI yang dipimpin Nicola Bombacci, bahkan kampanyenya sama sekali tidak menarik perhatian khalayak ramai. Maka pada pemilihan itu Mussolini mengalami kekalahan telak dan FIC sama sekali tidak mendapatkan kursi di parlemen, dan PSI memenangkan pemilu dengan suara 40 kali lebih banyak dari suara FIC. Pemilihan 1919 ini sangat suram bagi Mussolini bahkan di kampung halamannya di Predappio, tidak ada satu pun yang memilih Mussolini. Sedangkan beberapa kaum sosialis yang merupakan mantan anggota FIC membuat peti mati bertuliskan nama Mussolini dan mengaraknya layaknya pemakaman ke depan apartemen Mussolini, mereka ingin menyampaikan pesan bahwa karir politik Mussolini sudah berakhir dan mati.
Foto diatas merupakan foto dari Nicola Bombacci yang merupakan pemimpin dari Partai Sosialis Italia, dia juga merupakan pendiri dari partai komunis Italia. Walaupun merupakan lawan politik dari Mussolini, tapi sebenarnya mereka punya hubungan persahabatan, terbukti walaupun pemerintahan fasis Mussolini mengejar dan menekan kaum komunis Italia, tapi Bombacci mendapatkan perlindungan khusus dari Il Duce. Bombacci pada akhirnya dieksekusi mati oleh kaum komunis Italia karena dianggap kolaborator Mussolini, bahkan dihadapan regu tembak Bombacci meneriakan "hidup Mussolini! hidup sosialisme!". Bombacci ditembak mati tidak lama setelah Mussolini dan Clara Petacci dieksekusi, dan mayat mereka digantung di Piazzale Loreto di kota Milan bersama juga mayat ketua partai Republik Fasis Alessandro Pavolini.
Spoiler for Pemilihan Umum 1921 Titik Balik Karir Politik Mussolini:
Pada pemilihan umum 1921 Mussolini mengambil langkah politik berbeda dengan yang sebelumnya, yaitu dia meninggalkan pihak kiri dan mulai menggabungkan kekuatan bersama Giovanni Giolitti (Partai Liberal Italia), Enrico Corradini (Asosiasi Nasionalis Italia), Giovanni Colonna (Partai Sosial Demokratik) dengan membentuk Blok Nasional dan Giovanni Giolitti diangkat sebagai pemimpin Blok Nasional. Sebuah blok politik yang berisikan partai - partai gerakan sayap kanan yang anti - sosialis. Langkah Mussolini kali ini cukup tepat karena Blok Nasional memenangkan pemilu, dan FIC mendapatkan 35 kursi begitu juga Mussolini yang terpilih di parlemen untuk pertama kalinya. Beberapa minggu kemudian sebuah kejutan dilakukan oleh Mussolini dengan keluar dari Blok Nasional dan menarik dukungannya terhadap Partai Liberal Italia, bahkan di pertengahan tahun 1921 Mussolini menyepakati pakta perdamaian dengan kelompok sosialis. Pakta perdamaian ini sangat menggemparkan perpolitikan Italia, bahkan mendapatkan protes dari beberapa tokoh fasis dan salah satunya Robert Farinacci. Bulan Juli 1921, Giovanni Giolitti yang mengira bisa mengontrol Mussolini merekomendasikan kepada pemerintah untuk membubarkan Squadrismo yang bisa mengancam dan menebar teror pada pemerintahan maupun kepada anggota partainya sendiri, tapi usaha Giolitti ini gagal. Foto diatas merupakan foto dari Giovanni Giolitti.
Pada kongres fasis ketiga sekitar bulan November 1921, Mussolini sekali lagi secara mengejutkan membatalkan pakta damai dengan kelompok sosialis. Mussolini memperkenalkan program nasionalis dan mengganti nama FIC menjadi Partai Fasis Nasional, Mussolini memilih langkah partainya sebagai kelompok tersendiri tidak terikut dengan pengaruh kaum liberal maupun kelompok sosialis. Gambar diatas meripakan lambang dari Partai Fasis Nasional yang nantinya menjadi partai fasis pertama yang berkuasa di sebuah negara Eropa.
Spoiler for Dimulainya Pawai ke Roma:
Pada bulan Agustus 1922 terjadi gerakan anti fasis besar - besaran diseluruh Italia, akibat pergesekan dan mengarah ke konflik serta intimidasi yang sebagian besar dilakukan oleh Squadrismo sebagai sayap militer dari Partai Fasis Nasional (PFN). Mussolini yang mendapatkan tekanan dimana - mana akhirnya memutuskan untuk merancang sebuah pawai besar yang akan dilakukan partainya, sebagai unjuk kekuatan bagi lawan - lawan politiknya. Sebelumnya Mussolini sempat berkonsultasi dengan duta besar Amerika untuk Italia bernama Richard Washburn Child, Mussolini bertanya apakah pemerintah Amerika Serikat akan keberatan jika ada partisipasi kelompok fasis di pemerintah Italia di masa depan. Child menjawab bahwa Amerika tidak akan mecampuri urusan dalam negeri Italia, dan mendukung segala kebijakan pemerintah Italia dalam menjaga demokrasi. Mussolini sendiri ingin mencari tahu apakah Amerika akan menentang dirinya jika nanti dia akan mengambil alih pemerintahan Italia. Foto diatas merupakan para pemimpin PFN (dari kiri) Emilio de Bono (Berjenggot putih, memakai seragam Squadrismo), Benito Mussolini (tengah), Italo Balbo (Menghadap Mussolini), Cesare Maria de Vecchi (Tidak berambut, berkumis hitam tebal).
Perdana Menteri Italia saat itu Luigi Facta melihat PFN sebagai partai yang sangat mengancam pemerintahannya, maka Luigi Facta berkoordinasi dengan jurnalis senior Italia saat itu bernama Gabriele D'Annunzio mengkoordinir demonstrasi besar - besaran pada 4 November 1921 dalam perayaan kemenangan dalam perang dan untuk menarik simpati masyarakat dalam menentang fasisme, tapi rencana ini bocor dan sampai ke Mussolini sehingga dia menyatakan pawai akan dilaksanakan secepatnya. Terjadi kejar - mengejar waktu antara demonstrasi yang akan dilakukan Facta dan pawai fasis yang dilakukan oleh Mussolini. Foto diatas merupakan foto perdana menteri Italia saat itu, Luigi Facta.
Pada 24 Oktober 1922 Mussolini dihadapan sekitar 60.000 pendukungnya pada rapat umum di Naples menyerukan "Program kami sederhana, kami ingin menguasai Italia!". Keesokan harinya para petinggi PFN seperti Emilio de Bono, Italo Balbo, Michele Bianchi, dan Cesare Maria de Vecchi ditunjuk oleh Mussolini sebagai pemimpin pawai, sedangkan Mussolini pergi ke Milan. Mussolini tidak mengambil peran serta dalam pawai karena seiring dekatnya hari dimulainya pawai, semakin banyak ancaman pembunuhan yang diarahkan ke Mussolini. Sehingga lebih aman bagi Mussolini untuk tidak ikut serta dalam pawai, tapi Mussolini memerintahkan untuk menyebarluaskan foto - fotonya yang "seakan" sedang berjalan dengan peserta pawai.
Pawai ini dimulai dari berbagai daerah di Italia berbaris menuju Roma, dan dalam setiap perjalanan para Squadrismo mengambil alih kantor surat kabar, kantor telegram, gedung pemerintah, dan bahkan museum di seluruh Italia.
Para Squadrismo yang mengikuti pawai bersenjatakan senapan dan revolver bahkan granat untuk berjaga - jaga apabila terjadi pertempuran di Roma, selain itu mereka juga memakai apa saja yang bisa dijadikan senjata seperti beberapa pasukan Squadrismo diatas yang bersenjatakan tongkay kayu yang sangat keras.
Semakin dekat para peserta pawai ke Roma, Facta yang ketakutan melihat usaha penggulingan kekuasannya memohon kepada raja Viktor Emanuel III untuk menggerakan para tentara menghadang peserta pawai. Selain itu pada 26 Oktober 1922 mantan perdana menteri Italia Antonio Salandra menyampaikan tuntutan Mussolini untuk pengunduran diri Facta dari jabatan perdana menteri Italia, sehingga Facta yang merasa terancam memohon Raja Emanuel III mengijinkan penggunaan tindakan militer. Tapi Raja Emanuel III yang tidak menginginkan terjadi pertumpahan darah akibat perang saudara, menolak permintaan Facta. Sekitar 30.000 orang sudah mencapai Roma pada 28 Oktober 1922, maka Facta tanpa seijin Raja mencoba menggerakan satu batalion tentara di Roma untuk mengusir para Squadrismo, tapi tindakan ini diketahui oleh Raja dan membuat Emanuel III sangat berang atas tindakan Facta. Foto diatas merupakan pawai para Squadrismo yang berasal dari Napoli.
Pada tanggal 29 Oktober 1922 Raja Viktor Emanuel III mencopot Luigi Facta dari jabatan perdana menteri dan menyerahkan jabatan itu ke Benito Mussolini. Mussolini sendiri rupanya diam - diam juga menjalin kerja sama dengan pihak militer, pebisnis dan pihak sayap kanan yang lain sehingga dia diangkat tanpa ada sanggahan. Foto diatas ketika seluruh warga Roma menyaksikan kedatangan pawai Squadrismo di Roma.
Salah satu foto yang diperintahkan Mussolini untuk disebarluaskan "seakan" sedang ikut berpawai bersama para peserta pawai.
Foto Mussolini beserta para petinggi PFN beberapa saat sebelum dimulainya pawai menuju Roma.
Spoiler for Mussolini Menjadi Perdana Menteri dan Dimulainya Pemerintahan Fasis di Italia:
Mussolini masih di Milan ketika mendengar kabar Raja menolak permintaan Facta untuk mengerahan militer, maka Mussolini semakin yakin tampuk kekuasaan sebentar lagi akan didapatnya. Mussolini pun mengirimkan telegram kepada Raja bahwa dia menolak segala usaha pembentukan pemerintahan koalisi, secara tertulis Mussolini mengatakan bahwa dia akan bertanggung jawab sepenuhnya atas Italia. Pada 29 Oktober malam Mussolini berangkat menggunakan mobil menuju Roma dan menginap di hotel Savoy. Pada besok paginya Mussolini dan Raja bertemu, mereka membahas tentang transisi dan pembentukan pemerintahan yang baru. Foto diatas merupakan pertemuan Raja Emanuel III dengan Mussolini pada pagi hari, setelah diumumkan penunjukan diri Mussolini oleh Raja sebagai pengganti Facta pada jabatan perdana menteri.
Pada tanggal 1 November Raja mengumumkan kembali dengan kesepakatan bersama Raja menunjuk Mussolini sebagai perdana menteri Italia dan menyebut Mussolini "telah menyelamatkan bangsa", dan disaat bersamaan Mussolini juga meminta kepada para Squadrismo untuk kembali ke kampung halaman mereka masing - masing. Para Squadrismo pun berbaris keluar kota sambil memegang daun palem, merayakan kemenangan fasisme di Italia, orang - orang di Italia juga lega karena tidak terjadi perang saudara, dan menganggap kebijakan raja mengangkat Mussolini adalah hal yang tepat. Dimulailah pemerintahan diktator fasisme di Italia.
Foto diatas merupakan foto dari Raja Viktor Emanuel III, dia adalah kunci kesuksesan Mussolini menjadi diktator Italia, tapi dia juga nantinya yang akan menjadi kunci kejatuhan Mussolini.
Para peserta pawai mendapatkan medali kehprmatan dari PFN sebagai pengingat keberhasilan mereka dalam merebut kekuasaan.
Keputusan Raja mengangkat Mussolini sebagai perdana menteri memang sangat kontroversial, satu sisi ini akan membawa Italia ke jurang peperangan di masa depan, tapi satu sisi jika tidak dilakukan maka akan terjadi perang saudara yang tidak diperlukan. Tapi pawai ini sebagai unjuk kekuatan terbukti berhasil dan mendorong raja bersikap lunak terhadap Partai Fasis Nasional.
Sekian thread ane yang berjudul Fasisme Pawai ke Roma 1922 : Bangkitnya Sang Diktator Italia, jika agan/aganwati suka silahkan dikomen dan dikasih cendol tapi jangan dibata please. Mohon maaf apabila thread ini masih banyak kekurangan, sampai jumpa di thread - thread ane berikutnya. Auf Wiedersehen!.