- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Asosiasi Muslim Uighur Desak Menlu AS Tuntut China Tutup Kamp di Xinjiang


TS
koruptor.1
Asosiasi Muslim Uighur Desak Menlu AS Tuntut China Tutup Kamp di Xinjiang

Munich -
Kelompok terbesar yang mewakili warga etnis minoritas Muslim Uighur yang mengasingkan diri menyurati Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, untuk mendesaknya agar menuntut China menutup kamp-kamp tahanan di wilayah Xinjiang.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (19/3/2021), seruan ini disampaikan sesaat sebelum Blinken menghadiri pertemuan dengan pejabat China di Alaska, yang merupakan pertemuan pertama antara AS dan China sejak Presiden Joe Biden menjabat pada Januari lalu. Pertemuan ini membahas berbagai isu, termasuk soal Xinjiang.
"Pertama dan terutama, sangat penting agar China segera dan tanpa syarat mengakhiri genosida dan kejahatan kemanusiaan yang sedang berlangsung di Turkestan Timur," tulis Presiden Kongres Uighur Sedunia, Dolkun Isa, dalam suratnya kepada Blinken.
Warga Uighur yang mengasingkan diri diketahui menyebut Xinjiang sebagai Turkestan Timur. Kongres Uighur Sedunia memiliki kantor di Munich, Jerman.
"Itu termasuk agar China menutup seluruh kamp penawanan dan membebaskan tanpa syarat semua yang ditahan secara sewenang-wenang," imbuh surat tersebut.
Disebutkan juga oleh Isa dalam surat itu bahwa China harus mengakhiri kerja paksa di Xinjiang dan wilayah lainnya, serta mengizinkan pemantau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelidikinya.
Para aktivis dan pakar PBB menyebut lebih dari 1 juta warga Uighur dan etnis minoritas Muslim lainnya ditahan di kamp-kamp yang tersebar di Xinjiang.
China membantah tuduhan yang menyebut pihaknya melakukan genosida dan menegaskan kamp-kamp itu memberikan pelatihan kejuruan untuk membantu membasmi ekstremisme Islam dan separatisme.
"Saat ini, Xinjiang dan Tibet menikmati kemakmuran dan stabilitas ... Tidak ada lebih absurd untuk menyematkan label 'genosida' pada China, dan upaya ini tidak akan berhasil," tegas Duta Besar China untuk PBB, Chen Xu, dalam pernyataan di Jenewa pada Senin (15/3) waktu setempat.
Pada Rabu (17/3) waktu setempat, negara-negara Uni Eropa sepakat untuk menjatuhkan sanksi terkait perlakuan sarat penindasan dari otoritas China terhadap Uighur. Sedikitnya ada empat pejabat China dan sebuah entitas milik negara di China yang dikenai sanksi Uni Eropa. Sanksi-sanksi itu melibatkan pembekuan aset dan larangan visa.
Pekan ini, Blinken dan penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, bertemu dengan diplomat top China, Yang Jiechi dan State Councilor Wang Yi di Alaska. Blinken sebelumnya menuduh China melakukan pemaksaan dan agresi di dalam negeri maupun di kawasan sekitarnya.
https://news.detik.com/internasional...-di-xinjiang/1






tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
869
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan