- Beranda
- Komunitas
- Story
- B-Log Personal
Tidak Ada Pilihan Lain, Mencoba Ke Dalam Dunia Hitam! (18+)
TS
ranty964
Tidak Ada Pilihan Lain, Mencoba Ke Dalam Dunia Hitam! (18+)
Hallo Agan semua, Perkenalkan Aku Ranty. Aku mahasiswi disalah satu Perguruan Tinggi di Bali. Disini Aku akan cerita pengalamanku tentang susahnya hidup untuk mencapai impian menjadi sarjana.
Jadi yang pertama Aku akan Bercerita asal usul aku dari awal. Asal kelahiran Aku di Kota Bandung, dan Aku disana tinggal bersama kedua Orang tua, Kakak, Adik, dan Nenek. Kakek udah meninggal 5 tahun yang lalu. Pada saat itu, Aku punya keinginan untuk lanjut pendidikan sampai jenjang yang paling tinggi, dan waktu itu pingin banget rasanya bisa kuliah disalah satu Universitas yang ada di Bali.
Aku yang pada saat itu kelas 3 SMA, dan udah akan ujian kelulusan, sempat bicara sama keluarga, kalo pingin banget melanjutkan pendidikan sampai jenjang yang lebih tinggi, tapi harapan itu tak terlihat karena kondisi keluarga dulu untuk bisa makan aja udah alhamdulliah banget. Dan Aku coba untuk menempuh jalur Beasiswa tapi sama sekali tidak membuahkan hasil. Aku bener bener udah putus asa pada saat itu. Eh iya, Aku lupa ngasi tau, BTW Aku juga punya cowo yang satu sekolah juga sama Aku pas SMA dulu. Nah dia itu orangnya baik banget, selalu ada disaat butuh dia, selalu mau nerima kekurangan Aku. Jadi cowo Aku ini adalah orang yang tidak setuju disaat Aku punya rencana untuk kuliah dan mau merantau sendiri. Kita sempat debat karena dia kekeh melarang Aku untuk kuliah merantau. Dan endingnya dia mutusin Aku dan enggan untuk bertemu lagi. Alasan dia pada saat itu adalah, dia tidak mau menjalani hubungan jarak jauh dan dia lebih memilih mengakhiri hubunganku dengan dia. Disini Aku mulai putus asa karena tidak ada satu orang pun yang mau mendukung niatku. Dan Aku juga tidak mempunyai Sahabat baik seperti orang orang. Aku selalu dijauhi teman temanku karena satu alasan. Aku mulai depresi dan stress pada saat itu.
Lanjut balik ke inti lagi. Jadi tiba pada saat itu, Aku akan mengikuti ujian kelulusan, dan sekolah mewajibkan untuk melakukan pembayaran sebelum mengikuti ujian itu dengan alasan biaya komite dan ijazah, biayanya mungkin sekitar 1,7jt waktu itu. Aku mencoba untuk bicara dan memberitahukan hal ini dengan Orang tua ku, tapi orang tua ku tidak sanggup untuk membayar semua itu. Sementara itu ibu memintaku untuk berhenti dan tidak mengikuti ujian kelulusan dengan alasan sudah tidak sanggup membayar ujian dengan tunggakan lain yang hampir mencapai 3jt. Ayah pun sempat ke sekolah dan meminta keringanan, dan pihak sekolah memberikan solusi kalau Aku diperbolehkan mengikuti ujian tetapi tidak akan mendapatkan ijazah sampai pembayaran itu lunas. Aku mulai pasrah dan tidak tau harus bagaimana. Aku sudah mencoba mencari pekerjaan pada saat itu, tetapi tidak ada satu pun yang mau menerimaku dengan alasan umurku yang terlalu dini dan tidak memiliki cukup pengalaman. Berbagai cara sudah aku coba untuk melamar pekerjaan tetapi tidak ada yang berhasil. Dan Aku berfikir tidak akan mudah mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu 2 bulan. Ayah dan Ibuku sudah tidak tau harus meminjam kemana lagi karena sudah banyak memiliki hutang di tetangga dan di warung, kakakku yang sudah berkeluarga pun tidak bisa berbicara banyak karena untuk menghidupi keluarga kecilnya saja kadang masih kurang. Adikku yang berumur 12 tahun ini sudah putus sekolah dan membantu Ayah untuk memanen singkong dikebun milik tetangga dengan bayaran yang kadang kurang cukup untuk makan keluarga kami. Pada saat itu Aku pun mulai memikirkan sesuatu yang mengarah ke hal yang kurang baik. Tetapi ini satu satunya cara agar aku bisa mencapai impianku dan sudah tidak ada pilihan lain lagi.
Hari demi hari sudah terlewati, dan Aku sudah tidak banyak waktu lagi untuk berdiam diri. Demi mengejar impianku untuk melanjutkan pendidikan sampai sarjana, disini lah aku mulai mencoba memasuki dunia hitam. Aku mencoba memulai dari memposting Fotoku disosial media untuk menawarkan jasa ku untuk para lelaki hidung belang. Ternyata tidak butuh waktu lama, baru sehari saja sudah ada yang mencoba mengirimi Aku pesan ajakan untuk Bermalam di salah satu hotel di kota Bandung dengan bayaran yang cukup besar, disini Aku diuji dan Sudah tidak ada jalan lain lagi. Hatiku berusaha menolak keras semua ini, tapi keadaan tidak bisa sinkron dengan hati, dan aku mulai memberanikan diri untuk menerima ajakan tersebut, mulai lah kita mengatur jadwal pertemuan keesokan harinya disebuah Coffe shop daerah bandung. pada malam harinya aku sangat gelisah, otakku terus seakan akan menyalahkanku. Semalaman aku tidak bisa terlelap memikirkan esok. Air mata yang terus menetes tidak bisa terbendung lagi. Aku harus rela mengorbankan keperawananku dengan seseorang yang tidak Aku cintai hanya demi mencapai impianku. Aku selalu menyalahkan diriku pada malam itu, seakan akan tidak ada cara yang lain untuk mendapatkan uang.
Dan hari mulai berganti, tepat jam 07.00 aku masuk ke sekolah. pada saat mengikuti pelajaran sekolah hatiku rasaya tak tenang dan selalu gelisah. Tiba pukul 13.00 dimana waktu sekolahku berakhir. Aku mulai berjalan ke lokasi Coffe tersebut dengan kecemasan rasa bersalah yang selalu membisik ditelingaku. Aku berjanji akan bertemu dengan pria itu pukul 14.00 setelah selesai jam sekolah. Aku mulai berjalan menyusuri trotoar, karena coffe itu jaraknya tidak begitu jauh dengan sekolahanku yang berkisar 800m saja. Aku tidak mempunyai uang untuk menumpang angkot atau memesan ojek online. Bekal ku hanya cukup untuk membeli nasi bungkus sewaktu disekolah, cukup untuk mengisi perutku yang kosong sejak semalam.
Kemudian tiba lah aku disana. Dengan menggunakan baju kaus merah dan celana pendek hitam serta berkumis tebal, Orang itu berteriak dan memanggil nama samaranku yang aku gunakan pada saat aku memposting Fotoku di media sosial. Dengan lancangnya pria itu menarikku dan menyuruhku untuk duduk disebelahnya. Tanpa basa basi, pria itu langsung mengajakku ke hotel dengan tutur kata rayuan buaya.
Sebut saja dia si Kumis, mungkin seperti ini lah percakapan pada saat bertemu di coffe seingatku :
Kumis : " Yuk kita langsung ke hotel aja, disini ramai banyak orang. Aku mau tau kamu lebih dalam lagi hehe,,,"
Aku : "Tapi apa tak terlalu cepat, apa tidak perlu berkenalan terlebih dahulu, lagi pula kita baru berjumpa (dengan nada lugu dan wajah polosku)."
Kumis : " kalau disini nanti banyak yang melihat, dan bahkan takut ada yang mengenali kita. Ayo kita berangkat sekarang saja (dengan bisik dan tegas)."
Dengan rasa takut dan gelisah, Aku hanya bisa menganggukan kepala. Dia langsung menarikku dan mengajakku masuk ke dalam mobil.
Dalam perjalanan itu hatiku semakin tak tenang. Tangannya yang mulai bermain menyentuh pipiku, dan dengan refleks Aku berusaha menepisnya, tetapi dia seolah tak mengindahkan, bahkan dia sudah mulai memelukku. Aku pun hanya pasrah yang terdorong keadaan, karena demi menggapai impiankku. Dia pun bertanya tentang keperawananku.
Dalam perjalanan itu hatiku semakin tak tenang. Tangannya yang mulai bermain menyentuh pipiku, dan dengan refleks Aku berusaha menepisnya, tetapi dia seolah tak mengindahkan, bahkan dia sudah mulai memelukku. Aku pun hanya pasrah yang terdorong keadaan, karena demi menggapai impiankku. Dia pun bertanya tentang keperawananku.
Kumis : " Emang kamu masih perawan ya? kok seperti baru pertama kali? Memang pacarmu tidak pernah mengajak berhubungan?
Aku hanya bisa tersenyum dengan wajah polosku dan hati merintih lirih.
Tiba lah disalah satu hotel di kota Bandung. Aku mulai melangkah dalam dunia hitam, dan menuju kamar yang sebelumnya sudah dipesan oleh Om Kumis. Disini lah dia mulai meraba punggungku sambil berbisik kata "kamu cantik", Aku pun hanya tersenyum kaku. Dia mulai mencium aroma tubuhku dan mendekati area bibirku. Tapi entah kenapa seakan tanganku menolak dengan sendirinya. Dia agak sedikit kesal dengan tingkahku yang malu malu, dan memaksaku untuk berciuman bibir dengannya. Tidak ada pilihan lain, dia terus menggoda dan memancing nafsuku dengan jari jemarinya yang nakal sembari meraba dadaku. perlahan ia mulai membuka anak kancing kemejaku tanpa ada rasa malu, dan Aku pun mulai terenyuh ke dalam kenikmatan yang pertama kali aku rasakan. Seolah dia berhasil menaikan hasratku dan memancing nafsuku, seketika itu aku mulai berdesis dan merintih entah menikmati atau berdiam pasrah terdorong keadaan..........BERSAMBUNG!
Kalau banyak viewersnya aku lanjut yaaa .........
Pengalamanku ini hanya cukup jadi pembelajaran dan tidak untuk ditiru.
Diubah oleh ranty964 16-03-2021 10:48
seojoon dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.3K
19
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan