SELAMAT DATANG DI HIRARAHMI AREA



Berhubungan intim sangat penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Selain untuk mencapai tujuan pernikahan; yaitu memiliki keturunan, berhubungan intim juga diperlukan untuk memperkuat jalinan kasih sayang dan romantisme antara pasangan suami istri. Lantas, bagaimana jadinya jika salah satu pasangan mengidap suatu gangguan patofisiologi yang menyebabkan dirinya tidak dapat melakukan hubungan intim?

Maka, pada thread kali ini saya akan mengajak Gansis sekalian-- berkenalan dengan vaginismus-- kondisi yang menyebabkan wanita tidak dapat melakukan hubungan seksual dalam artian melakukan penetrasi. Oleh sebab itu, silakan simak thread ini sampai habis supaya Gansis mendapatkan informasi ringkas dan jelas tentang vaginismus.

Let's Go!



Apa Itu Vaginismus?



Beberapa dari kita mungkin sudah familiar dengan istilah vaginismus. Namun, bagi yang belum pernah mendengar istilah ini, kalian jangan khawatir. Karena sekarang saya akan menjelaskannya pada kalian. Vaginismus adalah kondisi di mana otot-otot vagina mengalami pengencangan ketika ada upaya untuk melakukan penetrasi (hubungan seksual) atau memasukkan sesuatu ke dalam Miss V.

***

Bagaimana Tanda dan Gejala Vaginismus?



Dari kebanyakan kasus vaginismus, rata-rata pasien mengeluhkan bahwa mereka merasa nyeri dan perih di Miss V ketika melakukan penetrasi, sehingga beberapa di antaranya ada yang benar-benar tidak bisa melakukan hubungan seksual, dan ada yang bisa berhubungan seks tapi harus menahan nyeri dan perih yang menjalar di sekitar vagina.

Di beberapa kasus, ada pasien yang mengeluh nyeri dan perih tersebut masih terasa ketika usai berhubungan seks. Namun adapula yang rasa nyeri dan perihnya langsung hilang seusai berhubungan. Akan tetapi yang pasti, mereka tidak bisa melakukan dan menikmati hubungan seksual dengan rileks dan nyaman seperti wanita normal.

Pada penderita vaginismus yang parah, mereka bisa mengalami sesak napas bahkan henti napas ketika melakukan penetrasi. Hingga akhirnya mereka hanya melakukan seks oral atau finger sex (menggunakan jari), asalkan tidak melakukan penetrasi (memasukkan Mr. P atau benda lain ke dalam Miss V).

***

Kok Seseorang Bisa Menderita Vaginismus?



Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab vaginismus. Namun, secara medis, vaginismus erat kaitannya dengan kondisi psikoseksual dibandingkan gangguan anatomi. Seperti stres yang diakibatkan oleh adanya ketakutan untuk berhubungan seksual, takut hamil, rasa tidak percaya pada pasangan, atau trauma akan hubungan seksual akibat pernah mendapat perlakuan seksual yang tidak pantas seperti pelecehan dan KDRT.

Itu adalah penyebab yang berhubungan dengan faktor psikoseksual. Sementara dari segi anatomi dan patofisiologi, vaginismus bisa terjadi karena pasien tengah mengidap penyakit tertentu di area genitalia-nya, adanya trauma pasca aborsi, dampak persalinan, trauma pada pelvis, atau efek obat-obatan tertentu yang berpengaruh terhadap produksi cairan lubrikasi pada wanita.

***

Kapan Wanita Terduga Vaginismus Harus Pergi ke Dokter?

Ketika seorang wanita merasakan gejala-gejala yang tersebut di atas serta didukung pula dengan kondisi psikoseksual yang ia punya, maka disarankan pada wanita tersebut untuk segera datang ke dokter, berkonsultasi agar mendapat penanganan lebih lanjut.

***

Penanganan Seperti Apa yang Akan Dokter Lakukan?



Tidak ada penanganan medis khusus untuk penderita vaginismus, selain melakukan terapi relaksasi vagina dan konsultasi mental ke psikiater spesialis ginekologi dan psikoseksual. Untuk relaksasi vagina biasanya dokter akan melakukan penetrasi ringan ke dalam Miss V pasien menggunakan alat medis tertentu. Tindakan ini juga diiringi dengan bimbingan psikoseksual agar pikiran buruk pasien tentang berhubungan seksual, trauma, atau masalah mental ginekologi lainnya bisa diatasi sehingga pasien siap dan rileks untuk melakukan hubungan seksual dengan penetrasi.

***

Bagaimana Pencegahan Vaginismus?

Perlu diketahui bahwa vaginismus bisa menyerang wanita mana saja. Oleh sebab itu, setiap wanita perlu mengetahui informasi tentang penyakit ini sehingga dapat menghindari gejalanya di kemudian hari. Salah satu caranya ialah dengan melakukan konsultasi pranikah bersama pasangan ke psikiater, agar pasien paham tentang hubungan seksual sekaligus meringankan trauma seksual yang mungkin pasien alami. Selain itu, selalu tenangkan pikiran dan melakukan 'pemanasan' sebelum berhubungan seksual. Ingatlah untuk berhubungan seks dengan posisi yang nyaman agar 'pesan' dalam 'berhubungan' sampai dengan semestinya.

***

Ingat, Vaginismus Bukan Aib!



Penderita vaginismus cenderung lebih sering mengalami gangguan psikologis dibandingkan anatomi fisiologisnya. Mereka akan merasa rendah diri, tak mampu menjadi istri yang baik karena tidak bisa melayani suami dengan baik. Belum lagi tekanan batin yang ia dapatkan dari orang terdekat karena tak kunjung memiliki momongan karena penyakit yang ia derita, atau sikap dingin dari suami yang tidak supportif atas penyakit yang istrinya derita.

Untuk sekalian wanita yang membaca thread ini, mari kita kenali gejala vaginismus agar semakin cepat mendapatkan penanganan jika misalnya kita benar-benar didiagnosa menderita vaginismus. Sedangkan untuk wanita yang sekarang menderita penyakit ini, please stay strong, Babies! Kamu tidak sendiri! Ada banyak wanita lain yang mau mendengar ceritamu dan akan menguatkanmu. Vaginismus bukan aib! Yakinkan dirimu bahwa setiap penyakit ada obatnya dan one day kamu akan terlepas dari vaginismus!

Big hug, Girls.



The End

Ditulis oleh: El Hira Rahmi
Gambar: Google image
Sumber: 1, 2

Terima Kasih