Pengalaman Ane Awalnya Tidak Suka Hotweels Sampai Jadi Kolektor

Selamat malam agan dan sista kaskuser dimanapun kalian berada yang terkeren, terkece dan tersmart sejagad kaskus raya. Semoga selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan. 



Jumpa lagi sama thread ts mamaproduktif. Kali ini ane pengen bahas tentang Pengalaman Ane Awalnya Tidak Suka Hotweels Sampai Jadi Kolektor.

Awalnya ts mengira mobil hotweels merupakan mobil mainan anak-anak kecil pada umumnya dan tidak ada spesial di mata ane.

Apalagi jika ane kebetulan belanja baik di minimarket atau supermarket, selalu saja muncul itu mainan depan muka ane.

Alhasil anak ane selalu merengek-rengek untuk minta dibelikan. Lumayan kan 1 mobil harganya Rp. 25.000 bahkan ada beberapa ada yang harga Rp. 35.000 buat ane 'empet' ajah lihat mainan itu.

Coba deh kalau itu uang diganti buat beli cilok demennya bocil pastinya kan dapat banyak, bahkan bisa buat uang jajan besoknya lagi.

Singkat cerita ane tidak sengaja membuka channel bahas mengenai hotweels di YouTube bahwa mainan hotweels merupakan mainan yang bisa memiliki nilai tinggi apalagi jika mobil tersebut terbilang langka atau hanya dimiliki oleh komunitas tertentu pecinta hotweels.

Harganya bisa melambung tinggi, karena kolektor pecinta hotweels pasti akan mencari mobil incarannya harga satu mobil bisa menjadi Rp. 250.000,-
Rp. 2.000.000,- .

Bayangin dan hitung deh bisa naik berapa kali lipat gansis yang tadinya cuma Rp. 25.000,- bukan? Mulai dari situlah ane aware akan mainan hotweels.

Lama-kelamaan jika anak ane minta beli mainan itu lagi, ane sudah tidak keberatan plus sudah dapat lampu hijau dari suami. Sehingga agar rumah terlihat rapi dan tidak berantakan dengan hotweels, baiknya membuat tempat hotweels seperti dibawah ini.



Koleksi hotweels ane yang paling lama itu keluar tahun 1998 dikasih sama ponakan ane.

Kalau agan sista, mulai kapan nih koleksi mobil hotweelsnya? Yuk diskusi di kolom komentar.

Sekian thread ane kali ini. Kaskuser bijak selalu tinggalkan jejak. Sekian terimakasih. 

Penulis: @mamaproduktif 
Opini pribadi
Referensi dok pri