Quote:
Kenapa Indonesia masih dijajah ratusan tahun, kalo ada santet?

Pertanyaan yang sering ane baca, kalo ada pembahasan seputar santet, atau hal-hal mistis. Kalo sepintas dipikirkan, jika santet sepower full itu, bisa melukai, membuat orang gila, membuat sakit bahkan membunuh, maka bagaimana mungkin kita bisa terjajah Belanda dan juga Jepang dalam waktu yang sangat lama. Kemana para dukun santet yang katanya sakti itu.
Maka apakah santet ada ataukah tidak ada?
Pertanyaan semacam ini akan selalu menemukan dua jawaban, ada dan tidak ada. Dasarnya percaya dan tidak percaya. Yang percaya pun ada dua kelompok, kelompok percaya karena menyaksikan, pelaku atau korban, yang kedua percaya karena mendengar suatu cerita. Untuk yang tidak percaya biasanya bilang "hari gini masih percaya begituan, kapan Indonesia mau maju, orang Amerika sudah ke bulan, dan sebagainya".
Ane sebagai orang yang percaya bahwa santet ada, mencoba memikirkan kenapa kita bisa dijajah Belanda dan Jepang dalam waktu yang lama padahal ada ilmu santet.
Dan ini alasannya menurut ane, ini bukan sebuah sejarah atau sesuatu yang punya referensi ilmiah, apalagi sebuah fakta, ini hanya opini.
Quote:
Pertama,Mungkin saja ada perlawanan dari dukun santet lokal terhadap Belanda ataupun Jepang, namun entah bagaimana tidak pernah ada penceritaan sejarahnya, entah karena skalanya sangat kecil, atau ahli sejarah merasa itu tidak perlu diceritakan sebab santet sendiri adalah sesuatu yang buruk.
Kedua, setiap ada orang Belanda yang disantet, orang Belanda lain mendatangi para penduduk lokal untuk menanyakan apa yang terjadi kepada temannya, sehingga dengan kekuasaan yang dimiliki Belanda atas pendudukannya, ia berhasil meraih informasi bahwa hal tersebut dinamakan santet, akhirnya Belanda mengumpulkan dukun santet lokal dengan bayaran yang besar untuk melawan dukun santet yang menyantet rekan-rekannya tersebut. Sehingga gagal upaya mengusir penjajahan lewat santet. Atau bisa saja memang sejak awal orang Belanda pun menguasai ilmu sejenis santet, sebab nyatanya sebelum adanya agama, orang eropa sekalipun menganut animisme juga dinamisme. Yang bisa saja Belanda maupun Jepang memang sudah membawa para ahli dalam bidang persantetan dalam setiap invasinya, sehingga dukun santet lokal pun cukup kewalahan dalam upaya melawannya bahkan sampai gagal.
Ketiga, santet berhubungan erat dengan Jin, sedangkan jin tidak mau membantu manusia dengan suka rela, ada "take and give" dalam tiap ritualnya yang membuat persiapannya lama dan kebanyakan santet hanya berlaku untuk perorangan atau maksimal per keluarga, sehingga pendistribusian santet menjadi lambat. Belum lagi perbandingan antara jumlah dukun lokal dan orang Belanda mungkin besar, sehingga menjadi lambat juga.
Keempat, Jin punya "peri kejinnan", hanya sedikit jin yang nakal yang suka ikut campur dalam urusan manusia, mereka tidak memihak manusia, tidak Indonesia ataupun Belanda, sehingga hanya sedikit jin yang mencampuri urusan manusia itupun tidak dalam skala yang besar. Paling besar ya hanya kesurupan masal, itupun tidak sampai 1000 orang. Sehingga bantuan jin akan Indonesia terbatas, belum lagi bantuan jin untuk Belanda
Nah demikian Gan-Sist trit ane soal mengapa santet tidak efektif dalam upaya pengusiran penjajah. Trit ini berisi opini pribadi yang referensinya hanya dari cerita-cerita teman, bapak-bapak di atas gunung, di suatu malam. Gan-Sist silahkan menambahkan atau mengurangi.
Quote:
"Manusia dengan akalnya serta modernisasi hampir sudah tidak mengenal lagi jin dan santet, manusia sudah bermain dengan sesuatu yang lain, yang bisa digapai oleh panca inderanya. Bermain dengan batu, dengan kertas, dengan logam, dengan plastik. Namun apakah benar manusia sedang BERMAINatau malah sedang DIPERMAINKAN?"
T I N G G A L K A N J E J A K


Opini :
@raeuki
Sumber gambar : google images