Hubungan Cristiano Ronaldo dan Liga Champions dalam satu dekade terakhir bisa dibilang merupakan perpaduan luar biasa.

Empat gelar juara, gelar top skor di sejumlah musim, dan ditambah predikat pencetak gol terbanyak di sepanjang sejarah Liga Champions jadi bukti bahwa Cristiano Ronaldo adalah penguasa Liga Champions.


Dok. Twitter/@goal

Bahkan tak jarang saat Ronaldo tampil kurang oke di kompetisi liga domestik, dia justru menggila saat berlaga di Liga Champions.

Dan saking mendominasinya, Liga Champions sering disebut sebagai Cristiano's League.

Namun itu semua kini tinggal kenangan.

Sejak pindah dari Real Madrid dan menuju Turin untuk bergabung dengan Juventus, sinar Ronaldo di Liga Champions memudar.



Tiga musim berturut-turut sejak berseragam putih hitam Ronaldo selalu gagal melaju ke babak final.

Catatan terbaik Ronaldo di Liga Champions bersama Juventus terjadi di musim perdananya, yaitu 2018/2019. Saat itu Ronaldo sukses membawa Juventus sampai perempat final tapi harus tersingkir setelah kalah dari Ajax Amsterdam.

Dua musim setelahnya, 2019/2020 dan musim ini, Juventus hanya mampu sampai di babak 16 besar.



Tak hanya gagal membawa Juventus melaju jauh, Ronaldo juga mengalami penurunan produktivitas di Liga Champions.

Dalam tiga musim terakhir Ronaldo hanya mampu mencetak 14 gol di Liga Champions, jumlah itu bahkan lebih sedikit dari catatan gol dia musim 2017/2018 di mana dia mencetak 15 gol di Liga Champions.

Statistik ini jelas bukan sesuatu yang menggembirakan baik bagi Juventus maupun Ronaldo.



Juventus memboyong Ronaldo ke Turin karena mereka ingin meraih gelar Liga Champions yang selama ini selalu lepas dari genggaman. Ronaldo yang punya "hubungan" baik dengan Liga Champions diharapkan bisa memberikan gelar yang selama ini diidam-idamkan pendukung Juventus.

Namun sayang harapan itu masih harus tertunda karena musim ini Ronaldo kembali gagal membawa Juventus ke final.



Pertanyaannya sekarang, apakah Juventus masih mau memberi kesempatan pada Ronaldo untuk menunjukkan magisnya di Liga Champions musim depan atau justru sebenarnya Ronaldo memang sudah tidak berjodoh lagi dengan Liga Champions?