Sumber: AFP

Andai tendangan pinalti Lionel Messi di menit ke-37 tidak gagal, mungkin saja skuad Barcelona punya tambahan semangat untuk mengejar ketertinggalan mereka atas Paris Saint-germain di 16 besar Liga Champions Eropa.

Nyatanya, tendangan dari titik putih gagal dieksekusi sempurna, hingga peluit akhir Barcelona tak mampu mengejar ketertinggalan agregat jauh 5-2. Messi membuat Barcelona angkat kaki dari kompetisi Eropa.



Padahal mungkin saja jika pinalti tersebut gol, laga tersebut bisa jadi laga comback dramatis. Skenario tersebut tak asing bagi mereka. Tahun 2017 silam, Barcelona melalui laga comback yang fantastis melawan PSG.

Sehari sebelumnya, sang rival Cristiano Ronaldo juga bawa tim-nya Juventus pamit dari Liga Champions Eropa. Si Nona Tua kalah dramatis dari Porto. Ronaldo juga sumbang sebab dari kekalahan tersebut.

Leg kedua yang sengit dan berjalan hingga extra time buyar ketika tendangan bebas cerdik dari Sérgio Oliveira di menit 115 membobol gawang Juventus sekaligus membawa Porto unggul gol tandang.

Ronaldo yang menjadi salah satu pagar betis di momen tersebut gagal membaca situasi. Tidak loncat, tidak pula siaga badan, Ronaldo hanya membalikkan badan sambil mengangkat satu kakinya. Bola menyusur lewat kolong kaki Ronaldo dan gol tercipta.



Musim ini, Ronaldo dan Messi gagal jadi penyelamat tim mereka di Liga Champions Eropa. Hal tersebut mungkin membuktikan bahwa superhero hari ini adalah dua nama yang tengah hangat disebut jadi bintang, Erling Haaland dan Kylian Mbappé.

Apakah ini akhir dari era Ronaldo dan Messi?