Gianluigi Buffon sang kiper yang tidak berjodoh dengan tropi Liga Champions harus rela melihat tim yang dibelanya Juventus kembali gagal di Liga Champions musim ini setelah kalah agregat gol tandang dengan FC Porto di laga dini hari tadi. Meskipun menang dengan skor 3-2 dan menjadikan agregat untuk kedua tim menjadi 4-4, namun FC Porto berhak lolos karena menang agregat goo tandang setelah di leg pertama mereka menang dengan skor 2-1 di kandang sendiri.

Ini bukan kali pertama Buffon gagal di Liga Champions, tiga partai final yang pernah ia lakoni semuanya berakhir pada kegagalan dan runner up saja. Di musim 2002/2003 ia harus menelan pil pahit setelah kalah di babak tos-tosan dengan AC Milan. Dua final berikutnya pun ia harus kembali gagal dan harus mengakuin keunggulan dua raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona yang menggulung Juventus di ajang Liga Champions ditambah di dua laga final terakhir dirinya juga mengemban kapten tim Si Nyonya Tua tentu ini menjadi beban mental bagi Buffon.

Pesakitan dengan hal ini, Buffon memutuskan pindah ke Prancis dengan membela PSG. Alih-alih dengan bermain bersama para pemain  hebat dan klub kaya mampu memuluskan jalannya menjuarai Liga Champions nyatanya tidak berhasil. PSG tersingkir dari Liga Champions dan ia memutuskan balik ke Juventus. Hanya tersisa Liga Champions, ajang bergengsi benua biru yang belum pernah ia juarai. Serie A dan Piala Dunia telah ia taklukan namun untuk tropi Si Kuping Besar, Buffon tidak berkutik.

Kegagalan Juventus kali ini apakah menjadi tanda bahwa Gianluigi Buffon harus pensiun dulu baru Juventus bisa menjuarai Liga Champions? Kejam sekali kalau memang terbukti benar begitu, atau mungkin ini memang kutukan bagi Buffon? Ya, Buffon tetaplah Buffon yang kita kenal sebagai seorang kiper hebat dunia dengan segudang aksi penyelamatan dan juga gelar bergengsi, kegagalannya di Liga Champions tidak bisa menjadi tolak ukur mutlak bagi karir sang kiper veteran ini. Sudah nasibmu bang Buffon, jangan sedih ya.