- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Resmi Diizinkan, Vaksin AstraZeneca Miliki Efek Samping Nyeri Otot hingga Mual


TS
mpmedianews
Resmi Diizinkan, Vaksin AstraZeneca Miliki Efek Samping Nyeri Otot hingga Mual

MerahPutih.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat alias emergency use of authorization (UEA) untuk vaksin COVID-19 asal Inggris AstraZeneca.
"Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dan juga pertimbangan manfaat dan risiko, Badan POM telah menerbitkan penggunaan masa darurat (EUA) pada 22 Februari 2021, dengan nomor EUA2158100143A1," kata Kepala Badan POM Penny Lukito dalam konferensi pers, Selasa (9/3).
Penny mengatakan, vaksin ini dikemas dalam dus berisi 10 file, dan volume masing-masing 5 ml. Masing-masing file untuk 10 dosis vaksin.
Ia menyampaikan, pemberian izin penggunaan darurat ini setelah melihat data kualitas mutu dan efikasi vaksin yang dipublikasi oleh beberapa negara, khususnya negara Eropa.
"Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dan pertimbangan manfaat dan risikonya, maka BPOM menerbitkan persetujuan emergency use authorization pada tanggal 22 Februari yang lalu," ucap Penny.
Penny menuturkan, berdasarkan data yang diterima BPOM, efek samping dari vaksin AstraZeneca rendah hingga sedang. Efek samping rendah seperti rasa nyeri di lokasi penyuntikan (nyeri lokal), kemerahan, gatal, dan pembengkakan.
Sedangkan efek samping sedang dari vaksin buatan Inggris itu adalah kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, meriang, mual, demam, dan muntah.
Dari hasil evaluasi, vaksin AstraZeneca dapat merangsang pembentukan antibodi baik populasi dewasa atau lansia.
"Pembentukan antibodi terhadap dewasa usia 18-60 tahun peningkatan antibodi sebanyak 32 kali. Sedangkan lansia di atas 65 tahun 21 kali," ujarnya.
Penny juga menjelaskan efikasi (kemanjuran) vaksin 62,1 persen.
Efikasi itu dihitung 15 hari setelah suntikan kedua hingga pemantauan sekitar dua bulan yang diberikan pada penerima vaksin.
"Hasil ini sesuai dengan persyaratan efikasi menerima emergency yang ditetapkan oleh WHO minimal 50 persen," kata Penny.
AstraZeneca mendarat di Indonesia pada Senin sore 8 Maret 2021 lalu. Vaksin tersebut hadir dengan jumlah sekitar 1,1 juta dosis berbentuk bahan jadi.
Sumber: Link




scorpiolama dan muhamad.hanif.2 memberi reputasi
2
742
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan