Ditinggal Rabi (Kisah Ane Mencoba Survive Dari Gangguan Panik)
TS
javaboy2013
Ditinggal Rabi (Kisah Ane Mencoba Survive Dari Gangguan Panik)
Selamat pagi warga kaskus yang sehat dan Sejahtera.
Salam kenal semuanya nama saya javaboy, jangan dipanggil jav ya. Nanti muncul kesalahpahaman yang diinginkan.
Ini thread pertama ane di mari, jadi mohon bimbingan dan sarannya.
Jadi secara umum ane mau cerita soal pengalaman ane yang mengorbankan mimpi dan cita cita ane demi seorang perempuan yang sangat ane cintai.
Namun, setelah semua pengorbanan dia malah menikah dengan lelaki lain. Ane sampai bolak balik ke psikolog dan minum berbagai obat anti depresan buat ngatasin masalah emosional ane. Alhamdulillah sekarang mendingan tapi saat ini rasanya kayak kebingungan, what do i do next 😂
Jadi berikut cerita ane gan sis
Spoiler for Pacaran 5 Tahun:
Jadi ane sudah punya hubungan dengan doi selama total 5 tahun di tahun ke empat mendadak Ayah doi meninggal. Doi yang anak perempuan satu satunya akhirnya di push oleh ibunda nya untuk segera memiliki calon.
Namun karena keluarga beliau religius sekali sehingga saya tidak kunjung dikenalkan kecuali memang mau mendekati menikah. Saya pribadi waktu itu masih kuliah. Selama 4 tahun pacaran ane samasekali ga pernah dikenalkan ke orang tua doi. Padahal sudah melalui hujan dan badai ane ngantarin doi buat merintis usaha milik doi, ane temenin di saat sulitnya, ketika doi pulang kuliah kain ke kontrakan ane kelaparan ane masakin makanan, bahkan ketika doi sakit yang berpotensi doi mandul ane ga bergeming sedikitpun buat nerima doi.
Begitu pula doi sangat menghormati impian ane buat kuliah ke luar negeri. Selama empat tahun pacaran ga pernah tuh minta ane batalin impian masa depan ane.
Kita menikmati hubungan kita dengan baik, sampai ketika ayah doi meninggal ane harus cari cara buat meyakinkan doi bahwa ane siap secepat mungkin nikahin dia. Akhirnya impian seumur hidup ane untuk kuliah ke luar negeri harus ane batalkan.
Semenjak ayah doi meninggal segala kegagalan di hidup ane dipermasalahkan ke ane secara tidak adil, skripsi telat karena dosen ane ambil doktor di luar kota, ane yang disalah salahin. Ane skripsinya telat karena ane operasi besar di kaki, ane disalahin. Ya gapapa ane terima semua dengan sabar. Alhamdulillah pada waktu itu semua bisa berjalan normal dan akhirnya ane lulus walaupun 5 tahun kuliah dan ane korbanin impian ane dan lebih memilih mencari pekerjaan di Indonesia
Spoiler for MENCARI KERJA:
Sebagai bocoran ane kuliah di jurusan yang lulusannya bisa kerja di bidang kesehatan sama di perusahaan. Ane selama 4 tahun mencetak diri ane untuk siap kerja di rumah sakit. Skill set dan historis magang juga semua nya di rumah sakit. Ane siap ambil profesi selama 2 tahun agar bisa ambil kerjaan di rumah sakit, perjuangan ane buat bisa mencapai ini bisa dibilang sangat sangat setor nyawa. Sebab kampus ane adalah kampus akreditasi C pada waktu itu. Di perkuliahan pun ketika banyak penjurusan ga ada yang support ane baik dari segi dosen maupun pembelajaran untuk bisa jadikan ane mateng ambil profesi di rumah sakit. Ane bener bener berusaha sekuat tenaga di perkuliahan, Alhamdulillah dari dosen jurusan lain sering kasih ane aktivitas tambahan untuk belajar lebih tentang tenaga kesehatan di jurusan ane.
Tapi setelah seluruh kerja keras ane karena perempuan yang ane cintai butuh banget sosok lelaki yang segera bekerja akhirnya ane tolak tawaran dari rektorat kampus ane buat kuliah s2 profesi di luar negeri.
Untuk bekerja di Perusahaan dalam negeri pun ane sangat bekerja keras mempelajari semuanya dari awal lagi untuk bidang industri. Semua demi bisa segera menghalalkan pacar ane tersebut. Akhirnya setelag berjuang satu tahun ane diterima di posisi entry level staff senuah perusahaan global di bidang logistik. Ane seneng banget karena sudah selesai satu goal. Tinggal nabung dan persiapan, pacar ane waktu itu juga bilang bahwa dia ga liat uang atau jabatan dia liat keimanan ane semata. Ane jadi makin semangat dan meningkatkan ibadah ane juga
Spoiler for DIFITNAH:
Sekitar dapat dua bulan ane kerja, doi jadi aneh, doi sering menyalahkan ane dan menuduh ane macem macem. Misalnya ane pernah tuh ga shalat shubuh karena ane lagi sakit vertigo dan badan lagi udzur. Ane pada tahap itu belum ngaji sampai di titik dimana ane memahami bahwa ketika udzur dan sakit itu bisa thaharah pakai tayammum lalu shalat. Anehnya dari peristiwa itu dijadikan argumen dasar doi buat mutusin ane dan doi juga bilang ke orang tuanya bahwa ane gak pernah shalat hanya dari satu sampling itu aja. Dan ga main main doi nyuruh ane putus sama dia.
Berturut turut sejak saat itu doi kasih ane argumentasi macem macem buat menbuang ane. Mulai dari doi mimpi tentang ane melamar doi tapi gagal terus doi minta petunjuk soal ane waktu tahajud lalu pas tidur mimpi dikejar anjing. Sama doi mempermasalahkan keuangan dan kesiapan ane menikah.
Jujur ini berlawanan dengan apa yang doi sampaikan selama ini.
Kesalahan ane mungkin adalah ane terpancing emosi dan ikut merasa tidak nyaman hingga akhirnya asertif atau tegas terhadap doi. Mengancam akan ke rumahnya dan membeberkan bahwa kita pacaran, mengancam akan membocorkan kakau doi sering kirim foto fanservice ke ane. Dan semua aib doi. Ane waktu itu sangat marah dan sangat hilang arah, semisal ane masuk dan dijebloskan ke penjara ane juga ga peduli.
Pada detik itu ane ga paham, semua hal jelek ane dibesar besarkan, padahal kekurangan dia selalu ane terima dan ane pahami dengan baik tanpa pernah jenuh.
Ane sangat kebingungan dan marah besar pada saat itu. Kondisi itu berlarut larut sampai satu tahun. Doi menjelaskan bahwa doi hanya ingin tobat dari pacaran. Doi ingin jadi muslimah yang lebih baik. Ane pun coba menerima hal itu akhirnya ane juga menciba taaruf dengan berbagai perempuan dan meskipun hasilnya nihil tapi sekurang kurangnya ane mencoba lebih baik, itu terjadi dalam kurun waktu setengah tahun.
Hal yang membuat ane kaget adalah doi waktu ane mulai taaruf dengan org lain itu udah ada calon dan calonnya sudah siap menikahi doi. Bukannya dia bilang ingin tobat dan lagi gamau urusan sama cowok.
Ini semakin menghancurkan mental ane.
Ane sekarang merasa bahwa ya berjuang itu ga akan ada artinya. Ane gamau berjuang lagi untuk siapapun. Bahkan sebagaian besar perempuan yang ane deketin melalui taaruf dan melalui pertemanan juga banyak yang sikapnya mengecewakan.
Ane bisa aja sih ke rumahnya doi dan membeberkan semua rahasia doi ke keluarga nya. Namun mungkin karena doi anak yatim ya, setiap sekali aja ane niat mau berangkat ke rumah doi, di tempat kerja ada aja anak buah ane kecelakaan atau kena mushibah. Otomatis ane jadi mikir dua kali, apa ini betul betul ahzab Allah di dunia karena mengusik anak yatim ya.
Akhirnya pikiran itu ane urungkan dan ane skrg ga pernah kontak an sama dia. Dia sendiri itu pernah janji bantu carikan pasangan buat ganti kan dia untuk ane nikahin. Tapi nyatanya omong kosong, semua yang dia kenalkan ga ada yang serius atau sesuai
Spoiler for Kondisi ane sekarang:
Ane sekarang sudah tidak berinteraksi dengan doi, namun hampir setiap hari ane terbayangkan untuk melakukan rencana balas dendam, terbayangkan menyiksa dan membalas doi dengan sadis. Awalnya terganggu sih soalnya ane manusia biasa yang ga sebejad itu. Kalau dipikir pikir tabungan nikah ane dipakai nyewa preman atau hitman untuk mengeksekusi doi ya bisa sih. Namun ane coba usir semua pikiran itu, ane ke psikolog, ane juga ruqyah juga. Semua ane lakuin. Sebab ane sadar mendadak terjadi pandemik tahun lalu. Ane sebagai anak pertama yang bekerja harus jadi tulang punggung keluarga. Kalau ane mikir hal lain bisa bisa kerjaan ane ga fokus dan ga bisa berkembang. Sebab jujur ane kesulitan kerja di kerjaan ane skrg karena perbedaan passion dan perbedaan ilmu dasar yang ane geluti. Kalau basic sih masih seprodi sama jurusan ane. Tapi sangat jauh dari segi sudut pandang dan tindakan.
Ane juga ngalamin sulit banget cari jodoh padahal standar ane itu ga tinggi tinggi banget, dari segi fisik maupun dari segi sosial.
Perempuan jaman skrg itu aneh aneh mintanya. Sebagaian yang minta ketika nikah langsung punya mobil dan rumah . Ya ane mampu meskipun secara kredit, namun bagi ane ga barokah dan ga melihat essensi dari pernikahan kalau cuma itu yang dicari.
Saat ini permasalahan utama ane adalah, ane tuh udah pasang 9 aplikasi dating semua nya berbayar tapi ga ada yang bisa membuahkan hasil perempuan baik baik yang mau sama ane.
Ane sudah taaruf juga di beberapa akun instagram yang ada databasw taarufnya juga aneh aneh syaratnya.
Terakhir ane udah mendekatkan diri ke kyiai buat minta santriwatinya yang siap nikah buat dinikahin tapi belum sesuai kriteria mereka.
Ane sangat butuh punya pasangan either way pacaran atau ta'aruf ane felksibel asalkan sudah izin orang tua pigak cewek aja cukup. Tapi akhir akhir ini tiap kali mau eksekusi rasanya males banget.
Jadi ane punya pola pikir bahwa bekerja keras itu menakutkan karena ujung ujungnya kita bisa aja dikecewakan dan dikjianatin. Bahkan dari segi pekerjaan ane sering banget bikin kesalahan yang bikin stress berat di rumah karena ada kendala emosional di hal ini. Ane saat ini jadi pemgidap gangguan panik.
Ane juga saat ini sering banget mengisolasi diri. Maksudnya ga mau berinteraksi sama siapapun, rasanya kayak capek gitu berinteraksi sama orang. Padahal aslinya ane orangnya talkaktive dan extrovert banget.
Ane saat ini sedang terapi dengan psikolog dan psikiatris. Ane di sini mencoba untuk mengungkapkan semua isi perasaan ane. Juga apabila ada yang bisa share kisah serupa atau mungkin kasih ane masukkan, tolong kasih ane pendapat agan sekalian
Kurang lebih itu curahan hati ane. Ada detail detail seperti percobaan bunuh diri atau ketika ane terkena serangan panik sampai gagal nafas. Tapi ane coba ceritakan lain waktu di tambahan thread ini bila berkenan..sekali lagi mohon maaf ini saya masih belajar posting di subforum ini. Mohon bimbingan dan sarannya.
Terima kasih agan dan sista sekalian. Saya mohon maaf bila thread ini berantakan sebab ini adalah thread pertama saya. Saya mohon masukan dan sarannya sebab orang orang di sekitar saya introvert semua. Lebih lebih kalau bisa dapat temen ngopi asyik di daerah sekitaran Surabaya mungkin lebih seru.