Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

koruptor.1Avatar border
TS
koruptor.1
Double Jab dari Yield Treasury, Awas Rupiah Awas Terkapar!
Double Jab dari Yield Treasury, Awas Rupiah Awas Terkapar!

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah akhirnya membukukan penguatan melawan dolar Amerika Serikat (AS) Rabu kemarin, setelah melemah dalam 3 hari beruntun dan menyentuh level terlemah dalam 4 bulan terakhir. Rupiah kemarin mengakhiri perdagangan di level Rp 14.240/US$, menguat 0,42% di pasar spot.
Dolar AS tertekan akibat ekspektasi cairnya stimulus fiskal dalam waktu dekat.
Rancangan undang-udang (RUU) stimulus fiskal US$ 1,9 triliun sudah disetujui oleh House of Representative (Dewan Perwakilan Rakyat/DPR) AS dan saat ini berada di Senat. Partai Demokrat di Senat berusaha meloloskan RUU tersebut pada pekan depan dan diserahkan ke Presiden Joseph 'Joe' Biden agar ditandatangani sebelum tanggal 14 Maret, saat stimulus fiskal yang ada saat ini berakhir.

Ekspektasi cairnya stimulus fiskal tersebut membuat indeks dolar AS melemah pada perdagangan Selasa, dan mengakhiri penguatan 3 hari beruntun.

Saat stimulus fiskal cair, jumlah uang yang beredar di perekonomian AS akan bertambah, secara teori dolar AS akan melemah.
Nilai tukar rupiah membukukan pelemahan 3 hari beruntun melawan dolar AS, setelah melemah 0,35% ke Rp 14.300/US$, level tersebut merupakan yang terlemah sejak 5 November 2020 lalu.
Yield Treasury yang sudah menurun belum mampu membawa rupiah ke zona hijau, sebab indeks dolar AS yang kini menanjak. Pada perdagangan Selasa, indeks yang mengukur kekuatan dolar AS tersebut sempat menguat 0,39% di sesi Asia.
Kabar baiknya, indeks dolar AS berbalik melemah 0,29% di akhir perdagangan Selasa kemarin, yang membuka peluang penguatan rupiah pada hari ini, Rabu (3/3/2021).
Dolar AS tertekan akibat ekspektasi cairnya stimulus fiskal dalam waktu dekat.
Rancangan undang-udang (RUU) stimulus fiskal US$ 1,9 triliun sudah disetujui oleh House of Representative (Dewan Perwakilan Rakyat/DPR) AS dan saat ini berada di Senat. Partai Demokrat di Senat berusaha meloloskan RUU tersebut pada pekan depan dan diserahkan ke Presiden Joseph 'Joe' Biden agat ditandatangani sebelum tanggal 14 Maret, saat stimulus fiskal yang ada saat ini berakhir.
Saat stimulus fiskal cair, jumlah uang yang beredar di perekonomian AS akan bertambah, secara teori dolar AS akan melemah.
Namun, pada perdagangan hari ini, Kamis (4/3/2021), rupiah berisiko kembali melemah, sebab sentimen pelaku pasar kembali memburuk akibat kenaikan yield obligasi (Treasury) AS. Selain sentimen pelaku pasar yang memburuk, kenaikan yield tersebut juga berisiko memicu capital outflow di pasar obligasi Indonesia, sebab selisih yield dengan Surat Berharga Negara (SBN) menjadi menyempit.
Oleh karena itu, kenaikan yield Treasury memberikan pukulan ganda bagi rupiah, dari sentimen pelaku pasar yang memburuk dan risiko terjadinya capital outflow di pasar obligasi.

Secara teknikal, tekanan bagi rupiah cukup besar setelah menembus ke atas (moving average/MA) 50 hari atau MA 50 (garis hijau), dan MA 100 (garis oranye).
Selama tertahan di atas dua MA tersebut, rupiah cenderung masih tertekan.
Sementara itu, indikator stochastic sudah masuk wilayah jenuh beli (overbought).

Double Jab dari Yield Treasury, Awas Rupiah Awas Terkapar!

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Stochastic yang sudah berada di wilayah overbought dalam waktu yang cukup lama membuka ruang bangkitnya rupiah.
Support terdekat berada di kisaran Rp 14.200/US$, jika berhasil ditembus rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.160 (kisaran MA 100).
Sementara itu, resisten terdekat berada di kisaran Rp 14.260/US$, rupiah berisiko kembali ke Rp 14.300/US$ jika resisten tersebut dilewati.
Resisten kuat selanjutnya berada di kisaran Rp 14.330-14.350/US$ (kisaran MA 200)

https://www.cnbcindonesia.com/market...-awas-terkapar
Diubah oleh koruptor.1 04-03-2021 04:30
0
456
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan