- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
Digebuk Pandemi, Investor Industri Penerbangan Sudah 'Kaing-Kaing'


TS
sindonews.com
Digebuk Pandemi, Investor Industri Penerbangan Sudah 'Kaing-Kaing'

JAKARTA - Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI) Marsekal (Purn) Chappy Hakim menyebutkan bahwa industri airline atau maskapai penerbangan sering diremehkan orang. Padahal, menurut data Mckinsey, maskapai penerbangan mewakili 3,4% PDB global.
"Ketika pandemi Covid-19 muncul di permukaan, ada penurunan drastis terutama jumlah penumpang yang seolah-olah hilang," ucap Chappy secara virtual dalam RMOL World View: Menjawab Tantangan Aviasi Pasca-Covid-19 di Jakarta, Senin (1/3/2021). (Baca juga:Kunjungan Wisman Anjlok 75 Persen, Industri Penerbangan Butuh Insentif Pemerintah)
Dikabarkan pula banyak maskapai yang sudah collapse dan banyak juga yang akan bangkrut. Fenomena ini belum pernah terjadi sebelumnya di dunia penerbangan.
Baca Juga:
- Usul Apkasindo Diterima, Sanksi Pidana Hilang Dalam PP Kehutanan Cipta Kerja
- Bravo! IHSG Seharian Ijo Royo-royo
- Vaksinasi Mandiri Jadi Bukti Ketidaksabaran Pemerintah dan Pengusaha
Chappy mencontohkan founder Virgin Group Ltd. Richard Branson dengan gamblang sekali mengatakan maskapai Virgin Atlantic membutuhkan bantuan pemerintah untuk kelangsungan bertahan hidup. Di Indonesia sendiri, Sekjen INACA Bayu Sutanto tahun lalu mengatakan bahwa dua maskapai sudah menutup operasinya sebagai imbas pandemi.
"Kesimpulan sementara, dari sektor bisnis, maskapai penerbangan sangat tergantung pada bantuan pemerintah. Data dan fakta yang ada menyebutkan demikian," tambah Chappy.
Dia menyebutkan bahwa peran investor adalah peran kedua, ketika berperan sebagai complementary player di maskapai. "Investor sendiri sudah minta tolong ke pemerintah, udah kaing-kaing istilahnya," ucapnya. (Baca juga:Sidang Habib Rizieq Kembali Ditunda, Hakim Berikan Peringatan ke Bareskrim dan Polda Metro)
Chappy menyampaikan bahwa sudah banyak ahli yang dikumpulkan dan mendiskusikan tantangan berat ini. Masalah ini menjadi lebih rumit karena pandemi Covid-19 tergantung virus, dan virus ini juga terkait penanggulangan kesehatan.
"Selama sektor kesehatan belum bisa mengatasi, selama belum ada yang bisa meyakinkan masyarakat untuk terbang, maka apa pun yang dilakukan industri penerbangan tidak akan berjalan," pungkasnya.
Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/350...ent_aggregator
---
Kumpulan Berita Terkait :
-

-

-

0
180
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan