- Beranda
- Komunitas
- News
- Tribunnews.com
Jhoni Allen Menyebut SBY Bukan Pendiri Demokrat, Andi Mallarangeng: Jangan Ngarang


TS
tribunnews.com
Jhoni Allen Menyebut SBY Bukan Pendiri Demokrat, Andi Mallarangeng: Jangan Ngarang
TRIBUNAMBON.COM - Pernyataan Jhoni Allen yang menuding Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukan pendiri Partai Demokrat menuai tanggapan dari Andi Mallarangeng.
Tak hanya itu, SBY dituding melakukan kudeta terhadap Anas Urbaningrum demi merebut Partai Demokrat.
Menanggapi hal tersebut, Andi Mallarangeng selaku Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat langsung buka suara.
Sebelumnya, Dewan Kehormatan Partai memecat 7 kader karena dianggap menjadi bagian kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY).
Salah satu dari kader yang dipecat Partai Demokrat adalah Jhoni Allen.
Ketua Umum Partai Demokrat menyampaikan ucapan selamat melalui video yang diunggah di youtube kepada pasangan Joko Widodo-Maruf Amin yang memenangi Pilpres 2019.(YOUTUBE) (Kompas.com)
"DPP Partai Demokrat memutuskan untuk memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat terhadap Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, Marzuki Alie dan Ahmad Yahya," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangan yang diterima, Jumat (26/2/2021)
Setelah dipecat, Jhoni Allen berkicau dengan menuding SBY bukan pendiri Partai Demokrat sebenarnya.
Tak hanya itu, Jhoni Allen menuding SBY melakukan kudeta terhadap Anas Urbaningrum.
Menanggapi hal tersebut, Andi Mallarangeng menyebut bahwa ke-7 orang yang dipecat termasuk Jhoni Allen ini terbukti ingin mengambil alih Partai Demokrat.
"Di Demokrat itu ada mekanisme di Dewan Kehormatan dan Mahkamah Partai, Dan orang-orang yang sudah dipecat itu jelas-jelas sudah terbukti keras bahwa orang-orang ini semua bersekongkol dengan pihak luar partai untuk mengambil alih Partai Demokrat.
Mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat," papar Andi Mallarangeng, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube MetroTV, Senin (1/3/2021).
"Itulah sebabnya kami namakan mereka GPK Gerakan Pengambil alih Kepemimpnan. Kami gak bilang kudeta sebenarnya. Bukan soal KLB-nya juga," tambah Andi Mallarangeng.
Menanggapi tudingan SBY bukan pendiri Partai Demokrat dan sebut itu hasil kuderta dari Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng langsung menskakmat Jhoni Allen.
Seperti uji pengetahuan umum, Andi Mallarangeng membeberkan sejarah berdirinya Partai Demokrat, mulai dari pendiri, tanggal lahir, hingga mars.
"Kalau bicara soal Partai Demokrat, jelas berdirinya didirikan oleh Pak SBY dan pak Ventje Rumangkang.
Coba lihat tanggal berapa didirikan. Itu kan tanggal ulangtahunnya Pak SBY.
Lalu bendera partai, siapa yang merancang? Pak SBY. Siapa yang bikin mars Demokrat? Pak SBY," cecar Andi Mallarangeng.
"Tahu dari mana kamu?" timpal Jhoni Allen.
SBY dituding kudeta Anas demi rebut Demokrat, Andi Mallarangeng skakmat Jhoni Allen (kolase Youtube MetroTV)
"Siapa yang jadi wakil ketua umum pertamanya? Ibu Ani, wakil ketua umum pertamanya," papar Andi Mallarangeng.
"Jadi jangan dan gak usah sikut-sikutan," tegas Andi Mallarangeng.
Lantas, Jhoni Allen pun menanggapi pertanyaan Andi Mallarangeng soal uji pengetahuan Partai Demokrat.
"Pahami, Anda jangan mengarang. Wakil ketua umum pertama itu Ventje Rumangkang. Ibu Ani itu baru wakil ketua umum kedua," jawab Jhoni Allen.
Jhoni Allen Tuding SBY Bukan Pendiri Partai Demokrat dan Kudeta Anas Urbaningrum
Setelah dipecat oleh DPP Partai Demokrat, politikus senior Jhoni Allen Marbun akhirnya buka suara soal tuduhan kudeta di tubuh Partai Demokrat.
Secara terang-terangan, Jhoni menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-lah yang melakukan kudeta di Partai Demokrat dengan merebut kepemimpinan Anas Urbaningrum.
Jhoni buka suara melalui video berdurasi sembilan menit yang tersebar di media sosial.
Video ini turut diunggah oleh akun Youtube Sidoel Jak.
Dikutip Tribunnews.com pada Senin (11/3/2021), Jhoni mengatakan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat pada 2021 akan membawa Partai Demokrat menjadi partai modern dan terbuka, bukan partai dinasti.
Menurut Jhoni, Demokrat telah dianggap sebagai partai dinasti sejak 2013 saat SBY menjadi Ketua Umum dan putranya, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menjadi Sekjen melalui KLB.
"Ini baru pertama kali di Indonesia bahkan di dunia dimana pengurus partai politik, Partai Demokrat, bapaknya, SBY (menjadi) ketua umum dan anaknya (menjabat) Sekjen," kata Jhoni.
Jhoni mengatakan, apa yang dilakukan SBY pada 2013 itu merupakan bentuk pengingkaran fakta sejarah lahirnya Partai Demokrat.
Anggota DPR Partai Demokrat ini mengatakan, SBY tidak mengeluarkan keringat dalam pendirian Partai Demokrat pada 2004.
Jhoni Allen Marbun buka suara soal kudeta Demokrat. Youtube Siodel Jak ()
Partai Demokrat berhasil lolos menjadi peserta Pemilu 2004, kata Jhoni, merupakan hasil kerja keras pendiri dan pengurus di seluruh Indonesia.
"Demi Tuhan. Saya bersaksi bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali, apalagi berdarah darah sebagaimana pernyataanya di berbagai kesempatan," ujarnya.
Mantan Timses Anas Urbaningrum ini menyatakan SBY bergabung ke Demokrat setelah Demokrat lolos sebagai peserta Pemilu 2004.
Saat itu, istri SBY, Ani Yudhoyono dimasukkan menjadi Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokkrat dan hanya menyumbang uang Rp 100 juta.
Jhoni mengungkap, SBY baru muncul di acara Partai Demokrat setelah mundur dari Kabinet Presiden Megawati.
"Ini menegaskan bahwa SBY bukan pendiri Partai Demokrat," tegas Jhoni.
Jhoni Sebut SBY yang Lakukan Kudeta
Jhoni kemudian melemparkan kalimat pertanyaan, siapa yang melakukan kudeta di Demokrat.
Politikus asal dari Dapil Sumatera Utara ini menceritakan saat Anas Urbaningrum terpilih sebagai Ketua Umum Demokrat hasil kongres 2010.
Dalam perjalanannya, Anas kemudian tersandung kasus hukum.
Meski belum menjadi tersangka, lanjut Jhoni, SBY dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina kemudian mengambil kepemimpinan Partai Demokrat dengan membentuk Presidium.
"SBY selaku ketua depan pembina Partai Demokrat dan juga Presiden RI mengambil kekuasaan Partai Demokrat dengan membentuk Presidium dimana ketuanya adalah SBY, Wakil Ketua Anas Urbaningrum sehingga (Anas) tidak memiliki fungsi dalam menjalankan roda organisasi Partai Demokrat sebagai Ketua Umum. Inilah kudeta yang terjadi di Partai Demokrat," bebernya
Jhoni melanjutkan, setelah Anas Urbaningrum menjadi tersangka, digelar KLB pertama untuk memilih ketua umum guna melanjutkan sisa kepemimpinan Anas.
Menurut Jhoni, saat itu, SBY menyatakan hanya akan melanjutkan kepemimpinan Anas.
Jhoni mengaku diperintah SBY untuk membujuk Marzuki Alie yang saat itu menjadi Ketua DPR untuk tidak maju menjadi calon ketua umum.
Kemudian di Kongres 2015, Jhoni menuding SBY melakukan rekayasa agar SBY menjadi calon tunggal, hingga akhirnya SBY terpilih sebagai Ketua Umum.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul SBY Dituding Kudeta Anas Demi Rebut Demokrat, Mallarangeng Skakmat Jhoni Allen: Jangan Sikut-sikutan,
Tak hanya itu, SBY dituding melakukan kudeta terhadap Anas Urbaningrum demi merebut Partai Demokrat.
Menanggapi hal tersebut, Andi Mallarangeng selaku Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat langsung buka suara.
Sebelumnya, Dewan Kehormatan Partai memecat 7 kader karena dianggap menjadi bagian kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY).
Salah satu dari kader yang dipecat Partai Demokrat adalah Jhoni Allen.

"DPP Partai Demokrat memutuskan untuk memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat terhadap Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, Marzuki Alie dan Ahmad Yahya," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangan yang diterima, Jumat (26/2/2021)
Setelah dipecat, Jhoni Allen berkicau dengan menuding SBY bukan pendiri Partai Demokrat sebenarnya.
Tak hanya itu, Jhoni Allen menuding SBY melakukan kudeta terhadap Anas Urbaningrum.
Menanggapi hal tersebut, Andi Mallarangeng menyebut bahwa ke-7 orang yang dipecat termasuk Jhoni Allen ini terbukti ingin mengambil alih Partai Demokrat.
"Di Demokrat itu ada mekanisme di Dewan Kehormatan dan Mahkamah Partai, Dan orang-orang yang sudah dipecat itu jelas-jelas sudah terbukti keras bahwa orang-orang ini semua bersekongkol dengan pihak luar partai untuk mengambil alih Partai Demokrat.
Mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat," papar Andi Mallarangeng, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube MetroTV, Senin (1/3/2021).
"Itulah sebabnya kami namakan mereka GPK Gerakan Pengambil alih Kepemimpnan. Kami gak bilang kudeta sebenarnya. Bukan soal KLB-nya juga," tambah Andi Mallarangeng.
Menanggapi tudingan SBY bukan pendiri Partai Demokrat dan sebut itu hasil kuderta dari Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng langsung menskakmat Jhoni Allen.
Seperti uji pengetahuan umum, Andi Mallarangeng membeberkan sejarah berdirinya Partai Demokrat, mulai dari pendiri, tanggal lahir, hingga mars.
"Kalau bicara soal Partai Demokrat, jelas berdirinya didirikan oleh Pak SBY dan pak Ventje Rumangkang.
Coba lihat tanggal berapa didirikan. Itu kan tanggal ulangtahunnya Pak SBY.
Lalu bendera partai, siapa yang merancang? Pak SBY. Siapa yang bikin mars Demokrat? Pak SBY," cecar Andi Mallarangeng.
"Tahu dari mana kamu?" timpal Jhoni Allen.

"Siapa yang jadi wakil ketua umum pertamanya? Ibu Ani, wakil ketua umum pertamanya," papar Andi Mallarangeng.
"Jadi jangan dan gak usah sikut-sikutan," tegas Andi Mallarangeng.
Lantas, Jhoni Allen pun menanggapi pertanyaan Andi Mallarangeng soal uji pengetahuan Partai Demokrat.
"Pahami, Anda jangan mengarang. Wakil ketua umum pertama itu Ventje Rumangkang. Ibu Ani itu baru wakil ketua umum kedua," jawab Jhoni Allen.
Jhoni Allen Tuding SBY Bukan Pendiri Partai Demokrat dan Kudeta Anas Urbaningrum
Setelah dipecat oleh DPP Partai Demokrat, politikus senior Jhoni Allen Marbun akhirnya buka suara soal tuduhan kudeta di tubuh Partai Demokrat.
Secara terang-terangan, Jhoni menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-lah yang melakukan kudeta di Partai Demokrat dengan merebut kepemimpinan Anas Urbaningrum.
Jhoni buka suara melalui video berdurasi sembilan menit yang tersebar di media sosial.
Video ini turut diunggah oleh akun Youtube Sidoel Jak.
Dikutip Tribunnews.com pada Senin (11/3/2021), Jhoni mengatakan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat pada 2021 akan membawa Partai Demokrat menjadi partai modern dan terbuka, bukan partai dinasti.
Menurut Jhoni, Demokrat telah dianggap sebagai partai dinasti sejak 2013 saat SBY menjadi Ketua Umum dan putranya, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menjadi Sekjen melalui KLB.
"Ini baru pertama kali di Indonesia bahkan di dunia dimana pengurus partai politik, Partai Demokrat, bapaknya, SBY (menjadi) ketua umum dan anaknya (menjabat) Sekjen," kata Jhoni.
Jhoni mengatakan, apa yang dilakukan SBY pada 2013 itu merupakan bentuk pengingkaran fakta sejarah lahirnya Partai Demokrat.
Anggota DPR Partai Demokrat ini mengatakan, SBY tidak mengeluarkan keringat dalam pendirian Partai Demokrat pada 2004.

Partai Demokrat berhasil lolos menjadi peserta Pemilu 2004, kata Jhoni, merupakan hasil kerja keras pendiri dan pengurus di seluruh Indonesia.
"Demi Tuhan. Saya bersaksi bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali, apalagi berdarah darah sebagaimana pernyataanya di berbagai kesempatan," ujarnya.
Mantan Timses Anas Urbaningrum ini menyatakan SBY bergabung ke Demokrat setelah Demokrat lolos sebagai peserta Pemilu 2004.
Saat itu, istri SBY, Ani Yudhoyono dimasukkan menjadi Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokkrat dan hanya menyumbang uang Rp 100 juta.
Jhoni mengungkap, SBY baru muncul di acara Partai Demokrat setelah mundur dari Kabinet Presiden Megawati.
"Ini menegaskan bahwa SBY bukan pendiri Partai Demokrat," tegas Jhoni.
Jhoni Sebut SBY yang Lakukan Kudeta
Jhoni kemudian melemparkan kalimat pertanyaan, siapa yang melakukan kudeta di Demokrat.
Politikus asal dari Dapil Sumatera Utara ini menceritakan saat Anas Urbaningrum terpilih sebagai Ketua Umum Demokrat hasil kongres 2010.
Dalam perjalanannya, Anas kemudian tersandung kasus hukum.
Meski belum menjadi tersangka, lanjut Jhoni, SBY dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina kemudian mengambil kepemimpinan Partai Demokrat dengan membentuk Presidium.
"SBY selaku ketua depan pembina Partai Demokrat dan juga Presiden RI mengambil kekuasaan Partai Demokrat dengan membentuk Presidium dimana ketuanya adalah SBY, Wakil Ketua Anas Urbaningrum sehingga (Anas) tidak memiliki fungsi dalam menjalankan roda organisasi Partai Demokrat sebagai Ketua Umum. Inilah kudeta yang terjadi di Partai Demokrat," bebernya
Jhoni melanjutkan, setelah Anas Urbaningrum menjadi tersangka, digelar KLB pertama untuk memilih ketua umum guna melanjutkan sisa kepemimpinan Anas.
Menurut Jhoni, saat itu, SBY menyatakan hanya akan melanjutkan kepemimpinan Anas.
Jhoni mengaku diperintah SBY untuk membujuk Marzuki Alie yang saat itu menjadi Ketua DPR untuk tidak maju menjadi calon ketua umum.
Kemudian di Kongres 2015, Jhoni menuding SBY melakukan rekayasa agar SBY menjadi calon tunggal, hingga akhirnya SBY terpilih sebagai Ketua Umum.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul SBY Dituding Kudeta Anas Demi Rebut Demokrat, Mallarangeng Skakmat Jhoni Allen: Jangan Sikut-sikutan,




tien212700 dan pilotugal2an541 memberi reputasi
2
806
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan