- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Aum Shinrikyo : "Panitia Hari Kiamat" Asal Jepang


TS
diaz420
Aum Shinrikyo : "Panitia Hari Kiamat" Asal Jepang
Quote:

Aum Shinrikyo(sekarang Aleph) adalah sebuah organisasi asal Jepang yang menyebut dirinya sebagai "kultus hari kiamat". Menurut Wikipedia, secara garis besar Kultus Hari Kiamat didefinisikan sebagai suatu kelompok yang mampu memprediksi datangnya sebuah bencana dan bertujuan untuk menyebarkan bencana tersebut. Mereka memiliki asumsi kalau manusia-manusia di era modern memiliki sikap yang melenceng jauh dari agama leluhur yang dipercayai oleh kultus tersebut. Dengan semakin jauhnya manusia modern dengan ajaran leluhur, kultus tersebut percaya kalau kiamat sudah dekat. Maka dari itu, mereka akan berusaha untuk "menuntun kembali manusia ke jalan yang benar". Namun, tindakan yang mereka anggap sebagai "penuntun manusia ke jalan yang benar" tersebut merupakan sebuah tindakan terorisme. Biar sebutannya lebih menarik, Ane bakalan ganti sebutan "Kultus Hari Kiamat" menjadi "Panitia Hari Kiamat".
"Panitia" ini dibentuk pada tahun 1984 oleh seorang bernama Shoko Asahara. Kultus ini terbukti sebagai otak dibalik beberapa aksi kriminal, salah satunya adalah sebuah serangan terorisme yang dicap sebagai "paling mematikan di Jepang". Konon katanya, Asahara menyebut kalau dirinya mendapatkan "wahyu" usai bermeditasi di kamarnya. Semenjak saat itu, Ia mulai mendoktrin orang-orang terdekatnya dengan memberitahukan "wahyu" yang Ia dapatkan kala itu. Perlahan-lahan, mulai banyak orang yang bergabung dengan "Kepanitiaan" tersebut. Barulah pada tahun 1989, Aum Shinrikyo melabeli diri mereka sebagai "organisasi keagamaan". Diketahui kalau mayoritas anggota Aum Shinrikyo berasal dari kalangan mahasiswa dan fresh graduate dari beberapa kampus elit di Jepang. Organisasi tersebut pun menambahkan label mereka sebagai "Organisasinya Orang-orang Elit" (hmmm...apa ada kaitannya sama anime Classroom of the Elite gak ya?).
Pada awalnya, Pemerintah Jepang hanya menganggap kalau Aum Shinrikyo hanyalah sebuah sekte sesat semata. Mereka masih belum terlalu mengambil pusing soal eksistensi mereka. Namun, dengan istilah "didiemin malah ngelunjak" atau bahasa Sundanya "ngalonyeng", Aum Shinrikyo mulai menebar teror di Jepang. Mereka mulai melakukan aksi pembunuhan terhadap anggotanya yang "memberontak" guna mendapatkan atensi dari pihak aparat maupun pemerintah. Saat diusut, para korban sempat disekap dan dipaksa untuk membayar sejumlah uang untuk menjadi anggota tetap Aum Shinrikyo. Mereka yang tidak mampu bayar akan dicap sebagai pemberontak dan akhirnya "pulang tinggal nama".
Kejadian tersebut terjadi di bulan Februari 1989. Usai 8 bulan investigasi, pada bulan Oktober, seorang pengacara bernama Tsutsumi Sakamoto mencoba untuk bernegosiasi dengan para petinggi Aum Shinrikyo untuk menghentikan tindakan tersebut. Namun, negosiasi tersebut berujung pada kegagalan. Sakamoto pun mengancam akan menggugat Aum Shinrikyo ke pengadilan dan membocorkan rahasia mereka ke publik. Ancaman Sakamoto bukanlah "gertak sambal", Ia dengan nekat membeberkan semua rahasia Aum Shinrikyo lewat sebuah acara talkshow yang disiarkan oleh stasiun TV Jepang, yaitu TBS. Dan faktanya, ketika Sakamoto tengah melakukan negosiasi dengan pihak Aum Shinrikyo, Ia secara diam-diam merekam seluruh pembicaraan mereka dan menampilkan semua rekaman hasil negosiasi tersebut di TV. Akibat dari tindakan nekatnya itu, Sakamoto bersama keluarganya dikabarkan menghilang dari kediamannya di Yokohama pada tanggal 4 November 1989.
Setelah itu, Aum Shinrikyo melanjutkan tindakan kriminalnya dengan membunuh sejumlah pemimpin dari organisasi keagamaan rival mereka, Soka Gakkai dan Happy Science. Eksistensi dari Aum Shinrikyo sempat menjadi bahan karikatur satire oleh salah satu pembuat manga (komik) Jepang, yaitu Yoshinori Kobayashi. Nyawa Beliau sempat terancam setelahnya. Dan pada tahun 1993, Aum Shinrikyo sempat melakukan percobaan pembunuhan terhadap Kobayashi, beruntung Beliau masih selamat dan masih sehat sampai sekarang.

Yoshinori Kobayashi
Di pertengahan tahun 1993 tepatnya di bulan Juli, Aum Shinrikyo kembali berulah dengan berupaya untuk menyebarkan bakteri Antraks melalui menara pendingin (cooling tower gedung) markas mereka di Tokyo. Sayangnya, upaya mereka gagal total dan tidak ada satupun warga Tokyo yang tertular bakteri Antraks.
Usai kegagalan tersebut, mereka mulai merencanakan sebuah aksi kriminal yang dinilai sebagai "Serangan Teroris Paling Mematikan Sepanjang Sejarah Jepang". Mula-mula, mereka mempersiapkan semua alat dan bahannya terlebih dahulu. Tak tanggung-tanggung, mereka memproduksi sendiri senjata tipe AK-74 versi mereka sebanyak 1.000 buah dan juga gas Sarin dan VX (sejenis gas beracun).

AK-74
Untuk menguji senjata ciptaannya, Aum Shinrikyo sampai nekat pergi ke wilayah Australia Barat dengan 29 ekor domba sebagai "kelinci percobaan nya". Domba-domba tersebut diketahui milik sebuah peternakan bernama Banjawarn Station. Setelah dirasa hasilnya memuaskan, Aum Shinrikyo pun berniat untuk melakukan uji coba senjata kimia mereka terhadap manusia.
Pada tanggal 27 Juni 1994 di kala para warga kota Matsumoto, perfektur Nagano tengah tertidur, Aum Shinrikyo mulai beraksi dengan menyebarkan gas beracun mereka lewat truk pendingin yang mereka kemudikan di sekitar TKP. Akibatnya, sebanyak 8 orang warga meninggal dunia dan 500 warga lainnya mengalami gangguan pernafasan. Ada 1 orang warga yang berhasil selamat dari serangan senjata kimia tersebut, namanya Yoshiyuki Kouno. Karena hanya Dia yang selamat, Ia sempat dicurigai sebagai pelaku dari serangan senjata kimia itu. Beruntung, Dia tidak terbukti bersalah. Polisi berhasil mengungkap jenis gas beracun yang digunakan oleh Aum Shinrikyo, yaitu gas Sarin.

Serangan Matsumoto 27 Juni 1994
Pada bulan Desember 1994, Aum Shinrikyo lagi-lagi membuat ulah dengan membunuh 3 orang pria di Osaka. Menurut mereka, ketiga korban tersebut adalah mata-mata yang ditugaskan untuk menggali informasi penting tentang mereka. Namun tuduhan mereka sama sekali tidak terbukti kebenarannya.
Puncaknya pada 20 Maret 1995, Aum Shinrikyo melakukan sebuah serangan besar-besaran di sebuah stasiun kereta api bawah tanah di Tokyo. Sebanyak 13 orang meninggal dunia dan 6.252 orang terkena dampak dari gas beracun yang digunakan oleh para anggota Aum Shinrikyo. Peristiwa inilah yang membuatnya dicap sebagai "Serangan Teroris Paling Mematikan Sepanjang Sejarah Jepang".

Serangan Tokyo 20 Maret 1995
Seperti kata pepatah "Sepandai-pandainya Tupai Melompat, Akhirnya Jatuh Juga", satu persatu anggota Aum Shinrikyo ada yang ditangkap oleh Polisi dan ada yang tewas dibunuh. Dari kasus penyerangan di Tokyo saja sudah ada 10 orang tersangka yang ditangkap oleh Polisi. Mereka semua merupakan petinggi dari Aum Shinrikyo, salah satu diantaranya adalah sang pendiri Aum Shinrikyo, yaitu Shoko Asahara. Para tersangka dijatuhi hukuman mati akibat tindakan kriminal yang mereka lakukan. Usai para petinggi mereka ditangkap, satu persatu kejahatan yang sudah dilakukan oleh Aum Shinrikyo mulai terbongkar, termasuk kasus menghilangnya Tsutsumi Sakamoto dan keluarganya. Pada akhirnya, Polisi berhasil menemukan Sakamoto dan keluarganya sudah tidak bernyawa lagi. Salah satu anggota Aum Shinrikyo bernama Hideo Murai tewas dibunuh oleh salah seorang anggota Yakuza saat dirinya sedang digiring oleh Polisi. Bahkan, kematiannya terekam jelas di depan kamera milik ratusan reporter yang sedang meliputnya (serupa kayak kematiannya Lee Harvey Oswald, pelaku pembunuhan Presiden John F. Kennedy).
Tak lama setelah itu, Aum Shinrikyo resmi dinyatakan bubar pada awal tahun 1996. Namun, pada bulan Februari 2000, organisasi tersebut kembali didirikan dengan nama baru, yaitu Aleph. Berbeda dengan pendahulunya, para anggota Aleph melakukan perombakan terhadap pemahamannya dan memutuskan untuk tidak berbuat jahat lagi. Mereka juga meminta maaf kepada para korban dan keluarganya akibat tindakan mereka di masa lalu. Meski begitu, mereka tetaplah sebuah sekte sesat di negeri Sakura yang keberadaannya membuat resah masyarakat Jepang. Apakah pihak berwenang sudah berusaha untuk membubarkan mereka untuk kedua kalinya? Sudah, namun mereka masih tetap beroperasi. Akan tetapi, mereka tidak seberingas pendahulunya, yaitu Aum Shinrikyo.
Source :
Aum Shinrikyo
Tokyo Subway Sarin Attack
Matsumoto Sarin Attack
Kasus Tsutsumi Sakamoto






tien212700 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
8.2K
Kutip
129
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan