SS

Hujan deras pagi-pagi, hai GanSis selamat pagi.


Akhir-akhir ini sering hujan. Karena hujan yang lebat tersebut, akhirnya banyak terjadi banjir di mana-mana, terutama di Ibukota Jakarta.

Berbicara mengenai banjir, sebenarnya apa atau siapa yang menyebabkan? Hujan-kah?

Sebenarnya kalau dipikir-pikir, di mana-mana intensitas hujan sama saja. Namun, tidak semua tempat yang diguyur hujan deras sekalipun berdampak banjir.

Misalnya, di Jakarta hujan deras, rawan banjir. Banjirnya bahkan bisa sampai bermeter-meter serta tidak surut selama berhari-hari, merusak bangunan, menggenangi rumah, dan bisa menenggelamkan mobil. Di tempat ane juga sering banget hujan sangat deras, sebagaimana di Jakarta, tetapi bersyukurnya tidak pernah terjadi banjir yang sampai merusak bangunan atau menggenangi rumah.

Banjirnya pun hanya berlangsung 1/2 jam-an saja, setelah itu surut.

Padahal menurut ane, kapasitas air yang turun saat hujan di mana-mana sama.

Yang membedakan mungkin, karena di daerah ane masih banyak pohon yang dibiarkan sekaligus lahan-lahan kosong yang memudahkan penyerapan air, dan sangat sedikit bangunan. Paling-paling hanya rumah warga. Ya, namanya juga kampung.

Sementara di Jakarta dan kota besar lainnya, banjir besar bisa diakibatkan bukan karena hujan yang deras, tetapi mungkin sistem peresapaan air dan drainase yang kurang memadai.

Menurut ane, itulah di antara yang menjadi pemicu mengapa di kota-kota besar tergolong rawan banjir, Jakarta salah satunya.

Sudah banyak beredar berita, baik di media online maupun televisi, mengenai banjir yang banyak menggenangi kawasan di Jakarta. Ane tidak akan membahas itu, sebab semua sudah pada tahu, tetapi yang ingin kita bahas dalam thread kali ini adalah sepasang pengantin yang melangsungkan pernikahan meski dalam keadaan banjir.

Pasangan pengantin yang rela terjang banjir, bisa kita tonton cuplikannya dalam video berikut;



Tampak sang pengantin wanita mengenakan baju pengantin yang dirias dengan sangat cantik, berpayung duduk di atas bak mandi bayi, lalu didorong oleh beberapa orang di sana.

Begitu juga sang pengantin pria yang telah bergaun rapi, terpaksa di angkat oleh beberapa orang di sana.

Sang wanita perempuan tampak tersenyum lalu disoraki orang-orang sekitar. Tentu saja, ini merupakan pernikahan yang unik serta langka.

Musim hujan, musim kimpoi. Tampaknya istilah tersebut tepat sekali menggambarkan situasi saat ini. Di daerah ane saja saat ini juga banyak orang yang melaksanakan pernikahan.

Namun yang membedakan dalam pernikahan pasangan di atas adalah, meski banjir, mereka tetap melangsungkan pernikahan. Ya, banjir bukanlah penghalang untuk menikah, bukan?

Ini tentu juga bakal menjadi momen pernikahan yang tak terlupakan, yang pastinya bisa diceritakan kepada anak-cucu mereka kelak.

Doa dan harapan ane, semoga pasangan ini menjadi keluarga yang rukun, adem, tentram, saling setia. Dan semoga rezeki serta cinta mereka sederah banjir yang mereka terjang bersama.

Banjir, lekaslah berlalu!

Bagaimana menurut GanSis?