Pakar Komunikasi dan Telematika kondang Roy Suryo membagikan beberapa foto tangkapan layar yang menampilkan percakapannya dengan inisiator mobil Esemka, Sukiyat melalui aplikasi berbalas pesan singkat.

Dalam foto tersebut, tampak Sukiyat melancarkan tudingan kepada pemerintah yang bersandiwara dan tidak menghargai jerih payahnya.

Dalam foto tersebut, pertama-tama Sukiyat memastikan bahwa dia merupakan inisiator dan pemikir asli dari mobil Esemka.

Namun, dia merasa apa yang selama ini dikerjakan seperti dimanfaatkan orang-orang tak bertanggung jawab.

"Betul, Saya iniasiator asli dan pemilik asli tapi dikorbankan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab. Pak Roy lah saksi pertama kali yang mengetahui dan membawa (mobil Esemka) ke Jakarta," tulis Sukiyat melalui pesan yang dikirimkan ke Roy Suryo.

"Apakah di Indonesia ini hanya ada sesuatu sandiwara saham dan orang-orang yang betul-betul memikirkan bangsa hanya dikorbankan dan dicampakkan begitu saja. Sifat kejujuran sudah tidak ada sama sekali!," sambungnya

Sukiyat juga melabeli para pemimpin negara sebagai 'badut' atau sosok yang gemar berpura-pura.

Pria yang saat ini berusia 64 tahun itu menyebut, seandainya kebohongan yang sama kembali terulang, maka jangan harap karya anak bangsa bisa mendunia.

"Negara hanya dipimpin badut-badut yang pandai bersandiwara, dan (negara) tidak jujur. Semua dicipta kondisi saja. Kalau begini, ini dilakukan terus-menerus, bagaimana nasib bangsa ini?," kata Sukiyat.

Baca Juga: Vaksinasi Bulan Ramadhan, Jokowi: Umat Muslim Divaksin Malam Hari

Setelah itu, Sukiyat kembali berbincang dengan Roy Suryo terkait masalah yang sama.

Dia mengatakan, sandiwara pemerintah membuat masyarakat bingung mengenai kebenarannya. Namun, kata dia, begitulah kenyataannya.

Biar pada mumet sendiri-sendiri, mas. Semua ada 5 ‘ung’: bingung, dunung, agung, gemunggung, ngeglundung. Lama-lama mereka pusing sendiri. Biar aja, mas, enggak usah dipikirkan." kata Sukiyat yang isi pesannya kembali dibagikan Roy Suryo.***

https://bekasi.pikiran-rakyat.com/na...sendiri?page=2

Lho katanya Esemka bukan urusan pemerintah