SERAMBINEWS.COM - Tanahnya dibeli untuk proyek pembangunan, warga sedesa di Kabupaten Tuban, Jawa Timur mendadak jadi miliarder.
Begitulah fenomena yang baru-baru ini terjadi pada warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Fenomena ini mulai menghebohkan publik setelah sebuah tayangan video warga sedesa beramai-ramai memborong mobil baru, yang diunggah oleh akun TikTok @rizkii.02 pada Minggu (14/2/2020).

Video yang menampilkan belasan unit mobil diangkut oleh truk di jalan pedesaan itu pun menjadi viral dan beredar luas di media sosial.
Dalam video tersebut, pengunggah menuliskan bahwa warga satu desalah yang telah memborong mobil-mobil dengan ragam merk tersebut.

"Satu desa borong mobil. mantap!!," tulis si pengunggah.
Dalam keterangan di kolom komentarnya, si pengunggah juga menyebutkan bahwa mobil itu bukan dibeli oleh satu atau dua orang saja.


Melainkan dibeli oleh masing-masing warga di satu desa tersebut. 

Kabar mengenai warga sedesa memborong mobil beramai-ramai ini juga dibenarkan oleh Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Gihanto.

"Benar terkait warga ramai-ramai beli mobil baru, kabarnya kemarin datang lagi dari Gresik atau Surabaya," kata Gihanto dikutip dari Surya.co.id, Selasa (16/2/2021). 

Sebagaimana diwartakan oleh Surya.co.id, Selasa (16/7/2021), warga di Desa Sumurgeneng mendadak jadi new miliarder berkat hasil penjualan tanah mereka.
Sebagaimana dijelaskan oleh Gihanto, bahwa tanah warga di desanya dibeli oleh Pertamina untuk pembangunan kilang minyak grass root refinery (GRR), proyek yang juga melibatkan perusahaan asal Rusia, Rosneft.

Pembangunan kilang tersebut membutuhkan lahan di tiga desa, yaitu Sumurgeneng, Wadung dan Kaliuntu.
Sementara di desanya, Gihanto mengatakan ada sekitar 225 warga dari 840 KK yang menjual tanah untuk kebutuhan lahan GRR, karena masuk ke penetapan lokasi (penlok) proyek tersebut.
Nilai tanah di sekitar lokasi pun dihargai mulai Rp 600-800 ribu.


Kades Sumurgeneng juga mengungkap pendapatan warga dari hasil penjualan tanah, yang jika dirata-ratakan mencapai Rp 8 miliar.
Bahkan, ada warga yang dengan kepemilikan lahan 4 hektar menerima Rp 26 miliar.
Ada juga warga Kota Surabaya yang memiliki lahan di desa pimpinannya mendapat Rp 38 miliar.
Setelah mendapat pencairan uang hingga miliaran rupiah dari hasil jual tanah ini, warga yang sehari-hari bekerja sebagai petani biasa kompak membeli mobil.
Menurut Gihanto, total ada 176 mobil baru yang dibeli oleh warganya. 


Bahkan, satu orang ada yang memiliki 2-3 mobil baru.
Dari total 176 unit mobil, yang terbaru diantarkan ke pemiliknya adalah 17 unit, seperti yang dibagikan oleh akun TikTok @rizkii.02.
"Sampai sekarang sudah ada sekitar 176 mobil baru yang datang, terakhir kemarin ada 17 mobil baru," beber Kades Sumurgeneng. 


Mobil yang diangkut menggunakan truk towing itu bahkan mendapat pengawalan dari kepolisian.
Dalam penjelasannya seperti diwartakan oleh Surya.co.id, Gihanto menambahkan, rata-rata warga yang menjual tanahnya 90 persen digunakan untuk beli mobil, 75 persen beli tanah dan 50 persen membangun rumah.
Tapi sangat sedikit dari warga yang menggunakan uang tersebut sebagai modal usaha.
"Yang dibuat untuk usaha sedikit, banyak yang digunakan untuk beli mobil, sudah ada 176 mobil baru yang dibeli secara bertahap, kemarin baru datang 17 mobil," terangnya.
Kondisi warganya yang seperti itu pun lantas menimbulkan kekhawatiran bagi sang Kades.
"Ada rasa kekhawatiran karena sedikit yang dibuat usaha," kata Kades.
"Ya memang kondisinya begitu, dapat uang lalu beli mobil, ada juga yang dibelikan tanah lagi maupun bangun rumah juga," pungkasnya.


Sementara itu, seorang warga setempat, Mulyadi yang juga menjual tanahnya mengaku membeli mobil karena untuk kebutuhan sehari-hari.
Namun ia tak merinci berapa yang didapat dari hasil penjualan tanah miliknya untuk proyek kilang minyak Pertamina-Rosneft ini.
"Tanah saya 1/2 hektare, sebagian uangnya untuk membeli mobil," tutupnya tak menyangka. 


https://aceh.tribunnews.com/2021/02/...mai-beli-mobil