- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pria Jambi Lamar Gadis Turki, Tetangga Banjiri dengan Hujatan, 'Cacian Makian


TS
saokuda
Pria Jambi Lamar Gadis Turki, Tetangga Banjiri dengan Hujatan, 'Cacian Makian
Mendapatkan jodoh orang luar negeri rupanya tak selalu mendapat respon positif dari sekitar.
Pria Jambi ini mengaku dihujat tetangga karena mendapatkan jodoh gadis asal Turki.
Ia mengaku mendapatkan hujatan dari orang-orang di kampungnya.

Kisahnya ini pun viral di media sosial.
Pria asal Jambi ini bernama Muhammad Mutawally Assidiq atau disapa Wally.
Ia mendapatkan jodoh seorang gadis asal Turki bernama Edanur Yildis.
Namun hal tersebut ditanggapi miring oleh tetangga-tetangganya.
Mereka mengatakan bahwa Wally tak bisa mendapatkan jodoh orang Indonesia.
Hal tersebut seperti diceritakan adik Wally, Ikrom kepada Tribunnews.com.
Ia mengatakan bahwa keluarganya kerap mendapatkan cacian dan makian dari tetangga sekitar.
Ikrom kemudian mengunggah hal tersebut di media sosial untuk membuktkan bahwa keluarganya bisa ke Turki.
"Cacian makian di kampung luar biasa, saya meng-upload untuk membuktikan bahwa kami itu bisa," katanya, seperti dilansir dari Serambinews.com.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa sang kakak telah berada di Turki dengan bekal uang secukupnya.
"Abang saya (Wally) enggak bawa duit banyak sudah sampai di Turki," cerita Ikrom kepada Tribunnews, Selasa (9/2/2021).
Hinaan demi hinaan diterima keluarga Wally karena menikah dengan gadis Turki.
"Banyak hinaan dari kampung, kita orang susah, ibarat kenapa nikah jauh nian. Semacam tak ada wanita lain di Indonesia," lanjutnya.
Tak putus asa, Ikrom dan keluarga pun ikut mengumpulkan uang untuk biaya keberangkatan Wally ke Turki.
Saya, ibu, ayah. Emang kami ngumpulin uang sedikit demi sedikit," kata Ikrom.
Diketahui, sang ayah dan Ikrom bekerja sebagai guru honorer di sebuah pondok pesantren di Bakung, Jambi.
Sementara ibunda hanya seorang ibu rumah tangga.
Kisah Wally yang viral kemudian diceritakan Ikrom ke sang ibu.
Tak kuasa mengetahui hal tersebut, ibunda Wally pun tak menyangka dan menangis.
"Ibu enggak nyangka, kalau salat nangis. Intinya susah hidup keluarga, perjuangan ngumpulin uang itu gimana," tutur Ikrom.
Ikrom mengatakan, keluarganya hanya bisa mendukung dan mendoakan kebaikan Wally.
Ia pun percaya, rezeki sudah diatur oleh Tuhan.
"Kita keluarga hanya bisa mendukung, merestui, doa. Rezeki ada di tangan Tuhan," tambahnya.
Pilu, usaha Wally berangkat ke Turki
Ikrom menceritakan, kakaknya itu hanya membawa uang Rp 200 ribu saat akan berangkat ke Turki dari Jakarta.
"Dia cuma bawa uang Rp 200 ribu," kata Ikrom kepada Tribunnews, Selasa (10/2/2021).
Awalnya, Wally membawa uang sekitar Rp 2 Juta-an.
Uang ini terpakai berbagai hal saat Wally berada di Jakarta, salah satunya untuk biaya Tes PCR.
Saat sesampai di Jakarta, ia menjalani tes PCR di bandara.
Hasilnya, Wally terdeteksi positif covid-19.
Pria asal Jambi itu pun harus menjalani karantina terlebih dahulu di Wisma Atlet, Jakarta.
"Ada halangan, ketunda, di karantina kurang lebih selama 10 hari," ucap Ikrom.
Tiket jadwal keberangkatan Wally pun diatur ulang.
Setelah keluar dari Wisma Atlet, Wally memakai uang itu kembali untuk biaya sewa kos hingga beli buah tangan.
"Rp 800 ribu untuk PCR keberangkatan, bayar sewa kos seminggu Rp 600 ribu."
"Sisa uang ada buat beli buah-buahan untuk dibawa ke Turki," kata Ikrom.
Hingga akhirnya, uang yang tersisa dipegang Wally hanya sekitar Rp 200 Ribu.
Sesaat akan melakukan keberangkatan lagi, ia pun kembali mengulang tes PCR lagi.
Wally mendapati hasilnya positif lagi tetapi setelah ditelusuri, pihak Bandara salah memberikan hasil PCR Wally yang pertama.
"Abang Wally komplain hasil PCR-nya itu, akhirnya ditunggu setengah jam."
"Alhamdulillah negatif, langsung nangis di Bandara. Dia sujud syukur," cerita Ikrom.
Wally pun berangkat hari Senin (1/2) lalu.
Ikrom menuturkan, bahkan kakaknya itu mendapatkan bantuan dari orang Turki saat di pesawat.
"Ada ngobrol sama orang Turki, dikasih 100 uang Turki karena kasihan enggak megang uang asli sana," tutur Ikrom.
Keesokan harinya Selasa (2/2), kedatangan Wally di Turki langsung disambut oleh Edanur dan ibunya.
Sempat gagal berangkat dua kali
Wally sempat dua kali gagal berangkat ke Turki.
Awal 2020, Wally berencana untuk berangkat ke Turki, tetapi tertunda karena faktor ekonomi dan musim salju di Turki.
Diketahui, Wally memiliki penyakit bawaan asma, sehingga ia tak cocok dengan musim dingin.
Abang Wally punya riwayat penyakit asma, yang enggak bisa dingin, enggak bisa kena debu," terang Ikrom.
Lalu, rencana berangkat itu mundur pada Oktober-November 2020.
Sayangnya, keberangkatan itu tertunda lagi karena belum ada biaya yang cukup dan pandemi corona.
"Karena tiket naik, faktor corona juga. Uang belum cukup jadi enggak jadi berangkat," jelas Ikrom.
https://style.tribunnews.com/2021/02...an-luar-biasa?
Kalau sudah jodoh tak akan kemana






scorpiolama dan 2 lainnya memberi reputasi
3
3.7K
65


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan