selldombaAvatar border
TS
selldomba
Beberkan 2 Tipe Buzzer, Christ Wamea: Ada Juga yang Tugasnya Lapor Polisi
Beberkan 2 Tipe Buzzer, Christ Wamea: Ada yang Tugasnya Maki-maki, Ada Juga yang Tugasnya Lapor Polisi

PR DEPOK – Belakangan ini istilah buzzer kerap disebut-sebut lantaran terdapat sejumlah pihak yang mengaku sering mendapat serangan dari buzzer setiap kali mengungkapkan pendapat berbeda atau mengkritik pemerintah.

Tokoh Papua, Christ Wamea pun membeberkan dua tipe buzzer yang ada di Indonesia melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @PutraWadapi pada Kamis, 11 Februari 2021 kemarin.

Tipe buzzer pertama, kata Christ Wamea, ada buzzer yang memiliki tugas menghina pihak tertentu. Kedua, ada buzzer yang tugasnya melapor ke polisi.

“Buzzer rezim ada yg tugasnya maki-maki. Ada juga yg tugasnya lapor polisi” kata Christ Wamea seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Sebagai informasi, buzzer merupakan orang yang memiliki pengaruh tertentu untuk menyatakan suatu kepentingan.

Buzzer dapat bergerak dengan sendirinya atau bisa jadi ada sebuah agenda yang telah diatur yang mendukung sebuah opini dalam suatu isu.

Untuk mempengaruhi pendapat pengguna di sosial media, buzzer biasanya akan bekerja secara berkelompok untuk menyuarakan hal yang sama.

Sebelumnya, ahli ekonomi yang juga mantan Menteri Koordinator Ekonomi dan Industri Kwik Kian Gie mengatakan bahwa dirinya telah diserang buzzer.

Kwik Kian Gie mengaku belum pernah merasakan ketakutan seperti sekarang ini saat ingin mengungkapkan pendapat yang berbeda dari pihak lain.

Padahal, kata Kwik Kian Gie, maksud dari pendapatnya itu semata-mata hanya untuk memberikan pilihan alternatif terbaik dari suatu masalah yang sedang terjadi.

Kwik Kian Gie pun menyebut era sekarang sangat berbeda dengan era Soeharto. Di mana, dahulu dia diberikan kolom untuk bebas mengkritik siapapun, namun tak sekalipun dapat masalah.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Spesies Hewan Baru Berbentuk Aneh Dikabarkan Muncul di Chernobyl Ukraina, Cek Faktanya

Hal tersebut diungkapkan Kwik Kian Gie melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @kiangiekwik pada Sabtu, 6 Januari 2021.

“Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yg berbeda dng maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis2an, masalah pribadi diodal-adil. Zaman Pak Harto saya diberi kolom sangat longgar oleh Kompas. Kritik2 tajam. tidak sekalipun ada masalah,” kata Kwik Kian Gie.

Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) memberikan usul kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terkait keseriusan pemerintah soal permintaan kritik dari masyarakat.

Baca Juga: Novel Baswedan Dipolisikan Akibat Cuitannya, Hinca Pandjaitan: Mendukungmu Tidak Perlu Karangan Bunga Toh?

HNW mengatakan jika pemerintah serius ingin dikritik, harusnya pemerintah bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dapat mengubah pasal dalam UU ITE.

Di mana diketahui, selama ini UU ITE telah banyak menjerat sejumlah masyarakat yang menyampaikan aspirasinya melalui media sosial.

“Maka kalau memang serius & tulus minta dikritisi, dan agar beda dg Uganda, mestinya Pemerintah(bersama DPR)ubah pasal2 karet dlm UU ITE, menghapus anggaran dari APBN unt influencer, membubarkan buzzerRp/influencerRp yg membuat Pak Kwiek/Rakyat “takut” menyampaikan kritik,” kata HNW.***

https://depok.pikiran-rakyat.com/nas...-polisi?page=3

UU ITE diwacanain mau diubah....

Bullshit Tralala

emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak

Gak mungkin peraturan yang menguntungkan Bajer Rampok APBN dirubah... Bisa2 gak dapet gaji penghasilan tuh bajer bangsad monyet..


Tarohan gw jalan kaki keliling monas dah... Kalo sampe 2021 akhir ini itu UU ITE jadi dirobah... Silakan mau komen Baper atw mau gimana aja komennya

emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak
Diubah oleh selldomba 15-02-2021 23:27
fan.kui
viniest
aldonistic
aldonistic dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2.4K
143
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan