Ada apa dengan Liverpoolmungkin hal ini yang harus kita pertanyakan dahulu tiga kekalahan beruntun dalam tiga pertandingan terakhir seperti bukan menunjukkan Liverpool yang seperti biasanya. Bahkan boleh dibilang peforma Liverpool saat ini sama seperti Liverpool pada era sebelum Jurgen Klopp menjadi pelatih dab apakah memang kualitas Liverpool memang seperti ini. Form Is temporary, medioker is permanent.



Jika kita lihat-lihat masalah Liverpool pada musim ini badai cidera yang tidak kunjung usai. Hampir semua pemain di lini belakang the Reds pernah menjadi pasien BPJS. Bahkan palang pintu utama mereka Virgil Van Dijk dipastikan mengahiri musim dengan cepat karena cidera ACL. Belum lagi Joe Gomez dan Joel Matip juga menyusul Van Dijk masuk ke ruang perawatan. Walaupun pada Januari ini Jurgen Klopp sudah membeli dua Defender yaitu Ozan Kabak dan Ben Davies tapi ternyata peforma kedua pemain tersebut belum seperti yang di harapkan.



Di lini tengah sendiri ditariknya Jordan Henderson dan Fabihno ke lini belakang membuat permainan Liverpool tidak seperti biasanya. Karena peran dari kedua gelandang tersebut sangat vital untuk mengcover sisi sayap yang sering ditinggalkan oleh Trent Alexander Arnold dan Andy Robetson ketika menyerang dan Curtis Jones, Naby Keita dan Thiago Alcantara tidak bisa mengantikan kedua gelandang tersebut karena berbeda tipe, Sedangkan dua gelandang lain James Milner sudah bukan Milner dua atau tiga tahun lalu dengan mendekati usia pensiun performa Milner sudah tidak kosisten lagi dan Gini Wijnaldum sendiri masih galau dengan perpanjangan kontrak.

Di lini depan sendiri sebenarnya Diogo Jota menberikan warna baru bagi lini serang Liverpool. Tetapi karena mungkin gaya main yang sudah ditebak oleh tim-tim lain dengan mematikan Roberto Firminho jadinya lini serang Liverpool tidak sedasyat biasanya. Dan lagi Mohammed Salah seperti terkena star sindrom hampir setiap pertandingan dia memaksakan diri mendirble bola yang akhirnya di hentikan oleh bek-bek lawan. Mungkin menjual Salah adalah salah satu solusi Liverpool agar menjadi lini serang yang tajam serta kolektif lagi.

Disisi pelatih sepertinya memang gegenpresing Jurgen Klopp sudah mencapai batasnya. Seperti di Dortmund jika lawan-lawan sudah menemukan solusi tim asuhan Jurgen Klopp akan susah menang. Tapi ya sementara ini karena dua gelar major yang dipersembahkan belum ada suara-suara Klopp out padahal pada musim ini sendiri potensi Liverpool keluar dari zona liga Champions sangat besar. Yah sementara Liverpudlian menunggu Steven Gerrard matang di liga Scotlandia kita nikmati saja asam manis bersama Jurgen Klopp.