- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Kematian yang dijadikannya judul


TS
Ayokitakemanaaa
Kematian yang dijadikannya judul
π―πππππ πππππ πππππππππππ, πππππππ ππππππ ππππππ π¬πππ πππ πΎππππ πππππ ππππππ πππ.
βπ¦π«π±ππ¦ ππ¨π² π‘π’π«π€ππ« πͺπ’πͺπππ π, ππ¨π² ππ¨ππ« πͺπ’π«π π¦π«π±ππ¦πͺπ² π‘π’π«π€ππ« πͺπ’π«π²π©π¦π°.
πππ£π¦π€πππ πππ¨ππ πππππππ π₯ππ£πππ, π₯ππ₯ππ‘π πππππ₯πππ ππππ¨π π₯ππ£πππ ππ₯π¦ ππππͺππππ π€πππ¦ππ π₯ππ£πππ, πππ ππππππ πππ£π¦π€ πππππππ£ πππ£π‘ππππ£ π€πππππ£π π€ππ₯ππππ πππππππ πππ£π π₯ππ£πππ πππ.

Kematian yang dijadikannya judul



THREAD
"Kematian yang dijadikannya judul"
Aku ingin mengetahui rupa dari kematian, umbul umbul pintu dan wewangian kafan yang semerbak, merindukan hari-hari dengan sebatang tongkat sihir, boneka kucing diatas jalan berkerikil, serumpum semak-semak kismis merah.
Pada sisi lain, waktu demi waktu, semesta bercanda dengan gunung apinya yang mengamuk, lautannya yang sekedar bermain, mengangkat kapal bahkan dermaga, memadamkan mercusuar dan menelan lembut daratan, berulang-ulang jatuh, menyatakan bahagia dari bilik kegelapan.
Barangkali, mereka yang hidup lebih dahulu ialah penjara pada hukum gravitasi, mencari teka-teki, pergi lalu kembali, tertidur dan mati.
Sebuah pertanyaan yang wajar, setidaknya mempertanyakan kepala berumput paviliun. Petak-petak bunga, pohon-pohon rindang, semak-semak serta angan yang terbakar oleh dedaunan sebagai dentuman hangat penghapus jejak manusia, mencuri ayam yang leluasa bermain ditengah perang. Rumah merah, penguasa berbagai akar merayap.
Lubang pengintip di sela-sela ranting koin kecil, menyapu angkasa yang diingatkannya duduk untuk mengawasi permulaan "kemungkinan", citarasa pengorbanan, terbakar untuk kebebasan.
Lelah menyeret-nyeret pada satu titik ketiadaan, sebelum kita mempunyai diri, raga tertata rapi, tertera diatas pelapah kurma, bebatuan dan pasir-pasir yang setiap detik menelan rasa haus untuk kembali bersua.
Aku ingin mengetahui rupa dari kematian, umbul umbul pintu dan wewangian kafan yang semerbak, merindukan hari-hari dengan sebatang tongkat sihir, boneka kucing diatas jalan berkerikil, serumpum semak-semak kismis merah.
Pada sisi lain, waktu demi waktu, semesta bercanda dengan gunung apinya yang mengamuk, lautannya yang sekedar bermain, mengangkat kapal bahkan dermaga, memadamkan mercusuar dan menelan lembut daratan, berulang-ulang jatuh, menyatakan bahagia dari bilik kegelapan.
Barangkali, mereka yang hidup lebih dahulu ialah penjara pada hukum gravitasi, mencari teka-teki, pergi lalu kembali, tertidur dan mati.
Sebuah pertanyaan yang wajar, setidaknya mempertanyakan kepala berumput paviliun. Petak-petak bunga, pohon-pohon rindang, semak-semak serta angan yang terbakar oleh dedaunan sebagai dentuman hangat penghapus jejak manusia, mencuri ayam yang leluasa bermain ditengah perang. Rumah merah, penguasa berbagai akar merayap.
Lubang pengintip di sela-sela ranting koin kecil, menyapu angkasa yang diingatkannya duduk untuk mengawasi permulaan "kemungkinan", citarasa pengorbanan, terbakar untuk kebebasan.
Lelah menyeret-nyeret pada satu titik ketiadaan, sebelum kita mempunyai diri, raga tertata rapi, tertera diatas pelapah kurma, bebatuan dan pasir-pasir yang setiap detik menelan rasa haus untuk kembali bersua.

MARI COMMENT AGAN DAN SISTA

Opini Pribadi
Sumber Gambar : Membuat Sendiri Di PS.
No Copyright
Sumber Gambar : Membuat Sendiri Di PS.
No Copyright
BUAT AGAN-AGAN SETELAH MEMBACA THREAD INI JANGAN LUPA UNTUK








tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
529
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan