- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahli Virologi Bantah Prof Nidom soal COVID-19 Buatan: Ini Buatan Alam


TS
dragonroar
Ahli Virologi Bantah Prof Nidom soal COVID-19 Buatan: Ini Buatan Alam
Ahli Virologi Bantah Prof Nidom soal COVID-19 Buatan: Ini Buatan Alam
Matius Alfons - detikNews
Rabu, 10 Feb 2021 20:09 WIB
26 komentar
SHARE URL telah disalin
Foto: Getty Images/iStockphoto/PS3000
Jakarta -
Ahli virologi dari Universitas Udayana, Profesor I Gusti Ngurah Mahardika, membantah statement Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga, Profesor Chaerul Anwar Nidom, bahwa COVID-19 buatan manusia. Mahardika memastikan virus Corona yang ada saat ini muncul dari alam.
Awalnya Mahardika menjelaskan terkait isu COVID-19 buatan manusia memang pernah muncul pada awal pandemi. Namun belakangan, dia memastikan, berdasarkan penelitian dan investigasi WHO di Cina, virus Corona bukanlah hasil rekayasa laboratorium.
"Pertama, itu isu sudah dari awal COVID-19 itu sudah keluar isu bahwa itu buatan, kemudian WHO baru-baru ini bisa masuk ke Cina dan melakukan investigasi di Labuhan dan sudah dirilis beritanya dimana-mana bahwa WHO simpulkan itu bukan hasil rekayasa lab," kata Mahardika saat dihubungi detikcom, Rabu (10/2/2021).
[table][tr][td]Baca juga: Prof Nidom Sebut COVID-19 Itu Buatan, Tak Alami[/td]
[/tr]
[/table]
Anggota Tim Pakar Bidang Medis di Satgas COVID-19 ini juga menjelaskan soal adanya kedekatan virus Corona dengan virus kelelawar yang ditemukan pada 2013. Meski ada kedekatan, menurutnya, tetap ada 1.100 titik gen yang berbeda dengan virus kelelawar tersebut.
"Nah itu informasinya dulu, nah sekarang dari informasi yang saya miliki secara virologi kebetulan bidang ilmu saya itu, ini virus COVID-19 ini paling dekat dengan virus kelelawar yang diketemukan tahun 2013 di Cina, tapi kemudian uniknya virus ini kan virusnya besar, secara genetik dia terdiri dari 30 ribu basa gennya dia, dan virus COVID-19 berbeda dengan virus kelelawar itu di 1.100 titik gen itu, jadi 1.100/30 ribu itu jadi kurang dari 1 persen, jadi sangat kecil sekali," ucapnya.
Maka dari itu, Mahardika mengatakan 1.100 titik gen yang berbeda inilah yang membuktikan virus tersebut bukan buatan manusia. Dia juga memastikan COVID-19 yang ada saat ini terbentuk melalui alam.
"Nah kalau dianggap buatan manusia itu tidak perlu sampai 1.100 itu berbeda, itu cukup di beberapa titi kunci protein COVID-19 berbeda maka virusnya kemungkinan sudah berubah, sehingga dari jumlah ini ada 1.100 yang bagi saya terjadi secara acak itu tidak mungkin buatan manusia, ini buatan alam," jelasnya.
"Jadi dari jumlah 1.100 nucleotida, jadi bayangkan panjang gen dari virus ini 30 ribu basa, virus COVID-19 Wuhan itu berbeda dengan virus kelelawar yang paling dekat dengan itu yaitu 1.100 titik pada gennya yang tidak mungkin dibuat secara buatan," sambungnya.
https://news.detik.com/berita/d-5369...ni-buatan-alam
Matius Alfons - detikNews
Rabu, 10 Feb 2021 20:09 WIB
26 komentar
SHARE URL telah disalin

Jakarta -
Ahli virologi dari Universitas Udayana, Profesor I Gusti Ngurah Mahardika, membantah statement Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga, Profesor Chaerul Anwar Nidom, bahwa COVID-19 buatan manusia. Mahardika memastikan virus Corona yang ada saat ini muncul dari alam.
Awalnya Mahardika menjelaskan terkait isu COVID-19 buatan manusia memang pernah muncul pada awal pandemi. Namun belakangan, dia memastikan, berdasarkan penelitian dan investigasi WHO di Cina, virus Corona bukanlah hasil rekayasa laboratorium.
"Pertama, itu isu sudah dari awal COVID-19 itu sudah keluar isu bahwa itu buatan, kemudian WHO baru-baru ini bisa masuk ke Cina dan melakukan investigasi di Labuhan dan sudah dirilis beritanya dimana-mana bahwa WHO simpulkan itu bukan hasil rekayasa lab," kata Mahardika saat dihubungi detikcom, Rabu (10/2/2021).
[table][tr][td]Baca juga: Prof Nidom Sebut COVID-19 Itu Buatan, Tak Alami[/td]
[/tr]
[/table]
Anggota Tim Pakar Bidang Medis di Satgas COVID-19 ini juga menjelaskan soal adanya kedekatan virus Corona dengan virus kelelawar yang ditemukan pada 2013. Meski ada kedekatan, menurutnya, tetap ada 1.100 titik gen yang berbeda dengan virus kelelawar tersebut.
"Nah itu informasinya dulu, nah sekarang dari informasi yang saya miliki secara virologi kebetulan bidang ilmu saya itu, ini virus COVID-19 ini paling dekat dengan virus kelelawar yang diketemukan tahun 2013 di Cina, tapi kemudian uniknya virus ini kan virusnya besar, secara genetik dia terdiri dari 30 ribu basa gennya dia, dan virus COVID-19 berbeda dengan virus kelelawar itu di 1.100 titik gen itu, jadi 1.100/30 ribu itu jadi kurang dari 1 persen, jadi sangat kecil sekali," ucapnya.
Maka dari itu, Mahardika mengatakan 1.100 titik gen yang berbeda inilah yang membuktikan virus tersebut bukan buatan manusia. Dia juga memastikan COVID-19 yang ada saat ini terbentuk melalui alam.
"Nah kalau dianggap buatan manusia itu tidak perlu sampai 1.100 itu berbeda, itu cukup di beberapa titi kunci protein COVID-19 berbeda maka virusnya kemungkinan sudah berubah, sehingga dari jumlah ini ada 1.100 yang bagi saya terjadi secara acak itu tidak mungkin buatan manusia, ini buatan alam," jelasnya.
"Jadi dari jumlah 1.100 nucleotida, jadi bayangkan panjang gen dari virus ini 30 ribu basa, virus COVID-19 Wuhan itu berbeda dengan virus kelelawar yang paling dekat dengan itu yaitu 1.100 titik pada gennya yang tidak mungkin dibuat secara buatan," sambungnya.
https://news.detik.com/berita/d-5369...ni-buatan-alam
0
1.6K
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan