Salam sehat semuanya para kaskuser sekalian, semoga kita tetap dalam lindungan yang mahakuasa dan jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan ya GanSis.

Kita semua mengetahui tentang bahaya dari virus Corona yang sudah banyak merenggut nyawa di dunia, disisi lain pandemi ini juga memporak-porandakan dunia di beberapa sektor bidang. Demikian sekilas tentang bahaya dari pandemi ini yang saat ini masih melanda dunia, bagaimana menyeramkan bukan? Untuk memutuskan rantai Covid ini hanya ada satu cara yaitu Vaksin COVID19.


Perlu diketahui penggunaan vaksin COVID19 merupakan satu-satunya cara untuk memutuskan mata rantai virus ini, ada beberapa vaksin yang beredar di dunia namun saya hanya membahas tentang Sinovac yang menjadi perbincangan hangat di Indonesia tentang kualitas dan efektivitasnya yang masih diragukan.

Memang setiap orang memiliki pandangan dan cara pikir yang berbeda-beda, sehingga tak jarang timbul pro dan kontra. Akan tetapi, jika testimoni penggunuaan vaksin Sinovac yang sudah jelas depan mata publik masih juga ragu, itu hak pribadi percaya atau tidak.

Apa yang membuat ragu di Vaksin?


1. Faktor penyebab banyaknya orang yang enggan di vaksin COVID19 adalah karena TAKUT akan efektivitasnya.
2. Phobia atau takut terhadap jarum suntik
3. Adanya kabar miring dari Vaksinasi tersebut diantaranya; tingkat kehalalan dan kegagalan imun tubuh.

Apakah kita harus menolak di vaksin karena tiga faktor diatas?


Jawabannya tidak! Setiap orang yang memiliki umur produktif wajib di vaksin, karena ini salah satu cara untuk menangkal penyebaran virus Corona. Serta menjaga keselamatan nyawa kita terutama keluarga yang ada di sekitar kita.

Untuk efektivitas vaksin Sinovac kita sudah saksikan dan lihat publik figur yang sudah di vaksinasi yaitu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Rafi Ahmad (Publik Figur), dr. Daeng (Ketua IDI), Dr. Amiesyah T. (Sekjen MUI), kiai Ishom (PP NU), Panglima TNI dan Kapolri, dll. Dikutip dari cnbcindonesia.com (5/2/21).

Kita bisa lihat kalau mereka tidak ada kenapa-kenapa selama menjalani vaksinasi, palingan ngantuk dan pegal sedikit kalau pernah disuntik neorobion kira-kira begitu lah kalau menurut pengakuan yang sudah di vaksinasi, dikutip dari health.detik.com (5/2/21).

Bagaimana, Apakah kita masih ragu lagi divaksin?

Setelah menyaksikan mereka yang sudah menerima vaksinasi tentu rasa was-was dan rasa takut kita akan hilang, karena sudah sangat jelas testimoni yang mereka berikan terhadap manfaat vaksinasi COVID19 dan mereka tidak ada satupun mengalami gangguan kesehatan.

Jadi kembali kepada pribadi saya sendiri, jika kalian bertanya kepada saya setuju atau tidak jika divaksin? Saya akan jawab SETUJU. Karena saya sudah melihat jelas di siaran langsung saat vaksinasi tersebut, dan sampai saat ini mereka tidak ada mengalami gangguan kesehatan dan kini mereka selangkah lebih kebal dibandingkan kita yang belum tervaksin

Disatu sisi kita sangat diuntungkan dengan kebijakan pemerintah yang mengratiskan vaksin tersebut, jadi apa yang harus dipikirkan lagi. Masalah uji klinis vaksin? Untuk uji klinis tahap 1 dan 2 sudah dilakukan dan BPOM sudah memberikan alasan jika vaksin bisa digunakan meskipun uji klinis tahap 3 belum selesai, seperti yang diberitakan oleh media kompas.com

Atas berhasilnya vaksinasi tahap pertama, kini Indonesia mendatangkan 11 juta bahan baku vaksin Sinovac yang akan segera di distribusikan, mungkin yang mendapat vaksinasi tahap kedua adalah pihak tenaga medis dan selanjutnya kemasyarakat.

Jadi, jangan takut lagi ya GanSis jika kita di vaksin. Jika kita percaya dan tidak ragu niscaya kita akan sehat-sehat semua, karena kesembuhan kuncinya adalah percaya. Semoga dengan adanya vaksin ini dapat memutus rantai penyebaran Corona terutama di Indonesia.



Referensi: Kompas.com - 11 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia