Jakarta-
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kerap menyertakan kode misterius dalam pidato politiknya. Tak heran banyak pihak bertanya soal siapa sosok 'The Ugly' yang dilontarkan Ketua Majelis Tinggi
Partai Demokrat itu, tak lama sebelum Ketum PD
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengumumkan adanya upaya
kudeta terhadap kepemimpinannya.

SBY melontarkan kalimat misterius tentang
the good,
the bad, dan
the ugly melalui media sosial, alih-alih melalui pidato politik seperti sebelum-sebelumnya. Pernyataan singkat SBY, yang dikenal sebagai
king maker Partai Demokrat, itu seolah menjadi pembuka jalan bagi AHY untuk mengungkap geger kudeta Partai Demokrat yang disebut-sebut melibatkan ring 1 Istana.
SBY mengawali
statement digitalnya itu dengan memberi pesan politik soal bagaimana berpolitik secara beradab. Khas pidato politik SBY,
statement tersebut tidak ditujukan jelas kepada siapa pun.
"Bagi siapapun yang memegang kekuasaan politik, pada tingkat apapun, banyak cara berpolitik yang lebih bermoral & lebih beradab," kata SBY seperti di akun Twitter-nya, Senin (1/2/2021).
SBY lantas menyinggung 3 golongan manusia dalam politik kekuasaan tadi. Mereka adalah
the good,
the bad, dan
the ugly. Lagi-lagi tanpa menyebut kepada siapa pesan politik tajam itu dialamatkan.
"Kalau tidak bisa menjadi 'the good' janganlah menjadi 'the ugly'," sebut SBY.
Meski tidak menyebutkan kepada siapa pesan politik itu disampaikan, namun pemilihan kata
the good,
the bad, dan
the ugly sebenarnya juga bisa jadi bagian dari pesan politik SBY. Kata-kata itu sangat mirip dengan judul sebuah film epik Italia yang tayang pada 1966. Film tersebut berjudul 'The Good, The Bad and The Ugly'. Dalam bahasa Italia adalah
il buono,
il brutto,
il cattivo.
Film yang disutradarai oleh Sergio Leone ini dibintangi Clint Easwood sebagai
the good, Lee Van Cleef sebagai
the bad, dan Eli Wallach sebagai
the ugly. Film ini menjadi film koboi pemburu harta yang ikonik, ada sebuah kisah pengkhianatan di dalamnya.
Apakah istilah 'The Ugly' itu dialamatkan SBY kepada para pengkhianat yang konon mendesain kudeta Partai Demokrat? Lantas, siapa sosok 'The Ugly' yang telah mencederai kepercayaan SBY itu?
Teka-teki itu bisa saja terungkap jika ada yang membuka dengam gamblang isi pertemuan di kamar 2801 Hotel Aston Rasuna, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu, 27 Januari 2021, malam. Menurut sumber
detickom, di kamar itulah 9 ketua dewan pimpinan cabang Partai Demokrat Kalimantan Selatan (Kalsel) bertemu Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purnawirawan) Moeldoko.
Sembilan orang itu adalah Ketua DPC Demokrat Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Barito Kuala, Kotabaru, Tapin, dan Tanah Bumbu. Kepada mereka, Moeldoko disebut-sebut berbicara mengenai kesiapannya menjadi Ketua Umum Demokrat, menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ada juga mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Demokrat Jhoni Allen Marbun dan mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Demokrat Kalsel Alamsyah dalam persamuhan malam itu.
Bermula dari pertemuan tersebut isu kudeta Partai Demokrat menyeruak, bahkan ada kata
'Pak Lurah' disebut-sebut dalam pertemuan itu. Sampai kini Partai Demokrat sedang membereskan sengkarut isu kudeta tersebut.
Lantas apakah 'The Ugly' yang dimaksud SBY adalah mereka yang diisukan merencanakan kudeta Partai Demokrat atau pesan politik itu dialamatkan kepada orang lain?
Ternyata Xaruduy diam diam sudah berani membuat pak Esbeye resah.