Senyum kebahagiaan skuad Liverpool usai taklukkan City, tahun lalu. (sumber: instagram @mosalah)

Betapa perkasanya Liverpool, berada di peringkat 1, meninggalkan peringkat kedua Manchester CIty dengan selisih 22 poin. Ya, itu situasi setahun yang lalu, tepat di bulan dan tanggal yang sama.

Tapi, hari ini semua terasa beda. Usai ditekuk memalukan 1-4, Liverpool terbenam 3 peringkat di bawah Manchester City, yang gagah berada di puncak kelasemen.

Sulit rasanya logika mengantarkan pada skenario Liverpool menjuarai Liga Primer Inggris dua kali berturut. Unik memang bicara soal The Reds saat ini, sekaligus menyenangkan bagi fans para rival.

Tepat setahun lalu, Liverpool belum terkalahkan di liga dan digadang-gadang akan jadi “The Invincible” selanjutnya di Inggris. Ya, kenyataannya tidak.

Tapi kita ingat betul betapa perkasanya tim asuhan Jurgen Klopp kala itu. Di tengah kompetisi yang sedang digonjang-ganjing isu virus Corona, Liverpool bak tak tergoyahkan dari tahta.

Kala itu, Liverpool berada di puncak kelasemen dengan raihan 73 poin, 24 kemenangan dan 1 hasil imbang. Mo Salah dan kawan-kawan telah mencetak 60 gol dan baru kebobolan 15.


Benteng pertahanan favorit para kopites, tahun lalu (sumber: instagram @alissonbecker)

Hari ini, Liverpool berada di peringkat 4 dengan sementara meraih 40 poin, baru mencetak 44 gol dan sudah kebobolan 29 kali. Tentu, situasi kebatinan menjadi fans Liverpool setahun lalu begitu dirindukan.

Banyak faktor yang membuat Klopp dan anak buahnya menjadi payah, termasuk badai cedera, terutama di lini belakang. Tiga bek tengah Liverpool menepi, Virgil Van Dijk, Joel Matip, dan Joe Gomez. 

Tak hanya itu, angin segar Liverpool di sisi depan juga hanya bertiup sebentar. Rekrutan baru Klopp, Diogo Jota cedera ketika sedang subur-suburnya. Kerapuhan Liverpool merata.

Tapi cedera tidak bisa diklaim jadi sebab tunggal Liverpool yang menjadi payah. Tidak semua tim punya trio penyerang sekelas Mo Salah, Firminho, dan Mane. Mereka fit, dan Liverpool seharusnya lebih dari ini.


Aksi apik Mo Salah melawan Manchester City, tahun lalu. (sumber: instagram @mosalah)

Bicara soal masa lalu, ya sudahlah namanya juga fans Liverpool. Kayak baru kenal saja. Tapi yang pasti Liverpool butuh cepat berbenah agar musim ini tidak memalukan-memalukan amat.

Kalau GanSis jadi Klopp, apa nih evaluasinya? Jawaban terbaik dapat pelukan hangat dari Klopp.