Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tribunnews.comAvatar border
TS
MOD
tribunnews.com
Kisah Wong Fei Hung yang Tak Diangkat di Film: Menikah 4 Kali & Berakhir Miskin
TRIBUNSOLO.COM -- Penggemar film kungfu tentu tahu siapa itu Wong Fei Hung.
Ya, Wong Fei Hung merupakan sosok yang paling banyak diabadikan dalam film.

• Video Mengerikan Jackie Chan Hampir Mati Tenggelam saat Syuting, Kru Panik, Sang Aktor Malah Senyum

Tak kurang,  sudah 100 film mengisahkan tentang jago kungfu legendaris ini.

Satu yang paling terkenal tentu yang diperankan oleh Jet Li, dalam film Once Upon A Time in China.

 Tapi, pakar sejarah di China menyebut, kisah hidup Wong Fei Hung itu sendiri, tak banyak diketahui orang.

"Wong Fei Hung sangat terkenal di masa hidupnya, tapi sangat sedikit yang tahu soal dia," kata Woshi Shanren, penulis novel Wong Fei Hung pada era 1940 dan 1950-an.

Bahkan, hingga kini tak ada dokumentasi foto asli Wong Fei Hung.

Satu foto asli yang terlanjur disebut orang sebagai Wong Fei Hung, ternyata foto anaknya.
Sebuah penelitian yang ditulis Yu Mo-wan, terbit pada 1981, mengangkat sejumlah fakta soal sang jago kungfu ini.

Kisah Wong Fei Hung yang Tak Diangkat di Film: Menikah 4 Kali & Berakhir Miskin

practical hungkyun, kompas.com
Foto yang disebut-sebut foto asli Wong Fei-hung (kiri)

Berikut diantaranya, sebagaimana dikutip dari South China Morning Post :

1. Anak Jawara Kungfu

Wong Fei Hung lahir tahun 1847 di kawasan Foshan, Provinsi Guangdong, China.
Ayah Wong Fei Hung bernama Wong Kei-ying.

Kei-ying ini sangat terkenal.

Dia adalah satu dari 10 Macan Kanton.

'Sepuluh Macan Kanton' merupakan sebutan 10 pendekar terhebat di Guangdong pada masa itu.

2. Tukang Obat Keliling

Wong Fei-hung tak hanya belajar kungfu dari ayahnya, tapi juga pengobatan.

Kelak, Wong Fei-hung mendirikan rumah pengobatan Po Chi Lam sebagai ladang nafkahnya.
Wong Fei-hung belajar kungfu dari sang ayah sejak usia 5 tahun.

Dia dan ayahnya berkeliling dari satu daerah ke daerah lain.

Di perjalanan, Wong Fei-hung melakukan atraksi kungfu untuk mengundang banyak orang datang.

Untuk ongkos hidup, dia dan ayahnya disebut juga berjualan obat selama keliling ini.

3.  Ditantang Master Kungfu

Di usia 13 tahun, Wong Fei-hung membuat marah master kungfu bernama Hung Gwan-dai.

Hung Gwan-dai ini juga sering cari uang dengan cara menyuguhkan atraksi kungfu di jalanan.

Nah, Gwan-dai marah, karena pertunjukan Wong Fei-hung dan ayahnya kian hari kian ditonton banyak orang.

Gwan-dai tak laku lagi.

Awalnya Gwan-dai menantang ayah Fei-hung.

Tapi ayah Fei-hung menolak.

Ia meminta Fei-hung mewakili dirinya.

Dalam duel itu, Wong Fei-hung menang, namanya makin berkibar.

Fei-hung tak hanya berjualan obat untuk mencari nafkah.

Dia juga seorang instruktur beladiri di militer China.

4. Sang Raja Barongsai

Dalam film, Wong Fei-hung kerap digambarkan gemar bermain barongsai.

Potret ini memag benar adanya.

Wong Fei-hung merupakan raja barongsai.

Ia dikenal sebagai Rajanya Liong, pemain barongsai yang memegang topeng singa.

5. Menikah 4 Kali

Wong Fei-hung menikah 4 kali, dan punya 4 anak.

Dari ke-4 istrinya, hanya nama Mok Kwai-lan yang datanya sempat digali.

Mok menikahi Wong Fei-hung pada taun 1915.

Saat itu usia Mok 23 tahun, sementara Fei-hung sudah berusia 68 tahun.

Ada cerita di balik pernikahan Wong dan Mok, meski, cerita ini disebut samar, alias tak akurat benar.

Kabarnya, pertemuan Wong dan Mok terjadi secara tak romantis.

Saat melakukan atraksi KungFu, selop Wong Fei-hung terlempar ke udara.

Lalu, selop itu mengenai kepala Mok yang menonton.

Mok maju dari kerumunan penonton, lalu menampar Wong Fei-hung sang master Kungfu.

Selepas atraksi itu, Wong kemudian mencari rumah Mok.

Mereka pun berkenalan lebih lanjut hingga menikah. 

Mok sendiri juga dikenal sebagai seorang praktisi beladiri.

Mok meninggal dunia tahun 1982 di usia 90 tahun.

Ia tinggal di HongKong.

6. Meninggal dalam Kondisi Miskin 

Hidup Wong Fei-hung ada di titik nadir pada 1924.

Ia jatuh miskin setelah rumah dan kliniknya dibakar dalam aksi kerusuhan anti pemerintah di Guangzhou.

Diyakini Wong Fei-hung terpukul, hingga sakit.

Tak ada yang tahu persis kapan ia meninggal.

Teori menyebut Wong meninggal di tahun 1924, 1925 juga ada yang menyebut tahun 1933.

Selama hidupnya, dia tak pernah sekalipun dalam duel beladiri. (TribunSolo.com/Aji Bramastra)

0
242
2
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan