Dari judulnya ngeri-ngeri sedap negara sekelas Inggris dimana sekutunya hampir di berbagai belahan dunia, ternyata ada upaya untuk menggulingkan Sukarno. Tentu hal ini menjadi menarik, dan membuat kita bertanya benar atau hoax?

Ane tidak bisa menyimpulkan secara detil, tapi di salah satu media massa memberikan bacaan yang menarik dan kalau kita tarik garis lurus tentu masuk akal, tapi mungkin saja ini propaganda terserah agan berada di pihak mana?

Suatu kejadian kalau berbeda sudut pandang akan menimbulkan berbagai persepsi, sedangkan media akan condong melihat berita yang bisa di goreng untuk menimbulkan opini yang di inginkan mereka.



Oke dimulai dari tahun 1965 seorang ahli propaganda Norman Reddaway diundang kepala Kementerian Luar Negeri Inggris Joe Garner, ia diberikan sejumlah uang sekitar 100.000 poundsterling tujuannya hanya satu bagaimana dirinya bisa menggulingkan Sukarno.

Kemudian Reddeway pergi ke Singapura lalu menuju Phoenix Park, disana ada sebuah tempat rahasia dimana ada Kementerian Luar Negeri Inggris, Badan Dinas Intelijen Rahasia Inggris (SAS atau M16), serta Badan Intelijen Pusat AS (CIA) ketiganya ini membahas untuk membuat propaganda anti Sukarno di awal 1960an.

Apa yang menyebabkan mereka membuat skenario itu? Disini bisa dilihat pada tulisan Paul Lashmar dan James Oliver pada buku Britain's Secret Propaganda War 1948-77, tujuannya tidak lain adalah sumber daya alam.



Namun kalau kita tarik mundur ke Belakang, padahal nyatanya Inggris dan Amerika ada andil besar kemerdekaan Indonesia.

Secara logika Indonesia merdeka hasil bantuan dari Amerika Serikat ketika mengalahkan Jepang dan juga Inggris dimana sekutu tidak melakukan lagi agresinya, bahkan ketika seluruh wilayah Indonesia sudah banyak dikuasai sekutu dengan dua kali agresi 1947 dan 1948 walau berbagai perjanjian dilakukan dari perjanjian Linggarjati pada 1946, perjanjian Renville pada 1948, dan perjanjian Roem-Royen pada 1949.



Lalu lewat DK PBB di Paris pada 22 Desember 1948 mereka evaluasi agresi militer Belanda ke II dan menahan petinggi Indonesia, hingga akhirnya Indonesia membentuk pemerintahan darurat di Sumatra Barat disingkat PDRI yang dipimpin Syarifuddin Prawiranegara. Bahkan skenario terburuk bila PDRI tumbang akan ada pemerintahan cadangan di New Delhi, India yang dipimpin oleh Dr. Soedarsono, L.N. Palar, dan A.A Maramis.

Tapi ketika sidang PBB Belanda seakan menutupi dan mengklaim bahwa semua baik-baik saja, lantas dikirimlah KTN (Komisi Tiga Negara)



Richard C Kirby dari Australia (wakil Indonesia)

Frank B Graham dari Amerika Serikat (pihak netral)

Paul Van Zeeland Belgia (wakil Belanda)

Dan klaim Belanda dianggap tidak benar, hal itu membuat mata dunia terbuka. Amerika yang awalnya netral pun ambil posisi agar kembali mengadakan perundingan yang lebih serius dalam hal ini.

Maka dari situ Indonesia mulai dekat dengan Amerika ini ditandai dengan Maramis dan Palar terbang ke New York, bersama dengan Dr. Soemitro Djojohadikusumo disini mereka bicara hal penting yaitu ingin kerjasama ekonomi dengan Amerika Serikat, tak sampai disitu delegasi Indonesia juga datang untuk mengikuti Konferensi Inter-Asia di New Delhi diundang oleh Perdana Menteri India, Jawaharlal Nehru, pada 20-23 Januari 1949.





Dukungan dari beberapa negarapun menguat, walau Belanda tetap ngotot tapi resolusi DK PBB pun tetap terbit pada 28 Januari 1949. Dan karena Belanda tetap ngoto maka terjadilah peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.

Disini Belanda terpojok dan mulailah babak baru dengan adanya perundingan yang lebih serius lagi yaitu Konferensi Meja Bundar atau KMB, dan Belanda akui kedaulatan Indonesia dengan syarat wajib bayar hutang Belanda.



Kenapa Amerika dan Inggris bantu Indonesia? Jelas menjadi pertanyaan bukan.

Ada nilai stategis, baik itu ekonomi dan juga geografis. Di tahun 1959 saja investasi Inggris di Indonesia sudah mencapai 300 juta poundsterling, apalagi dimasa kolonial Inggris EIC kalah pintar berdagangnya dengan VOC di Indonesia bahkan selat malaka menjadi rute kapal perang Amerika, jadi bisa dianggap semua punya kepentingan.



Kenapa Inggris mau menggulingkan Sukarno?

Ketika itu Sukarno seakan tidak tahu berterima kasih, dan melihat kebijakan yang diambil Sukarno di tahun 1950an dengan nasionalis-radikalnya akan menjegal investasi mereka di nusantara.

Apalagi terkait dengan komunis, kalau Indonesia menjadi negara komunis akan membahaya wilayah asia tenggara lainnya. Disinilah mulai diausun strategi untuk upaya penyingkiran Sukarno dari singgasana, lantas terjadilah kudeta merangkak yang dilakukan karena adanya peristiwa G30SPKI.

Bayangkan dari aksi itu yg tidak tahu siapa dalangnya, mereka pun dihabisi hingga akarnya dan disini Suharto akhirnya mengakhiri kisah Sukarno dengan manis. Bahkan menariknya lagi,di tanggal 5 Oktober 1965 Alec Adams, seorang penasihat politik Panglima Tertinggi Kerajaan Inggris, yang mengurus politik Asia Timur hingga Tenggara, ia menyarankan Kementerian Luar Negeri Inggris agar menjadikan PKI sumber dari masalah, dibuat bersalah dalam kacamata orang awam dan juga militer.



Propaganda demi propaganda pun dilakukan hasilnya, Sukarno pun tumbang. Akhirnya Inggris dan Amerika menjadi sahabat Indonesia, pengelolaan alam di dominasi oleh mereka.

Bagaimana menurutmu apa benar Inggris seperti itu atau hanya hoax belaka? See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik
Pic : google