Quote:
Washington DC, IDN Times - Keyakinan beragama masih menjadi salah satu misteri terbesar di alam semesta. Seseorang bisa sangat beriman, sementara yang lainnya masih ragu, dan akhirnya berpindah agama. Ini menjadi topik survei Pew Research yang menemukan bahwa banyak orang yang dibesarkan sebagai Muslim di Amerika Serikat kemudian memeluk keyakinan lain dan bahkan ada yang ateis.
Pada 2014, Pew Research menemukan 23 persen orang dewasa Amerika Serikat yang dibesarkan sebagai Muslim mengaku tak lagi mempercayai keyakinan yang sama. Persentase tersebut satu persen lebih besar dibanding warga Amerika Serikat yang dibesarkan sebagai orang Kristen, lalu tak mengidentifikasi diri dengan agama tersebut.
Menariknya, ada kesamaan antara mantan Muslim dan mereka yang sejak lahir sudah beragama Islam. Mereka sama-sama berasal dari Iran. Saat dilihat lebih detil, 22 persen orang yang meninggalkan Islam adalah imigran dari Iran. Sementara itu, hanya delapan persen saja imigran Iran yang berpindah keyakinan dari Islam ke agama lain.
Ini dilatarbelakangi oleh banyaknya jumlah imigran Iran yang ke Amerika Serikat menyusul revolusi 1979 yang membuat negara itu diambil alih oleh rezim teokrasi. Banyak warga Iran sekuler yang memilih untuk mencari perlindungan ke Amerika Serikat.
Survei kedua yang dilakukan pada 2017 tak menunjukkan banyak perubahan. Sekitar 24 persen orang yang besar sebagai Muslim memilih meninggalkan Islam. Kemudian, 55 persen dari mereka mengaku tak memiliki agama, tak percaya Tuhan, atau menjadi agnostik.
Sementara itu, ada 22 persen orang yang memilih untuk berpindah agama dan memeluk Kristen. 21 persen mengaku mengidentifikasi diri sebagai pemeluk agama Buddha, Hindu, Yudaisme, atau "spiritual" secara umum.
Sama seperti orang Kristen yang masuk Islam, mantan Muslim pun punya alasan kenapa memilih untuk meninggalkan agamanya. 12 persen mengaku tak suka dengan agama yang terorganisir, delapan persen berkata tak percaya Tuhan, lalu lima persen mengungkapkan bahwa mereka tak pernah relijius.
Kemudian, ada juga yang meski dibesarkan dalam Islam, tapi tak pernah merasa ada koneksi dengan agama itu (sembilan persen). Beberapa mengaku tak setuju dengan ajaran Islam (tujuh persen). Terorisme dan fanatisme pun dianggap sebagai alasan lainnya (tiga persen).
Bagi yang memilih untuk berpindah agama, mereka melakukannya karena lebih percaya pada ajaran lain (sembilan persen) atau terbuka pada keyakinan lain (enam lain). Hanya sedikit yang mengaku meninggalkan Islam karena melakukan perjalanan spiritual (satu persen) atau alasan keluarga (dua persen).
https://news.idntimes.com/world/rosa...eragama-1/full
karena amrik menjunjung tinggi kebebasan beragama makany jumlah yg cabut bs ktauan aslinya, 23% sih tinggi juga
