

TS
darmawati040
Teruntuk Kamu yang Pernah Kusebut Matahari
Quote:

Gambar: Pixabay


šššššššš
Quote:
To: Mantan Kekasihku
Hai, kaget, ya, terima surat dari aku? Sudah, jangan terkejut begitu, cepat baca sampai habis. Setelahnya silakan tersenyum, menangis, dan marah. Ups! Sorry,aku sedang berusaha menutupi kegugupan agar tak salah menyampaikan perasaanku padamu.
Bay the way, kamu apa kabar? Sudah lama sekali aku tak bercermin di matamu. Haha ..., baru paragraf kedua isi suratku sudah konyol, ya. Maaf untuk kedua kalinya, kamu tahu sendiri bagaimana aku, aku adalah perempuan yang paling sering membuatmu geleng-geleng kepala, bukan?
Masih ingat, tidak? Dulu aku sering memanggilmu matahari. Kamu kerap menolak dan berkata,
"tidak ada matahari sedingin aku."
Ya, jika dipikir dan diingat-ingat lagi, sikapmu memang amat dingin. Tetapi tidak saat bersamaku. Kamu menjadi matahari. Menjadi cahaya di saat langitku mendung.
Ah, mungkin kamu sudah lupa akan cerita lama itu. Aku juga ingin melupakannya, tapi memoriku terus mengingatnya. Hm, ini surat pertama dariku untukmu setelah sekian lama kita tak saling sapa, kan? Jadi ...
Jujur saja, aku tidak pandai merangkai kata. Apalagi harus menjadi puitis layaknya para penyair. Tetapi, aku harus menyampaikan sesuatu padamu. Sesuatu yang mungkin tak penting lagi bagimu, namun bagiku sebaliknya. Walau ini sudah cukup terlambat, setidaknya kamu akan membaca dan mengetahui kenyataan bahwa, aku merasa kehilanganmu.
Sebelumnya aku tidak menghitung berapa lama tak melihat senyum manismu, matamu yang terkadang sayu, juga keningmu yang mengerut saat sesekali kau kubuat marah. Dan ternyata, sudah begitu lama, lima tahun yang lalu.
Hei, aku menghitungnya hari ini. Lima tahun itu bukan waktu yang singkat, loh. Tapi entah kenapa untuk berhenti mengingatmu aku belum bisa. Oo, kamu percaya tidak, kalau aku bilang, cintaku padamu belum juga berkurang?
Aku harap kamu memercayainya. Jika tidak, ya, mau bagaimana lagi, aku harus berlapang dada menerimanya. Sebagaimana dulu kamu menerima keputusan yang kubuat sendiri. Maaf, ya ... maafkan aku telah melepasmu saat itu.
Jangan tanya kenapa, kamu pasti tahu jawabannya tanpa perlu kuberi tahu. Saat itu aku sangat plin-plan, bukan? Sering membuat kesal hingga akhirnya kita berpisah.
Sekarang aku tahu posisimu di relungku. Ternyata sangat istimewa dan berharga, sampai-sampai ruang itu terasa kosong dan hampa setelah kepergianmu. Oo ya, bagaimana denganmu? Masihkah aku di hatimu? Atau ...?
Jangan menjawabnya jika tidak, biar kuartikan sendiri saja. Kamu tahu seperti apa tak enaknya mendengar kata tidak untuk sesuatu yang diharapkan.
Aku ada atau pun tiada lagi di hatimu, itu bukan masalah. Aku hanya menuliskan pengakuan bahwa, ternyata aku mencintaimu dengan sungguh.
Isi suratku sangat panjang, ya. Ini belum seberapa, masih banyak hal ingin aku utarakan. Tetapi, tak cukup waktu untuk menulis semuanya.
Baiklah, kepada mantanku yang sekarang entah sedang bahagia bersama siapa, jadilah pria tangguh dan bertanggung jawab untuk perempuan yang akan kamu pilih menjadi keluarga. Aku berdoa semoga kamu senantiasa bahagia.
Jika surat ini sedang kamu baca, artinya pak pos berhasil menaruhnya di kotak surat depan rumahmu yang kutahu dipenuhi bunga yang indah. Ngomong-ngomong, apa kamu masih suka merawat bunga-bunga itu? Sepertinya begitu, karena kamu terlalu mencintai keindahan, sama seperti diriku.

Gambar: Pixabay
Okay, sekian surat dariku. Semoga bisa membuatmu tersenyum dan mengingat kembali beberapa hal yang lima tahun lalu pernah kita lewati.
Tentang impian yang dulu kita lukis, dan masa depan yang sempat tergambar melalui kertas, juga angan-angan suka duka yang harus dilewati bersama hingga akhir hayat.
Oo ya, harap jangan galau usai membacanya, aku telalu jauh untuk dapat menghiburmu di sana.
Salam Hangat Dari Mantanmu, @darmawati040.
Bima, 05-02-2021











Diubah oleh darmawati040 18-02-2021 19:00






tien212700 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
1.4K
Kutip
31
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan