Sumber: Instagram @liverpoolfc 

Sejak awal penerapannya di Liga Primer Inggris, rasanya Liverpool jarang bisa bersahabat dengan teknologi dan aturan Video Assistant Referee atau VAR. Klopp dan pasukannya kerap dirugikan, bahkan untuk poin-poin krusial.

Tentu sesekali Liverpool diuntungkan dengan keputusan wasit dari VAR, tapi rasanya lebih banyak ruginya. Hal tersebut diamini oleh sang penyerang Mohamed Salah.

Kepada Daily Mail, penyerang asal Mesir itu menyatakan dirinya tidak menyukai VAR. Baginya, VAR mengurangi kesenangan dalam bermain sepakbola.

“Saya tidak suka VAR, hal tersebut membunuh sebuah pertandingan. Hal tersebut menghilangkan kebahagiaan dalam sepakbola,” ujarnya, Minggu (31/1).

Ia mengaku tidak akan komplain soal penerapan VAR. Ia merasa sepakbola di Inggris ketat dan tidak cukup memberi ruang bagi pemain untuk menyampaikan komplain.

“Di negara lain mereka memberi penyerang lebih banyak ruang. Tetapi di sini, saya tidak ingin mengeluh atau saya akan didenda. Itu hanya pendapat saya tentang VAR. Saya tidak menyukainya,” lanjut Salah.

Hal tersebut disampaikan Salah usai mencetak 2 gol ke gawang West Ham United. Dua gol tersebut jadi pemecah kebuntuan Salah yang tidak melesakkan gol sama sekali di 6 laga Liga Primer Inggris terakhir.

Dua gol tersebut juga mengantarkan pemain 28 tahun ini menjadi top skor sementara Liga Primer Inggris dengan catatan 15 gol, unggul 3 gol di atas pesaing terdekatnya, Harry Kane dan Son Heung-min (Tottenham Hotspurs).

Memang kenyataannya tak semua pihak yang terlibat dalam laga sepakbola sepakat dengan penerapan VAR. Meski teknologi membantu wasit lebih jeli melihat situasi, namun VAR dinilai sejumlah pihak menghilangkan intrik sepakbola yang genuine.

Dengan diterapkannya VAR dalam laga sepakbola resmi, mungkin kita tak akan lagi melihat momen-momen bersejarah seperti gol tangan Tuhan Diego Maradona. Tak ada lagi kontroversi tersisa usai laga.

Tapi, di lain sisi VAR tentu membuat keputusan wasit menjadi lebih sahih. Tapi, tentu pemain dan penggemar sepakbola tetap menginginkan kesenangan yang genuine.

Gimana? Kalian #TimVAR atau #VAROut ?