Novel tersebut berjudul The Power of Sympathy: or, The Triumph of Nature, dirilis pada tahun 1789 dan ditulis oleh William Hill Brown. Novel ini merupakan novel debut dari William Hill Brown, sekaligus menjadi novel pertama di Amerika Serikat.

Sebelum Ane lanjutin ke sinopsis...
















































Cerita dimulai saat 2 orang sahabat, Thomas dan Jack saling berbalas surat. Dalam konversasi tersebut, Thomas berkata kepada Jack kalau Ia mencintai seorang gadis bernama Harriot. Thomas juga berniat untuk mempersunting Harriot, meskipun cinta mereka tidak direstui. Jack sebagai sahabat hanya bisa mendukung dan mendoakan yang terbaik bagi sahabatnya.

Singkat cerita, Thomas pun mendatangi rumah sang pujaan hati, Harriot. Thomas pun mengutarakan isi hatinya. Harriot yang mengetahuinya pun kaget. Harriot juga sebetulnya merasa keberatan dengan lamaran Thomas karena terhalang restu orang tua. Thomas pun tak henti-hentinya memperjuangkan cintanya kepada Harriot. Sampai pada akhirnya, hati Harriot pun luluh dan menerima lamaran pernikahan Thomas.

Thomas dan Harriot pun resmi menjadi sepasang suami istri. Mereka pun hidup bahagia setelahnya...
































































Nungguin ya?Oke lanjut...

Ceritanya tak berhenti sampai disitu saja. Justru, disinilah puncak konflik ceritanya. Thomas memiliki seorang adik perempuan bernama Myra dan seorang kerabat yang bernama Eliza. Myra mengabari Eliza tentang pernikahan Thomas dan Harriot. Saat mengetahui kabar tersebut, Eliza terkejut bak tersambar petir di siang bolong. Dari sinilah fakta terungkap.

Saat Thomas dan Myra masih bayi, rupanya Ayah mereka memiliki hubungan gelap dengan seorang wanita bernama Maria. Dan dari hasil hubungan gelap tersebut, lahirlah Harriot. Itu berarti, Thomas dan Myra adalah saudara tiri dari Harriot (Ane pake istilah "Adik Tiri" biar mudah dipahami, ketimbang pake istilah "Adik Sebapak"/"Adik Beda Ibu"). Karena kehadiran Harriot dianggap sebagai aib, Thomas, Myra dan Harriot yang saat itu masih bayi, diasuh oleh Ibu Mertuanya Eliza. Setelah Ibu Mertuanya Eliza meninggal, Harriot diadopsi oleh keluarganya saat ini, yaitu keluarga Francis.

Eliza meminta Myra untuk merahasiakan fakta tersebut. Namun, rahasia itu rupanya diketahui Thomas, setelah Ia berhasil mengungkap sendiri rahasia itu. Berdasarkan latar waktunya, pernikahan sejenis (termasuk pernikahan dengan saudara tiri sekalipun) di zaman itu, sangatlah dilarang. Thomas dan Myra terpaksa memberitahukan rahasia tersebut kepada Harriot. Alhasil, Thomas terpaksa harus mengakhiri hubungannya dengan Harriot.

Setelah hubungannya berakhir, Harriot langsung jatuh sakit. Ia diketahui mengidap TBC. Akibat penyakit tersebut, Harriot pun meninggal dunia. Mengetahui kabar kematian Harriot, Thomas pun mulai depresi dan akhirnya, Ia pun bunuh diri.

Ada 3 fakta yang menarik dibalik pembuatan dan perilisan novel ini. Ketiga fakta tersebut antara lain :

1. Inspirasi Cerita

Ada sebuah kisah menarik mengenai inspirasi si penulis tentang cerita di dalam novelnya. Ternyata, kisah dari novel tersebut terinspirasi dari kisah nyata yang dialami oleh tetangga si penulis. Bahkan, kisahnya sampai viral seantero Inggris. Mengapa bisa begitu? Alasannya sederhana, karena tetangga si penulis adalah salah satu keluarga terpandang di Inggris. Ceritanya sangat sederhana, tetangga si penulis yang bernama Perez Morton sempat memiliki hubungan gelap dengan Fanny Apthorp. Apthorp ini sebenarnya adalah saudara iparnya sendiri. Si Apthorp ini adalah wanita yang ganjen. Dan karena keganjenannya inilah yang membuatnya celaka. Setelah "ikkeh-ikkeh" dengan saudara iparnya sendiri, Apthorp pun hamil anaknya Morton. Apthorp pun mulai depresi dan akhirnya mengakhiri hidupnya.



2. Perilisan dan Respon Pembaca

Novel ini diterbitkan pada 21 Januari 1789 oleh Isaiah Thomas di Boston. Sayangnya, penjualan novel ini tidak begitu laris. Meski begitu, novel ini memiliki makna yang...bisa dibilang cukup mendalam. Penulis mengajak kita sebagai pembaca untuk BERPIKIR SEBELUM BERTINDAK dan HARUS BISA MENAHAN DIRI AGAR TIDAK TERBAWA OLEH HAWA NAFSU. Kita lihat kembali karakter Thomas dalam cerita tersebut. Pertama, Ia jatuh cinta kepada Harriot. Karena Ia sudah dibutakan oleh cinta dan nafsu untuk mempersuntingnya, Ia tidak bisa berpikir jernih. Ia sudah tahu kalau cintanya tidak direstui sang Ayah, tapi karena nafsu yang sudah menyelimuti dirinya, Ia mengabaikan semua itu. Kalau saja Thomas masih memiliki akal sehatnya, seharusnya Ia berpikir terlebih dulu, mengapa sang Ayah tidak merestui hubungannya dengan Harriot? Pastinya ada alasan dibalik semua itu. Sayangnya, itu tidak terjadi. Dan saat Thomas sudah menikah, Ia baru menggunakan akal sehatnya dalam mengorek rahasia yang disembunyikan oleh sang Adik, yaitu Myra. Barulah penyesalan terbesar dalam hidupnya Ia terima. Dam tragisnya, akibat dari penyesalan itu, Thomas pun akhirnya bunuh diri.



Novel ini berhasil membawa para pembacanya seolah-olah terhanyut dalam situasi cerita. Mereka seakan-akan berada di posisi Thomas sebagai tokoh utama. Ia sudah berjuang mati-matian demi mendapatkan cinta yang diinginkannya. Namun setelah Ia mendapatkan cintanya itu, Ia harus menghadapi kenyataan yang pahit ditambah rasa penyesalannya karena telah mengabaikan perintah orang tuanya.

3. Tentang Penulis

Sedikit informasi tentang sang penulis, jadi William Hill Brown ini berasal dari Amerika. Dan soal cerita tentang tetangganya di Inggris, itu terjadi saat Brown menempuh pendidikan di Eropa (termasuk Inggris). William Hill Brown lahir pada bulan November 1765. Selain "The Power of Sympathy", Ia juga merilis 2 karya ternama lainnya, diantaranya "Harriot, or the Domestic Reconciliation" dan serial berjudul "The Reformer". Sayangnya, Ia meninggal di usianya yang relatif muda, yakni 27 tahun (Ia wafat pada tanggal 2 September 1793). Tidak diketahui apa penyebab pasti dari kematian sang penulis.