- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Novel Perfet Destiny by Angela Ann


TS
AngelaAnn08
Novel Perfet Destiny by Angela Ann

BAB 1. THE SCANDAL
Jet pribadi Embraer Lineage membelah langit senja di sore hari. Sayap-sayap besi yang dingin merobek gumpalan awan, meninggalkan bekas di belakang pesawat. Sisa cahaya matahari di cakrawala menyatu dalam kegelapan, mengaburkan setiap bangunan di bawah langit serupa bayangan.
Di dalam kabin pesawat, seorang wanita duduk dengan berselonjor kaki dan tubuh kaku. Sepasang matanya tertutup rapat, dan alisnya yang indah mengernyit turun sebagai pertanda mimpi buruk.
Penerbangan dua jam dari bandara Soekarno-hatta; Jakarta menuju ke bandara Internasional Ngurah Rai; Bali nyatanya tak berjalan menyenangkan seperti yang dia duga.
Elena; wanita itu langsung membuka mata saat goncangan dari pesawat membangunkannya. Kemudian suara kapten pilot terdengar dari speaker, memberitahu dia adanya sedikit gangguan namun segera bisa di atasi.
Elena sepenuhnya terbangun dari tidur ayamnya. Namun raut wajahnya yang nampak linglung masih ada dan dia masih tenggelam dalam mimpi buruk dari tahun-tahun lalu yang menghantui dirinya.
"Direktur, anda tidak apa-apa?" Seorang sekretaris wanita berpakaian rapi datang menghampiri Elena, bertanya khawatir.
Elena sedikit tersentak, jari-jari lentiknya terangkat untuk memijat pangkal hidung, "Aku tidak apa-apa, Megan. Kembalilah ke tempat dudukmu." katanya tanpa intonasi.
Megan; sekretaris Elena mengangguk patuh, "Kalau anda membutuhkan sesuatu, panggil saja saya, Direktur." dan kemudian di jawab Elena dengan gumaman rendah dari bibirnya yang indah.
Elena menopang tangan di dagu, sepasang matanya memiliki iris berwarna hitam pekat, menatap ke luar jendela. Dari jendela pesawat, hanya tampak langit gelap di sana, hampa, dingin, sama seperti dirinya.
Elena tidak sadar bagaimana ia dengan mudah bersedia - di buat repot - hanya untuk pergi jauh ke Jakarta. Menerima undangan sebuah wawancara eksklusif dari stasiun televisi yang kebanyakan menyiarkan gosip daripada memperbincangkan mengenai berita bisnis, seperti bukan sifatnya sama sekali. Mungkin saat itu, saat ia setuju datang kemari, arwahnya sedang kerasukan. Oleh sebab itu, pikirannya yang biasa jernih berubah menjadi tumpul akibat dijejali gosip tentang dirinya mengenai mantan pacar.
__ Satu jam yang lalu, di Studio Televisi, Jakarta.
"Bagaimana anda bisa melakukannya?"
Wanita berparas cantik itu tersenyum, "Saya percaya akan takdir dan usaha. Kerja keras membuat saya mendapatkan ini semua."
"Terlalu klise - tapi baiklah saya percaya pada anda, Miss Elena. Menjadi seorang direktur muda yang kaya raya pasti membutuhkan perjalanan panjang. Sebagai seorang wanita, jujur, saya sangat mengagumi anda."
"Anda terlalu memuji. Jika saya bisa sampai ke posisi ini, maka siapapun juga bisa melakukan hal yang sama." ucapnya manis. Tak ada siapapun yang tahu, seberapa keras usaha Elena untuk sampai ke posisinya. Ia berkerja keras memeras keringat dan darah, mengorbankan kesenangan masa mudanya dengan tumpukan pekerjaan setiap hari. Dan bahkan mengorbankan cinta satu-satunya yang pernah dia miliki.
Ah, sudahlah. Toh, selain dia dan keluarganya, tak ada yang perlu tahu mengenai hal itu.
"Anda terlalu rendah hati. Bagaimana bisa Tuhan menciptakan mahluk sesempurna Anda?" di akhir kalimat itu diucapkan oleh sang MC dengan lirih, kecuali dirinya, tak ada siapapun yang bisa mendengar.
"Untuk yang terakhir kalinya, saya ingin bertanya mengenai kehidupan pribadi Anda."
Raut wajah Elena berubah. Jangan bilang dia juga akan ditanya masalah percintaannya yang gagal? Pasti iya, tak mungkin tidak. Karena itulah gunanya dia datang ke acara ini.
"Silakan tanyakan." pada akhirnya Elena tidak memiliki pilihan lain, selain menerima setiap keinginan pewawancara itu. Bahkan jika permintaan itu melibatkan kehidupan masa lalunya.
"Baru-baru ini santer terdengar bahwa anda pernah ditinggal pacar menikah? Dan bahkan ada yang menyebutkan, bahwa anda menjadi orang ketiga dalam hubungan seseorang, apakah itu benar?"
"Ups ... Maaf, ini mungkin pertanyaan paling lancang, tapi begitulah yang tertulis di sini, menjadi tugas saya untuk mengetahui lebih detail masalah itu. Anda tidak keberatan kan?"
Aku sangat keberatan! geram wanita itu luar biasa emosi. Namun wajah Elena yang cantik menampilkan senyum cemerlang seakan kandasnya hubungannya dulu bukanlah apa-apa. Dan sematan busuk orang ketiga itu bukanlah dirinya.
Elena melambaikan tangannya yang kurus dan pucat di udara, "Tidak masalah. Kejadian itu bagaimana pun juga sudah berlalu beberapa tahun yang lalu."
"Jadi berita itu benar?"
"Tidak. Dengar kan saya selesai bicara dulu."
......
Temukan cerita lengkapnya di Innovel/Dreame dengan judul PERFECT DESTINY karya Angela Ann.
https://m.dreame.com/novel/Ma+NkPafQ...rUNKKgg==.html
Diubah oleh AngelaAnn08 31-01-2021 16:23
0
294
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan