.
.
.
Perhatian (fokus, atensi, pengamatan) manusia itu seperti jebakan

Ia kalau sudah memperhatikan sesuatu hal tertentu kemudian disana dapat Reward (kenikmatan, emosi tertentu) ini seperti tikus yang masuk alat jebakan. Dan ketika tikus masuk ke dalam jebakan itu dia tidak bisa keluar.
Reward nya bisa positif atau negatif (kebencian, kesukaan, kegemaran, kecintaaan)

Maka seseorang perlu menjaga betul menjaga perhatian ini, bahkan saya katakan ini sebagai aset berharga nya manusia. Karena seseorang sembarangan memberikan perhatian maka pasti akan jadi budak atas apa yang jadi perhatian nya itu

Seharusnya perhatian ini, harus dipaksa diarahkan kepada hal hal yang menjadi minat, passion kita saja. Supaya kita tidak banyak kehilangan waktu secara tidak sia sia

Misalkan saya entah berapa kali terjebak bermain Facebook itu kalau sudah melihat video di watch. Itu bisa ke jebak lama. Atau saya ketika buka IG saya terjebak di Explorer, atau tiktok ke jebak di beranda dengan konten konten FYP nya. Awal nya saya lihat biasa saja tapi ketika emosi saya terpicu misalkan membuat saya ketawa, aneh, jijik, takjub justru saya semakin lama lagi memperhatiakan. Dan ketika masuk terlalu lama sulit lagi untuk menghentikan nya. Akhirnya waktu yang dari awal di beri porsi untuk bermain sosial media hanya beberapa jam perhari itu bisa justru anjlok sampai berjam jam. Dan ini begitu sangat menganggu sekali, sampai akhirnya pada suatu waktu. Saya sulit untuk melepaskan dari konten yang serupa.
Makanya saya sering kalau sudah titik candu. Itu langsung saya Uninstall semua aplikasi sosmed. Atau saya sengaja hide dari menu.

Nah begitulah kenapa seseorang bisa punya nge fans sama orang ini dan itu (publik figure, tokoh, dllnya)
Bisa suka acara tv tertentu, berita berita tertentu, genre musik tertentu, klub sepak bola tertentu, dllnya
Sebenarnya gak salah menyukai hal hal itu tapi I selalu pertanyakan apakah ini yang dibutuhkan untuk kehidupan saya yang akan menunjang bakat, minat, passion saya dimasa depan.

Kadang hal ini kita lakukan tanpa sadar. Kemudian kita dibuat mabuk olehnya

Nah saya kasih contoh lagi

Sangat bersyukur banget. Saya adalah fans nya timnas sepak bola. Dari dulu saya suka sepak bola nya pada timnas. Tidak ada klub yang saya sukai baik itu klub dalam negeri atau luar negeri. Saya hanya suka sama timnas. Dan ini beneran dulu sangat menganggu sekali pada waktu saya. Apalagi ketika agenda jadwal nya banyak banget. Dan saya untuk bisa melepaskan hasrat ghairah untuk tidak nonton timnas atau mantengin berita timnas itu rasa nya berat. Ini sebenarnya hasrat lama terbentuk nya mengakar kuat karena dari kecil tahu bola saya ya hanya ketika timanas main saja.
Nah beruntung nya saat ini agenda hampir beberapa bulan gak ada jadwal ini bisa jadi terapi tersendiri untuk saya. Untuk move on melupakan kecintaaan berlebihan kepada agenda timans

So disclaimer dulu ya bahwa nonton timnas itu jelek. Saya kasih contoh saja. Bagaimana cara kerja otak manusia bekerja. Mungkin saya akan klop kalau misalkan saya adalah pemain bola, sesuai bakat dan minat saya.

Nah banyak orang terjebak jadi fans Boys banyak hal tanpa ia sadari dan sengaja
Misalkan jadi fans nya gossip, jadi fans nya berita kriminal, jadi fans nya sinetron, jadi fans nya tokoh politik a, b, c dst
Sehingga dampak nya apa?. waktu nya akan habis untuk mantengin hal hal itu. akhirnya dia hidup begitu begitu saja. Mengikuti hal itu. Gak ada waktu untuk berfikir tentang hidup nya, prestasi apa yang akan dibuat dalam hidup, dllnya

Makanya wajar orang orang sukses di dunia mereka yang menyesuaikan antara tontonan, bacaan, sesuai bakat dan minat mereka. Pada akhirnya mereka hidup dengan kesadaran penuh. Mereka sengaja memperhatikan hal itu karena akan menunjang bakat dan minat mereka. Dan ketika hal itu terjadi lama lama dia akan ikut berkarya dalam hal itu. Dan mereka pasti suatu saat keluar juga kepermukaan lalu dikenal sebagai orang ahli jago dibidang itu