- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
GP Ansor Jagakarsa Ternyata Cabut Laporan terhadap Said Didu Terkait Ujaran Kebencian


TS
anus.baswedan
GP Ansor Jagakarsa Ternyata Cabut Laporan terhadap Said Didu Terkait Ujaran Kebencian
Ketua PAC Ansor Jagakarsa, Wawan, mencabut laporan polisinya terkait kasus ujaran kebencian terhadap akun Twitter @msaid_didu. Hal ini dilakukan setelah pemilik akun, Said Didu, menyambangi kantor DPP GP Ansor di Jakarta untuk meminta maaf secara terbuka.
"Iya. Jadi kan setelah pertemuan di GP Ansor itu kan saya juga punya alasan saya sendiri waktu itu, setelah saya dan beberapa kiai saya mintain saran jadi mereka menyatakan udah cabut (laporannya)," kata Wawan kepada detikcom, Rabu (20/1/2021).
Wawan menyebutkan pertemuan ini turut dihadiri oleh sejumlah pimpinan pusat DPP GP Ansor. Saat itu, ia melihat Mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu sangat menyesali tindakannya. Untuk itu, Wawan akhirnya mencabut laporan polisinya.
"Alhamdulillah pertemuan malah biasa, yang jelas di situ pak Said mengatakan sesuai dengan video itu saya di sentil oleh Allah gitu kan, kebetulan dia menyesal," ucapnya.
Baca juga:Said Didu Minta Maaf Usai Dipolisikan Terkait Ujaran Kebencian
"Mungkin di video nggak ada, tapi dia ngomong gini 'setelah ini saya mau bicara ekonomi aja deh, nggak mau bicara politik' gitu," sambungnya.
Wawan menyebut pencabutan laporan ini dilakukan sesuai arahan pimpinan pusat GP Ansor demi mendinginkan suasana. Ia berharap ke depannya Said Didu tidak mengulangi kesalahannya.
"Makanya gini, inilah kehebatannya orang Nahdlatul Ulama. Kita itu tidak sampai menjerumuskan orang sejerumus-jerumusnya. Jadi Pak Said Didu itu kan sudah minta maaf, datang ke GP Ansor itu bagi kami itu sudah merupakan penyesalan yang sangat. Akhirnya sebagai orang Nahdlatul Ulama tentunya juga memaafkan semuanya. mudah-mudahan pak Said ini, saya bilang kemarin, ini tak terulang lagi," ucapnya.
Berita soal Ansor Jagakarsa polisikan Said Didu soal ujaran kebencian selengkapnya di halaman berikutnya.
Seperti diketahui, Akun Twitter milik Muhammad Said Didu, yaitu @msaid_didu, dilaporkan ke Bareskrim Polri atas tuduhan ujaran kebencian. Wawan mengatakan salah satu cuitan di akun itu diduga sarat ujaran kebencian pada Presiden Joko Widodo dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
"Tadi kami telah melaporkan hari ini alhamdulillah sudah diterima Bareskrim. Jadi kita laporkan akun Twitter Muhammad Said Didu," kata Wawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (23/12/2020).
Laporan polisi ini bernomor LP/B/0719/XII/2020/BARESKRIM tanggal 23 Desember 2020. Adapun pelapor atas nama pribadi, yaitu Wawan. Ia melaporkan akun Twitter @msaid_didu.
Wawan Laporan berkaitan dengan dugaan tindak pidana ujaran kebencian atau permusuhan individu dan antargolongan (SARA) serta kejahatan terhadap penguasa umum. Hal ini sesuai dengan Pasal 45A ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2) dan/atau Pasal 207 KUHP.
"Itu, isi Twitter-nya itu sudah di-screenshot mengenai bahwa Bapak Presiden inginkan Menag (Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas) untuk 'menggebuk' Islam. Ini kita bisa lihat ada ujaran kebencian juga terkait SARA. Yang kedua tentang 207 KUHP penghinaan terhadap penguasa," ucapnya.
Ia tak menerima pernyataan Said Didu yang dinilai menghakimi Gus Yaqut. Padahal Ketum GP Ansor ini yang baru saja dilantik menjadi Menag menggantikan Fachrul Razi.
"Jadi sebenarnya Menag yang sekarang, Gus Yaqut sekarang belum bekerja. Malah ketika beliau pertama kali pidato tentang masalah sebagai menteri agama mengatakan bahwa bagaimana ukhuwah Islamiyah, ini tugas beratnya ukhuwah Islamiyah jadi bagaimana hukum Islam saling bersatu guyub," ujarnya.
"Tapi sepertinya di akun twitter Muhammad Said Didu menghukumi, menjustifikasi seakan-akan Menag ini ditunjuk untuk menggebuk Islam," jelas Wawan.
Baca juga

Berikut ini cuitan Said Didu yang menjadi dasar laporan PAC Ansor Jagakarsa:
Terima kasih atas penjelasan m
as Qodari. Akhirnya kami tahu bahwa Bpk Presiden inginkan Menag utk "menggebuk" islam. Sekali lagi terima kasih.
Terkait laporan itu, Said Didu sudah meminta maaf atas cuitan yang dibuatnya. Dia menilai, dari cuitan tersebut, ada yang menafsirkan bahwa dia menuduh pihak tertentu.
Dia mengaku tidak menuduh pihak mana pun terkait cuitan tersebut. Dia mengatakan sudah menghapus cuitan soal 'presiden butuh Menag yang keras kepada kelompok Islam tertentu'. Dia pun meminta maaf kepada pihak yang tersinggung.
"Krn mention saya tsb ditafsirkan seakan menuduh seseorang dan bermuatan SARA maka dalam waktu tidak terlalu lama mention saya tersebut saya hapus demi kebaikan bersama. Saya sama sekali tdk menuduh siapapun dlm mention saya tsb, apalagi Bpk Menag Yaqut Choli Quomas," cuit Said Didu melalui akun Twitternya, Rabu (23/12).
"Atas kesalahan tersebut, jika ada pihak merasa tersinggung dg mention saya tersebut (yg saya sdh hapus bbrp waktu setelah saya tulis), saya mohon maaf. Terima kasih," tambahnya.
https://news.detik.com/berita/d-5342...ncian?single=1
bodoh si wawan ini, terlalu lugu.
Ga liat Oposisi di medsos dan berita2 gitu caper kayak hyena kelaparan jelekin pemerintah tiap hari.
Bisa dilaporkan lagi ga tuh si didu sama yg lain, parah itu ujaran kebenciannya:
menuduh presiden ingin menag yang bisa gebuk islam, cemarkan nama baik gus yaqut dan NU.
Basmi kadroen2!
AYO LAPORKAN LAGI KE CYBER POLRI GUYS






ridonculous dan 2 lainnya memberi reputasi
1
687
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan