- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Selidiki Penyebab Banjir Kalsel, Temuan Bareskrim Polri Serupa dengan Pendapat Jokowi


TS
mbia
Selidiki Penyebab Banjir Kalsel, Temuan Bareskrim Polri Serupa dengan Pendapat Jokowi
Polri secara khusus menerjunkan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) untuk melakukan penyelidikan terhadap penyebab banjir di Kalimantan Selatan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol. Drs. Rusdi Hartono, M.Si, menyatakan bahwa dalam penyelidikan tersebut berhasil ditarik kesimpulan penyebab utama banjir di Kalimantan Selatan adalah akibat curah hujan tinggi.
“Bareskrim sudah turun tim, ternyata memang kenapa banjirnya itu karena memang faktor curah hujan saat itu sangat tinggi dari BMKG di sana," ungkap Brigjen Pol. Rusdi dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Tribrata News Polri.
Dalam penyelidikan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri itu, Rusdi menuturkan bahwa pihaknya ntelah mengecek ke pihak syahbandar atau kepala pelabuhan setempat.
Dari hasil pengecekan tersebut diketahui bahwa pada saat itu gelombang laut pasang tengah tinggi dan mencapai 2,5 meter.
“Memang pada saat itu tinggi gelombang sangat tinggi antara dua sampai dua setengah meter sehingga itu berpengaruh terhadap arus balik ke daratan. Ini sementara hasil turun lapangan dari Bareskrim," jelas Rusdi.
Lebih lanjut, Karo Penmas mengatakan sejauh ini pihaknya belum memutuskan langkah selanjutnya terkait banjir tersebut, seperti memeriksa dinas terkait. Karo Penmas mengatakan pihaknya masih mengumpulkan sejumlah informasi untuk menentukan penyebab banjir itu.
Belum ada tindakan lain," jelas Rusdi.
Temuan dari Bareskrim Polri ini sama dengan apa yang diutarakan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan bahwa banjir besar di Kalimantan Selatan terjadi lantaran curah hujan yang tinggi kala mengunjungi lokasi banjir.
"Curah hujan yang sangat tinggi hampir 10 hari berturut-turut sehingga daya tampung Sungai Barito yang biasanya menampung 230 juta meter kubik sekarang ini masuk air sebesar 2,1 miliar kubik air sehingga memang meluap di 10 kabupaten dan kota," katanya dilaporkan Antara.
Jokowi juga menyatakan banjir besar yang melanda 10 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan menjadi yang pertama dalam 50 tahun terakhir.
Hari ini saya meninjau banjir ke Provinsi Kalimantan Selatan yang terjadi di hampir 10 kabupaten dan kota. Ini adalah sebuah banjir besar yang mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi di provinsi Kalimantan Selatan," kata Presiden Jokowi di Kelurahan Pekauman, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan Senin 18 Januari 2021.*
https://www.pikiran-rakyat.com/nasio...-jokowi?page=2
Demikian harap maklum hendaknya
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol. Drs. Rusdi Hartono, M.Si, menyatakan bahwa dalam penyelidikan tersebut berhasil ditarik kesimpulan penyebab utama banjir di Kalimantan Selatan adalah akibat curah hujan tinggi.
“Bareskrim sudah turun tim, ternyata memang kenapa banjirnya itu karena memang faktor curah hujan saat itu sangat tinggi dari BMKG di sana," ungkap Brigjen Pol. Rusdi dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Tribrata News Polri.
Dalam penyelidikan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri itu, Rusdi menuturkan bahwa pihaknya ntelah mengecek ke pihak syahbandar atau kepala pelabuhan setempat.
Dari hasil pengecekan tersebut diketahui bahwa pada saat itu gelombang laut pasang tengah tinggi dan mencapai 2,5 meter.
“Memang pada saat itu tinggi gelombang sangat tinggi antara dua sampai dua setengah meter sehingga itu berpengaruh terhadap arus balik ke daratan. Ini sementara hasil turun lapangan dari Bareskrim," jelas Rusdi.
Lebih lanjut, Karo Penmas mengatakan sejauh ini pihaknya belum memutuskan langkah selanjutnya terkait banjir tersebut, seperti memeriksa dinas terkait. Karo Penmas mengatakan pihaknya masih mengumpulkan sejumlah informasi untuk menentukan penyebab banjir itu.
Belum ada tindakan lain," jelas Rusdi.
Temuan dari Bareskrim Polri ini sama dengan apa yang diutarakan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan bahwa banjir besar di Kalimantan Selatan terjadi lantaran curah hujan yang tinggi kala mengunjungi lokasi banjir.
"Curah hujan yang sangat tinggi hampir 10 hari berturut-turut sehingga daya tampung Sungai Barito yang biasanya menampung 230 juta meter kubik sekarang ini masuk air sebesar 2,1 miliar kubik air sehingga memang meluap di 10 kabupaten dan kota," katanya dilaporkan Antara.
Jokowi juga menyatakan banjir besar yang melanda 10 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan menjadi yang pertama dalam 50 tahun terakhir.
Hari ini saya meninjau banjir ke Provinsi Kalimantan Selatan yang terjadi di hampir 10 kabupaten dan kota. Ini adalah sebuah banjir besar yang mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi di provinsi Kalimantan Selatan," kata Presiden Jokowi di Kelurahan Pekauman, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan Senin 18 Januari 2021.*
https://www.pikiran-rakyat.com/nasio...-jokowi?page=2
Demikian harap maklum hendaknya






itilnjepat dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.7K
28


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan