Begini gan. Kalau ente perhatikan kenapa negara Indonesia intoleran terhadap minoritas dan lainnya penyebabnya cuman satu gan. Karena ekonomi Indonesia dikuasai non muslim gan. Coba ente cari deh negara mayoritas beragama Islam di dunia yang ekonominya dikuasai non muslim, ada gak gan? Gak ada kan. Ada sih satu yaitu Malaysia ya hasilnya sama kek Indonesia jadi bersikap intoleran terhadap minoritas.

Nah menurut ane yang paling parah di Indonesia. Bagaimana mungkin penduduk muslim yang berjumlah 87 persen di Indonesia tetapi hanya menguasai sekitar 10-20 persen ekonomi Indonesia. Hal ini belum lagi ditambah fakta kenaikan penduduk non muslim di Indonesia yang makin pesat. Hal ini melahirkan intoleransi gan.

Nah makanya gak heran kalau tingkat toleransi di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab sangat tinggi dibandingkan Indonesia karena orang Islam disana menguasai ekonomi. Di Turki malah bisa mereka jadi sekuler karena orang Islam yang memegang ekonomi disana.

Begitupula dengan Bangladesh. Bangladesh bisa jadi negara yang cukup sekuler gan. Begitupula seperti Aljazair juga cukup sekuler gan. Jadi asalkan ekonomi ditangan orang Islam pasti godaan melakukan intoleransi akan semakin mengecil gan.

Jadi kalau Indonesia ingin jadi negara yang toleran kepada semua agama syaratnya cukup satu yaitu ekonomi harus dikuasai orang Islam. Selama ekonomi dikuasai non muslim, maka orang Islam di Indonesia akan terus melakukan diskriminasi sebagai pelampiasan kekesalan dengan adanya gap atau jurang ekonomi gan.

Hal tersebut menjadikan ane paham kenapa Arab Saudi bisa semakin sekuler dan liberal sementara Indonesia semakin konservatif. Kan sebenernya anomali gan. Dimana mana semakin tinggi pendidikan masyarakatnya dan semakin makmur negaranya maka rakyatnya akan berkurang konservatifnya. Nah Indonesia kok nampaknya konservatifnya bertahan bahkan bisa jadi membesar. Pangkal masalahnya cuman satu yaitu orang Islam merasa kalah bersaing tentang ekonomi gan.

Begitu gan.