

TS
galihleo
Pajang dan ceritakan tentang Surly-mu di Sini...

Spoiler for pendahuluan:
sepertinya belum ada thread mengenai Surly, udah izin mod Bayu untuk bikin thread mengenai Surly, apabila udah ada mohon di merge aja ga apa-apa

Spoiler for Sekilas Mengenai Surly:
Surly merupakan produsen sepeda asal Amerika Serikat. Berdiri kurang lebih tahun 1998 dan berada dibawah grup QBP (Quality Bike Product), yang juga menaungi beberap merk sepeda lain yang juga familiar bagi kita, sebut saja Salsa dan All City. Sumber
Walaupun berasal dan merk USA, tapi Surly tetap dibuat dipabrik sepeda Taiwan, atau istilah kasarnya di Outsource (disubcon), ya praktik yang wajar bagi produsen sepeda, kebanyakan merk sepeda melakukan praktik ini, kecuali Giant mungkin ya?
Walaupun begitu, tetap dibawah QC dan pengawasan Surly.
Ada beberapa klasifikasi Model sepeda Surly, yaitu:
Omnitera (Fat Bike)
Boleh dibilang, Surly yang mempopulerkan Fat Bike di Indonesia. Walaupun masih sangat jarang sekali peminatnya, ya selain harganya yang sangat mahal (dua puluhan juta lebih), sepeda ini sejatinya digunakan untuk di daerah trail bersalju ataupun pasir, lumpur rawa.. Tapi bukan berarti di Indonesia tidak asyik untuk main fatbike, ada juga kawan yang main offroad trail pakai fat bike dan juga bisa digunakan bersepeda di pasir pantai, dijamin tidak ambles

Surly Ice Cream Truck
Pugsley
Moonlander
Cyclocross
Straggler
*Model Cyclocross discbrake, dan ternyata ada di coming soon model 650B

Cross Check
*Model cyclocrossnya Surly yang lebih lama lahir, pakai rem cantilever. Model ini cukup banyak populasinya, banyak juga digunakan untuk para pesepeda Touring
Sepeda Aspal
Steamroller
*Singlespeed/Fixed gearnya Surly
Pacer
*Roadbikenya Surly, dengan segala kerendahan hatinya. Kita ga perlu lagi mikir untuk jadi yang terdepan atau yang tercepat.. Yang penting kita gowes dan fun!!
Sepeda Touring
Boleh dibilang model sepeda Touring Surly paling banyak diminati, salah satunya yang paling diminati adalah Long Haul Trucker ataupun Disc Trucker. Dengan segala kelebihan yang dimilikinya, BB Height Rendah, Chainstay yang panjang, Konstruksi dan matrial yang kuat, sehingga nyaman buat Touring jarak jauh dan kuat membawa beban bawaan (serta beban hidup, layaknya orang yang diusir bininya dari rumah

Long Haul Trucker
Disc Trucker
*sama seperti LHT, tapi khusus Disc Brake
ECR
*Di webnya sih masuk kategori touring, mungkin touring blusukan di trail atau camping ground. Bisa jadi karena dengan ban 29+, tentu sangat asyik
Troll
*Model Surly yang laris manis setelah LHT dan CC. Dengan fork bawaan suspension corrected 100mm (fork bawaannya rigid, tapi tinggi dan clearancenya seperti fork 100mm), walaupun begitu bisa juga dipasang fork suspensi 100mm. Sehingga bisa disetup seperti MTB XC 26". Banyak juga troll yang disetup sebagai sepeda touring dengan full rack dan pannier.
Ogre
*Troll versi 29"
Trail Bike
Instigator 2.0
*model lanjutan dari Instigator 1.0. Kali ini Surly agak sedikit melenceng dari pakem, sebuah kesederhanaan suatu sepeda. Hadir dengan fork suspensi sekelas Fox Float 140mm (Frame only hadir tanpa fork, beda dengan model surly lain yang hadir dengan fork rigid), Headtube tapper, spacing drop out 12x142 layaknya sepeda AM masa kini, dengan ICSG 05, dan pertama kali diperkenalkan sistem MDS atau Modular Drop Out System, artinya drop out bisa diganti sesuai keinginan pengguna, apakah 12x142 TA, QR 10mm, ataupun horizontal DO. Dilihat dari geometrinya, Instigator 2.0 ini bisa dibilang cukup agresif..
Instigator 2.0 cocok bagi penggemar Surly yang ingin sensasi bersepeda di trek AM ataupun Trail dengan sepeda Hardtail 26+ (sanggup hingga 26x3.0, sehingga diameternya hampir sama dengan 27.5). Tapi sepertinya sangat jarang terlihat (atau saya malah belum pernah lihat), mengingat harganya cukup fantastis untuk sebuah frame hardtail berbahan chromoly 4130, 8.9juta untuk frame only atau 32 jutaan untuk fullbike

Bagi saya lebih bijak untuk membeli sepeda fulsus yang berteknologi dengan harga yang kurang lebih sama, daripada memaksakan badan masuk trek AM dengan sepeda hardtail long travel..
Krampus
*tidak mau dibilang Fatbike, tapi maunya sepeda trail 29+. Sepeda 29er yang sanggup menampung hingga ukuran 29x3.0" di rim lebar 50mm
Karate Monkey
*Bisa dibilang ini sepeda 29er pertama Surly, bisa disetting multispeed ataupun single speed.
Karate Monkey Ops
*Karate Monkey dengan teknologi baru, memakai sistem MDS, tappered headtube dan hadir dengan fork suspensi.
1x1
*Mengkhususkan diri di MTB Rigid Single Speed, sanggup menampung ban besar hingga 26x2.75
Spoiler for Dimana bisa beli Surly?:
Tertarik sama Surly nih, dimana kita bisa beli Surly?
1. Cek distributor Surly di Indonesia, Bali Mountain Bike, ada toko offlinenya juga kok, kalo ga salah namanya The Bike Shop. Ownernya, Om Andreas Kuhn cukup ramah dan kooperatif..
2. Euro Cycle, kawasan SCBD Jakarta Selatan (sebelahnya Rodalink SCBD)
3. Velomix, Surabaya.
4. Join Grup Facebook Surly Indonesiauntuk dapetin info atau cerita para pengguna Surly, bahkan banyak juga yang jual Surly-surly di grup tersebut.
Sesuai judul, dipersilahkan untuk memajang sepeda Surly kita, ataupun menceritakan pengalaman bersepeda kita bersama Surly...
Dimulai dari saya:
Spoiler for Sepeda Surly Pertama Saya, Steamroller:
Kurang lebih sekitar tahun 2009/2010, ketika jaman-jaman fixie lagi booming, pacar saya (yang sekarang jadi istri saya) melihat di blog luar tentang sepeda Surly. Dia tertarik dan kebetulan ada teman saya yang hand carry dari Singapore. Waktu itu tidak banyak pilihan penjual untuk membeli Surly, yang ada hanya BMTB (selaku distributor Surly di Indonesia) dan kalo ga salah Velodome. Harga yang ditawarkan oleh teman saya ini jauh lebih murah daripada yang ditawarkan oleh BMTB sekalipun.
Tawaran yang menggiurkan, tidak bisa ditolak. Langsung lah saya pergi bersama pacar ke rumah teman saya itu. Dengan membawa serta sepeda Dirt Jump saya untuk ditukar tambah, ya satu sepeda Dirt Jump (KHS DJ300 untuk ditukar dengan sebuah Frameset Surly Steamroller

Agak sedih juga pacar saya sebenernya, karena KHS DJ300 ini merupakan sepeda favoritnya dia, walopun berat (diangkatnya), tapi geometrinya pas dan ringan digowes, katanya...
Untuk menghapus kesedihan, segera frameset Surly Steamroller ini langsung dirakit.
Dengan part apa adanya, yang penting jadi dulu, hasil comot sana-sini dan mulung komponen di toko Akyuun Mencos (sekarang udah tutup), akhirnya jadi juga:

(Untuk kisah lengkapnya bisa cek Blog saya: http://galihleo.blogspot.com/2011/09...eamroller.html
Sepeda saya setel dengan hub flip-flop supaya bisa gantian, ketika saya pakai dengan fixed gear, tapi ketika dia yang make setel single speed.
Tidak seperti sepeda-sepeda lain yang mengedepankan sisi Performance, Steamroller sepertinya tidak ikut pakem performance.. Oleh karena itu, clearance ban dibuat besar, hingga sanggup menerima ban 700x38 (ya, salah satu slogannya Surly ada Fatties Fit Fine), dibuatkan lubang di seattube untuk dudukan bottle cage (karena Surly tahu, kita bukanlah unta yang tahan tidak minum selama perjalanan). Coba bandingkan dengan frame-frame Single/Fixed pada umumnya dimana jarang ditemui lubang untuk bottle cage dan kebanyakan clearance rodanya sempit-sempit..
Dengan setup single speed ataupun fixed gear, Steamroller ini sangat enak dan nyaman untuk saya pakai commuting ataupun century ride. Ya, memang pada akhirnya saya-saya juga yang sering pakai, apalagi setelah akhirnya kami menikah..
Dengan setup ban 700x38, Steamroller juga sangat nyaman dibawa gradakan di jalanan kasar ketika commuting. Jalanan paving, speed bump, trotoar ataupun jalanan rusak dilewati tanpa ragu.
Sekarang sudah hampir 5 tahun sejak Steamroller ada di tangan kami, akhirnya ada sedikit perubahan dan perbaikan, antara lain:
1. Perbaikan:
- Mengganti as dan bearing hub belakang. Kebetulan ada parts yang bisa dikanibal. Akhirnya kondisi hub belakang kembali berputar dengan tanpa hambatan.
- Melepas seatpost yang mampet, Ini tingkat kesulitannya sangat tinggi, butuh beberapa waktu hingga akhirnya bisa terlepas. Ini sebenarnya penyakit pernah terjadi waktu sepeda ini dibawa ini ke Timika beberapa tahun lalu. Waktu itu skalanya masih seret, untuk membukanya butuh bantuan pelumas 1 kaleng kecil WD40, kunci pipa besar dan bantuan tenaga 3 orang kuli. Butuh beberapa jam untuk bisa melepaskannya. Dan sekarang, penyakit itu kumat kembali, bukan hanya seret tapi sudah kategori mampet. Sampai-sampai harus dibuka pakai bantuan ragum katanya.
- Mengganti spoke depan dan menyetel ulang roda depan belakang. Ya sepertinya sudah wajar dilakukan penyetelan ulang, sudah 4 tahunan tidak pernah disetel.
2. Perubahan:
- Mengganti ban dengan ban yang berpacul. Ya, rencana bermain CX pasti akan menemui beberapa jalanan tanah. Kebetulan di workshop tersebut ada sepasang ban Maxxis Mimo CX ukuran 700 x 32. Penggantian ban ini tidak menemui kendala sama sekali, sebab spacing Steamroller memang diperuntukkan sampai 700 x 38.
- Mengganti chainring lebih kecil. Sebelumnya pakai 46 lalu diturunkan menjadi 38. Ya rencana bermain di trek tanah memang harus meringankan rasio gear supaya lebih ringan digowes di jalanan tanah.
- Mengganti handlebar menjadi flat bar yang agak lebih lebar dari sebelumnya. Jika sebelumnya memakai rise bar yang hanya selebar bahu, sekarang pakai flat bar dengan lebar kurang lebih 62cm, agar manuver di trek tanah lebih stabil tapi tetap responsif.
- Mengganti rem belakang menjadi medium reach. Sebelumnya saya pakai rem short reach yang telah dikikir. Sebenarnya tidak ada masalah dengan spacing roda, hanya menyisakan ruang yang sangat rapat, sehingga tidak memadai jika ingin masuk trek tanah atau pakai ban yang agak gondrong sedikit. Lagi-lagi kebetulan di workshop Ranggapanji ada parts yang bisa dikanibal.
- Mengganti seatpost. Ya ini tentu saja!!
- Mengganti sadel dengan yang lebih empuk. (dapat barang diskonan di BAB)
- Mengganti rantai dengan Halflink, agar geser-geser as hub belakang tidak terlalu banyak.
Belum sempat mencoba setting baru ini trek CX, tapi baru dicoba buat muter-muter di lapangan tanah dekat rumah. Di kondisi tanah merah lepasan dan sedikit berpasir memang terasa ada selip di bagian belakang, mungkin saja karena belum terbiasa, masuk tanah-tanah dengan ban kecil.. Masuk ke area makadam gripnya cukup bagus, jauh lebih membuat percaya diri dibanding di area tanah sebelumnya.
Setelah itu mencoba di jalanan aspal. Penggantian bearing baru memang terasa sangat signifikan, gowes menjadi makin ringan dibanding sebelumnya. Walaupun bannya berpacul, tidak terasa hambatan yang berarti, tapi memang menjadi sedikit agak mendengung ketika dibawa jalan. Kombinasi gear yang ringan membuat sepeda ini tidak bisa sekencang dulu lagi, ketika gowesan dirasa sudah cukup kencang ya tinggal coasting saja, nikmati sepeda ini meluncur bebas. Dengan ban berpacul dan ukuran yang masih agak gendut, manuver-manuver ketika bersepeda di tengah kemacetan lalu lintas juga sangat oke, "gradakan" di bahu jalan yang tidak beraspal, trotoar yang tidak rata bahkan sedikit bunny hop juga masih bisa dihadapi.
Sepertinya, dengan settingan bagaimanapun Surly Steamroller ini akan tetap seenak seperti pertama kali mencoba...
(tentunya dengan settingan yang wajar dan masih batas toleransi)
Spoiler for Sepeda Surly Kedua Saya, Pacer:
Setelah sekian lama tidak bersepeda karena Sepeda Polygon Cyclos sudah saya jual beberapa bulan lalu, timbul rasa kangen bersepeda. Apalagi sekarang Lala sudah mulai besar, tidak serepot dulu ketika masih bayi, jangankan bersepeda, menonton TV pun kadang tidak sempat.
Memang sudah lama saya ingin memiliki Surly Pacer. Rasanya lengkap sudah pasangan Surly, jika saya ada Surly Pacer yang menemani Steamroller.
Berawal dari iseng-iseng email distributor Surly di Indonesia, menanyakan stok frameset Pacer ukuran 50. Jawabannya cukup mengejutkan, si penjual bersedia mengambil framesetnya saja dari Fullbike. Setelah diskusi lebih lanjut via email, si penjual akhirnya menelfon bahwa untuk ukuran tinggi seperti saya cocoknya ukuran 52. Ukuran 52 ada stok tapi warnanya hijau tua dan harganya lebih murah (karena versi tahun 2012). Ya sudah, akhirnya diambillah Surly Pacer.
Komponen-komponen lain saya berburu santai dari beberapa penjual di situs Bukalapak. Ada sedikit kekecewaan ketika beli crankset 105 octalink. Ternyata BB Octalink bawaannya adalah model ES25 (BB Octalink untuk crank MTB atau disebut Octalink V2), sementara untuk crank 105 menggunakan octalink V1
Beruntung ketika dirakit di Pancalen Cycles, ternyata ada BB5500 (BB Octalink untuk 105) ngumpet di salah satu kotak komponen. Tanpa pikir panjang, langsung saya minta pasangkan. Selain memang pasangannya (lebih enteng dan lebih halus putarannya dibanding ES25), BB Cup sebelah kiri juga lebih manis, memberikan kesan klasik.

Satu hal kekhawatiran saya mengenai Surly Pacer adalah clearance roda yang cukup besar, karena Surly Pacer bisa dimuati ban hingga 700x32 (atau 700x28 dengan fender), maka diperlukan rem yang minimal medium reach. Hal ini sudah disampaikan oleh penjualnya. Tapi karena rem medium reach agak jarang ditemui dan harganya lebih mahal, maka saya mencoba pakai rem short reach, sama yang dipakai oleh roadbike pada umumnya.
Ternyata setelah terpasang, tidak terdapat kendala sama sekali. Memang, jika dilihat dari clearance yang tersisa, rasanya tidak memungkinkan untuk dipasang fender.

Spek Lengkap:
Frame: Surly Pacer ukuran 52 (Model tahun 2012)
Fork: Surly Pacer
Seat Clamp: Surly
Headset: United
Seatpost: United 27.2
Sadel: Velo Senso Miles
Stem: Polygon Expert 90mm x 31.8mm
Dropbar: Amoeba Borla 420mm + Bartape BBB
Caliper Brake: Tektro 536
Brifter: 105 2x10
FD: Shimano 2300
RD: Shimano 105
Sprocket: Tiagra 10speed
Rantai: Tiagra 10speed
Crank: 105 Octalink (Upgrade ke 105 Compact HTII)
Pedal: Shimano 520 (Upgrade ke Shimano 530 trail pedal)
Wheelset: Shimano RS20 (Upgrade ke Fulcrum Racing 5)+ Continental Ultra Sport 700x25
Tambahan Rear Rack Super Tourist DX Dan Pannier Eiger untuk Commuting.
Spoiler for Tambahan Foto-foto Surly Pacer:
Trip ke Bogor:
.jpg)
Trip ke Belitung:



Eksperimen Aneh:


*bawa Plate Barbel 20kg, Cengkareng-Bintaro*
Pakai Rak Untuk Commuting ternyata multi fungsi, selain bisa buat bawa boncengan anak

Juga bisa untuk bawa sepeda yang lain (Bintaro-Mampang)

Spoiler for Tambahan:
tambahan mengenai Surly
Tidak seperti saudara sepupunya (Salsa), yang membuat sepeda selain berbahan Chromoly (ada Alu dan Carbon) dan juga fulsus.
Surly, akan tetap menggunakan bahan chromoly dan tidak akan membuat sepeda fulsus sampai waktu yang tidak ditentukan, karena Surly masih menyukai kesederhanaan bersepeda.
(setidaknya itu yang mereka katakan waktu membalas email saya menanyakan apakah Surly akan bikin sepeda Fulsus)
tambahan mengenai thread
walopun saya penggemar Surly dan pengelola thread ini, tapi saya tidak akan membuat atau mengajak suatu perkumpulan atau semacam kopi darat secara ekslusif hanya sesama pengguna Surly. Saya tidak mau jadi thread lain, apalagi di thread otomotif yang banyak sekali perkumpulan khusus kendaraan semerk/setype (dikit-dikit ngajak kopdar kendaraan sejenis, semerk, setype)
Walaupun ini thread Surly tapi saya harap kita bisa having fun di trek ataupun di jalan tanpa melihat apa jenis sepedanya.. di Thread ini hanya sekedar berbagi cerita, foto, tanya-jawab ataupun pengalaman tentang surly. Tapi diluar kita tetap sama-sama pesepeda..
Walaupun begitu, apabila ada informasi mengenai acara kumpul kumpul atau kopdar silakan disampaikan atau dipost

Diubah oleh galihleo 05-11-2014 02:49




goernandhur dan gogorancak memberi reputasi
2
58.9K
Kutip
214
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan