Agesti Ayu Wulandari namanya tengah ramai dibicarakan belakangan ini terkait masalah dirinya yang ingin memenjarakan ibunya meski telah beberapa kali dibujuk atau dilakukan mediasi namun Agesti Ayu tetap pada pendiriannya yaitu ibu kandungnya harus di penjara.

Sempat awalnya tersiar kabar alasan Agesti Ayu, gadis 19 tahun itu ingin memenjarakan ibu kandungnya hanya karena masalah pakaian yang dibuang namun semakin kesini semakin terungkap fakta baru bahwa alasan yang sebenarnya adalah karena Agesti Ayu sangat marah karena ibunya selingkuh dan menghabiskan uang kuliahnya untuk bersenang senang dengan pria selingkuhannya itu.

Entah itu benar atau tidak tapi kalau memang begitu kenyataannya berarti memang keterlaluan sekali ibu kandungnya Agesti Ayu itu bahkan pakaian anak kandungnya pun sampai disingkirkannya hanya karena sang anak membencinya. Agesti Ayu yang pulang kerumah ibunya mendapati pakaiannya sudah dibuang tentu akan marah, emosinya kala itu mungkin sudah tak tertahan lagi sehingga terjadilah pertengkaran antara ibu dan anak yang berakhir dengan Agesti terkena cakaran maut kuku sang ibu.

Pertengkaran itu rupanya menjadi pemantik api kebencian dari dalam diri Agesti Ayu atas segala perilaku ibu kandungnya yang keterlaluan selama ini. Sekian lama dipendam akhirnya tak tertahankan lagi hingga akhirnya jadilah Agesti Ayu melaporkan ibunya ke polisi. Mungkin selama ini Agesti sudah selalu ngomong baik baik, selalu mengingatkan ibu kandungnya tapi tak pernah dihiraukan apalagi ibunya itu sedang dimabuk cinta dengan pria lain selain ayahnya dan memang sangat susah bahkan hampir mustahil menyadarkan orang yang sedang dimabuk cinta.

Satu satunya cara menyadarkan orang yang keterlaluan plus dimabuk cinta begitu ya memang harus diberi hukuman supaya jera, supaya sadar tapi disini masalahnya adalah antara anak dan ibu kandungnya. Pantaskah Agesti Ayu melakukan tuntutan penjara kepada ibu kandungnya? Jawabnya kenapa tidak kalau untuk keadilan. Lalu apakah dia termasuk anak yang durhaka? Justru kalau dia mendiamkan kelakuan ibunya yang seperti itulah dia bisa disebut anak durhaka karena sebagai anak tugas kita adalah menunjukkan jalan yang benar kepada orang tua.

(Hal ini berlaku kalau apa yang disampaikan Agesti Ayu tentang ibunya sesuai dengan kenyataan)