Setelah sebelumnya Roket Elon Musk, Starship SN8 (Serial Number Eight) yang meledak pada tanggal 9 Desember 2020 saat pengujian uji manuver terjun (belly flop) kini roket generasi selanjutnya Starship SN9 akan melakukan pengujian tes lanjutan kebakaran statis (Static Fire test) dan direncanakan bisa meluncur pada pekan ini.




Roket seharga 3 triliun rupiah tersebut sebelumnya meledak pada saat uji pendaratan dengan manuver terjun seperti layaknya aksi penerjun bebas, namun ketika akan menyentuh tanah roket akan bermanuver tegak dan mendarat secara vertikal.




Manuver yang sangat sulit dan berbahaya ini nyaris berhasil, seperti yang dilansir dari website semangkablog.com bahwa kegagalan disebabkan kurangnya tekanan pada ruang bakar (propulsion chamber) sehingga gaya dorong berkurang dan terlalu cepat dan membentur pad peluncuran.




Namun Musk telah memprediksi hal ini dan mengatakan tes ini sukses dan berhasil mengambil data-data penting untuk digunakan pada prototipe roket lanjutan. Musk yang pekan lalu yang dinobatkan sebagai orang nomor 1 terkaya di dunia versi Bloomberg memiliki banyak roket prototipe seperti SN9, SN10, sampai SN15. Jika dihitung kasar maka untuk roket saja Musk memiliki aset sebanyak 13 triliun rupiah hanya untuk roket pengujian saja, belum termasuk fasilitas pendukung lainnya.

Kini roket prototipe lanjutan Starship SN9 akan diuji coba setidaknya pada pekan ini dan mengusung teknologi yang lebih disempurnakan dari prototipe sebelumnya. Misi ini bertujuan untuk membangun koloni di Mars yang ditargetkan Musk akan mengirim 3 roket per hari ke Planet Merah tersebut dan mempunyai penduduk setidaknya 1 juta orang di tahun 2050. Sebuah rencana yang ambisius!

Sumber :
https://www.semangkablog.com/SpaceX-...ini/2021010743