- Beranda
- Komunitas
- Female
- Sista
Mengambil Upah Menggulung Tali Rafia, Satu Lagi Peran Wanita Dalam Keluarga


TS
ika775
Mengambil Upah Menggulung Tali Rafia, Satu Lagi Peran Wanita Dalam Keluarga
Assalamu alaikum wr wb Agan dan Sista yang budiman. Semoga Anda selalu sehat dan bersemangat untuk menyambut akhir tahun, serta menyongsong awal tahun 2021 yaa...
Gansist, apa yang terlintas dalam benak Anda saat saya menyebut tali rafia?

Tali rafia adalah tali plastik serba guna yang sering kita jumpai dalam bentuk gulungan di warung-warung maupun pasar. Mulai dari gulungan kecil, sedang, agak besar, besar, dan jumbo.
Kapan tali rafia dibutuhkan?
1. Saat membawa telur atau kardus belanjaan
Di tempat berputarnya uang seperti pasar, kehadiran tali rafia sangat dibutuhkan.
Di toko agen sembaki dan campuran lainnya, para pengecer warung-warung kecil biasanya berbelanja cukup banyak dan dimuat dalam satu kardus bahkan lebih. Lalu diikatkan di bagian belakang motor untuk dibawa pulang.

Begitu juga yang terjadi pada agen penjualan telur. Tak jarang para pembeli membutuhkan satu, dua bahkan lebih rak telur untuk digunakan atau dijual kembali. Dan untuk memudahkan dibawa pulang tanpa diangkut dengan mobil, tali rafia lah solusinya.

Apalagi ibu-ibu yang belanja dengan berjalan kaki, bersepeda mini, maupun mengendarai motor, membawa barang belanjaan dalam jumlah banyak adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari.
2. Saat membuat makanan tradisional
Di daerah Sulawesi selatan, tradisi membuat makanan tradisional buras dan Lepe'-lepe' bukan saja untuk sajian menu lebaran, tetapi juga untuk makanan sehari-hari yang biasa ditemukan di warung-warung coto di pasar, pelabuhan, maupun ruas-ruas jalan tertentu.
Dua jenis makanan ini dalam pengemasannya menggunakan tali rafia pula.

3. Untuk membuat berbagai kerajinan
Tak jarang dari kita yang memiliki kreatifitas dalam membuat aneka kerajinan untuk mengisi waktu luangnya. Berbagai bahan ekonomis pun menjadi pilihan termasuk tali rafia.


Wah, ternyata banyak juga penggunaan tali rafia selain hanya untuk mengikat tenda atau membuat jemuran sementara yaa.
Tidak heran kebutuhan akan tali rafia cukup besar di masyarakat. Maka bisnis membuat dan menggulung tali plastik ini menjadi salah satu bisnis menguntungkan.
Saya sendiri, tinggal dekat dengan komunitas mereka, para penggulung dan seller tali rafia.
Mulanya saya kurang menyadarinya, hanya sekedar lewat di depan deretan kontrakan mereka.
Sampai pada suatu hari, saya berkunjung ke rumah salah satu teman dan ternyata ia mempunyai kesibukan baru di masa pandemi ini. Saya pun melihatnya sebagai usaha yang sungguh-sungguh untuk menunjukkan perannya dalam keluarga.
Teknik sederhana menggulung tali rafia secara manual

Ada kalanya bisnis sederhana ini dilakukan oleh pemodal kecil sekalipun. Hanya dengan modal gulungan besar tali rafia seberat 30-50kg dan merekrut beberapa tenaga penyalur, pundi-pundi keuangan pun bisa terkumpul perlahan.
Seperti seorang teman tadi yang menjadi tenaga penggulung secara manual. Ia mendapat upah yang diakumulasi dari banyaknya tali rafia yang berhasil digulung. Semakin banyak tali rafia yang digulung, semakin banyak pula upah yang diterima.
Bagi pemula, hari-hari pertama mungkin menjadi rentang waktu untuk belajar dan penyesuaian. Tapi setelah itu, kecepatan tangan dan ketelatenan akan memberikan hasil yang menggembirakan pula.
Jika Agan dan Sista bertanya apakah bisnis ini cukup menjanjikan? Saya bisa menjawabnya, sama dengan bidang usaha lainnya tentu. Apabila dikelola dan ditekuni dengan penuh semangat, tentunya akan berkembang dan menambah jumlah pekerja yang terlibat di dalamnya. Setidaknya inilah kesimpulan yang saya dapat setelah cukup mengamat-amati, bukan hanya sekedar lewat seperti sebelumnya.

Seorang teman saya yang mengambil posisi sebagai tenaga penggulung manual (khusus untuk gulungan kecil) pun, menerapkan prinsip tekun dan semangat itu tadi. Hasilnya, sekarang ia dapat tetap berperan dalam keluarga.
Kalau dulu sebelum masa belajar online, kami para ibu sibuk antar-jemput anak-anak kami sekolah, tapi di masa seperti sekarang, seorang istri masih dapat membantu suami yang kehilangan pekerjaannya akibat PSBB.
Atau seperti teman saya tadi, sekalipun sang suami masih aktif bekerja dan tidak terimbas pandemi Covid 19, peran aktif untuk keluarga inilah yang saya acungi jempol. Semoga jari-jari tangan saya, bisa juga mengikuti jejaknya. Itung-itung mengisi waktu senggang sambil menemani anak-anak di rumah aja.

Demikian Gansist, semoga ulasan ini dapat menginspirasi kita untuk lebih bersemangat apapun bidang yang sudah kita tekuni. PSBB dan pandemi Covid 19 jangan menjadi alasan untuk kita mandeg dan terpuruk. Perempuan Indonesia, maju di segala bidang.
Foto: koleksi pribadi dan gambar google
Narasi: opini penulis
Gansist, apa yang terlintas dalam benak Anda saat saya menyebut tali rafia?

Tali rafia adalah tali plastik serba guna yang sering kita jumpai dalam bentuk gulungan di warung-warung maupun pasar. Mulai dari gulungan kecil, sedang, agak besar, besar, dan jumbo.
Kapan tali rafia dibutuhkan?
1. Saat membawa telur atau kardus belanjaan
Di tempat berputarnya uang seperti pasar, kehadiran tali rafia sangat dibutuhkan.
Di toko agen sembaki dan campuran lainnya, para pengecer warung-warung kecil biasanya berbelanja cukup banyak dan dimuat dalam satu kardus bahkan lebih. Lalu diikatkan di bagian belakang motor untuk dibawa pulang.

Begitu juga yang terjadi pada agen penjualan telur. Tak jarang para pembeli membutuhkan satu, dua bahkan lebih rak telur untuk digunakan atau dijual kembali. Dan untuk memudahkan dibawa pulang tanpa diangkut dengan mobil, tali rafia lah solusinya.

Apalagi ibu-ibu yang belanja dengan berjalan kaki, bersepeda mini, maupun mengendarai motor, membawa barang belanjaan dalam jumlah banyak adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari.
2. Saat membuat makanan tradisional
Di daerah Sulawesi selatan, tradisi membuat makanan tradisional buras dan Lepe'-lepe' bukan saja untuk sajian menu lebaran, tetapi juga untuk makanan sehari-hari yang biasa ditemukan di warung-warung coto di pasar, pelabuhan, maupun ruas-ruas jalan tertentu.
Dua jenis makanan ini dalam pengemasannya menggunakan tali rafia pula.

3. Untuk membuat berbagai kerajinan
Tak jarang dari kita yang memiliki kreatifitas dalam membuat aneka kerajinan untuk mengisi waktu luangnya. Berbagai bahan ekonomis pun menjadi pilihan termasuk tali rafia.

Wah, ternyata banyak juga penggunaan tali rafia selain hanya untuk mengikat tenda atau membuat jemuran sementara yaa.
Tidak heran kebutuhan akan tali rafia cukup besar di masyarakat. Maka bisnis membuat dan menggulung tali plastik ini menjadi salah satu bisnis menguntungkan.
Saya sendiri, tinggal dekat dengan komunitas mereka, para penggulung dan seller tali rafia.
Mulanya saya kurang menyadarinya, hanya sekedar lewat di depan deretan kontrakan mereka.
Sampai pada suatu hari, saya berkunjung ke rumah salah satu teman dan ternyata ia mempunyai kesibukan baru di masa pandemi ini. Saya pun melihatnya sebagai usaha yang sungguh-sungguh untuk menunjukkan perannya dalam keluarga.
Teknik sederhana menggulung tali rafia secara manual

Ada kalanya bisnis sederhana ini dilakukan oleh pemodal kecil sekalipun. Hanya dengan modal gulungan besar tali rafia seberat 30-50kg dan merekrut beberapa tenaga penyalur, pundi-pundi keuangan pun bisa terkumpul perlahan.
Seperti seorang teman tadi yang menjadi tenaga penggulung secara manual. Ia mendapat upah yang diakumulasi dari banyaknya tali rafia yang berhasil digulung. Semakin banyak tali rafia yang digulung, semakin banyak pula upah yang diterima.
Bagi pemula, hari-hari pertama mungkin menjadi rentang waktu untuk belajar dan penyesuaian. Tapi setelah itu, kecepatan tangan dan ketelatenan akan memberikan hasil yang menggembirakan pula.
Jika Agan dan Sista bertanya apakah bisnis ini cukup menjanjikan? Saya bisa menjawabnya, sama dengan bidang usaha lainnya tentu. Apabila dikelola dan ditekuni dengan penuh semangat, tentunya akan berkembang dan menambah jumlah pekerja yang terlibat di dalamnya. Setidaknya inilah kesimpulan yang saya dapat setelah cukup mengamat-amati, bukan hanya sekedar lewat seperti sebelumnya.

Seorang teman saya yang mengambil posisi sebagai tenaga penggulung manual (khusus untuk gulungan kecil) pun, menerapkan prinsip tekun dan semangat itu tadi. Hasilnya, sekarang ia dapat tetap berperan dalam keluarga.
Kalau dulu sebelum masa belajar online, kami para ibu sibuk antar-jemput anak-anak kami sekolah, tapi di masa seperti sekarang, seorang istri masih dapat membantu suami yang kehilangan pekerjaannya akibat PSBB.
Atau seperti teman saya tadi, sekalipun sang suami masih aktif bekerja dan tidak terimbas pandemi Covid 19, peran aktif untuk keluarga inilah yang saya acungi jempol. Semoga jari-jari tangan saya, bisa juga mengikuti jejaknya. Itung-itung mengisi waktu senggang sambil menemani anak-anak di rumah aja.

Demikian Gansist, semoga ulasan ini dapat menginspirasi kita untuk lebih bersemangat apapun bidang yang sudah kita tekuni. PSBB dan pandemi Covid 19 jangan menjadi alasan untuk kita mandeg dan terpuruk. Perempuan Indonesia, maju di segala bidang.
Foto: koleksi pribadi dan gambar google
Narasi: opini penulis






bonita71 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.7K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan