Cerita cinta mungkin bisa berakhir, lain halnya dengan cerita patah hati.
Boleh tanya siapapun, yang namanya sakit dari patah hati itu ngga akan pernah bisa hilang.
Setelah patah hati terakhir ane tahun 2015 silam, ane baru merasakan patah hati lagi pada tahun 2019 kemarin.
1 tahun lalu ane merasakan hal yang dikira ngga akan pernah ngerasain lagi; iya, Patah Hati. Dan sekali lagi ane akan menikmatinya, dari setahun yang lalu, sampai sekarang sakitnya belum juga reda.
Ceritanya begini, ane ngejalin hubungan selama 1 tahun, ngga lama, 1 tahun aja.
Kita pacaran dengan harapan saling memiliki, tapi kenyataan berkata lain.
Kita putus baik-baik, saling mengerti satu sama lain, memang kondisi yang tidak memungkinkan kita bersama, dan rupanya kita tumbuh ke arah yang berbeda.
Ngga ada yang di salahkan, terjadi begitu aja, kami berdua cuma bisa menerima aja.
Kaya orang Patah Hati kebanyakan, ane merasa kuat menjalani hari-hari awal, seminggu-dua minggu, berusaha menguatkan diri tanpa harus memikirkan mantan yang tak kunjung bisa dilupakan.
Tapi lama-lama, sebulan, dua bulan, sampai setahun, rasa kehilangan ini rasa nya makin besar, ane sering melamun, dalam lamunan seperti melihat bayang-bayang dia lewat dengan sangat nyata. Tapi itu ngga nyata, hanya ilusi. Setiap bayangnya muncul, makin sakit rasanya. Kaya ada bagian besar yang hilang dari dalam dada, hati ane bener-bener ngerasa sakit, hancur.
Sampe akhirnya nemu tulisan ini lagi, di thread yang ane pernah bikin dulu.
Seketika teringat perjuangan dan perasaan mencoba menikmati patah hati 2015 silam.
Baca tulisan ini kembali seperti memberikan ane sebuah ketenangan, seperti harapan baru.
Ane percaya, semua ini bakal baik-baik aja, pada akhirnya nanti.
Entah butuh berapa tahun, mungkin setahun belum cukup, bisa jadi dua tahun, tiga tahun, atau bahkan lebih.
But I believe My Heart Will Heal; Eventually.
Sedikit coretan tambahan yang membantu ane untuk semakin percaya :
I know, you're sad, so I won't tell you to have a good day.
Instead, I advise you to simply have a day.
Stay alive, feed yourself well, wear comfortable clothes, and don't give up on yourself just yet.
It will get better.
Until then, have a day!
Sekedar sharing, buat yang mau nambah-nambahin coretan indah penuh luka, sangat dipersilahkan 
Akhirnya saya bisa merelakan patah hati 2015 silam, bukan melupakan, tapi merelakan.
Saya mulai terbiasa dengan lanjutan kisah hidup saya, tanpa ada dia disisi saya, sebut saja dia EL.
Lagu-lagu cinta dan patah hati yang dulu mengingatkan saya padanya pun lama kelamaan menjadi sebuah seni yang tak lebih dari lantunan irama, tidak lagi terasa menyesakkan.
Akhirnya saya move on dari EL.
2019 akhir, saya kembali bertemu dengan seorang perempuan, sebut saja dia RF. Cantik dan menawan. Sampai akhirnya kami memutuskan untuk berjalan bersama.
Kisah cinta kembali saya rajut dengan RF, hari berganti bulan, bulan berganti tahun, sampai akhirnya kami harus terpisah jarak yg sangat jauh. Berbeda pulau. Perlu lebih dari sekedar niat hanya untuk bertemu.
Disela hubungan kami yang berjarak, tanpa saya sadari ternyata dia sempat berselingkuh dengan laki-laki lain, bahkan sampai berhubungan seksual. Hal itu bener-bener bikin saya kaget, ngga nyangka, hati saya hancur berantakan, bingung dan bimbang bagaimana saya harus melanjutkan kisah cinta saya?
Sampai saat ini, kami masih tidak berhubungan, melalui chat, text, telepon, atau apapun. Kami tidak berusaha untuk saling menghubungi satu sama lain. Saya merasa sangat terluka, sedih, marah, dan ingin melampiaskan perasaan ini, tapi tidak tahu harus bagaimana.
Sekarang, yang saya tahu adalah saya sedang berduka. Ada 5 tahap berduka: 1. Denial, 2. Anger, 3. Bargaining, 4. Depression, 5. Acceptance. Saya merasa saat ini saya sangat depresi, saya merasa tidak ingin kehilangan RF, tapi disisi lain saya tidak ingin terluka lagi.
Didalam semua kesedihan ini, saya hanya berharap bahwa semua akan lewat. Saya tahu ditahap depresi ini sangat berat, tapi apabila saya bisa melewatinya, tahap selanjutnya adalah tahap yang indah, Acceptance.
Saya yakin pada akhirnya semua kisah sedih yang saat ini saya alami, dikemudian hari nanti hanya akan menjadi kenangan. Saya yakin pada suatu hari nanti saya akan bisa menerima keadaan dan kenyataan bahwa memang saya pernah di sakiti sedemikian rupa tanpa disadari oleh RF.
Saya yakin, akan ada akhir bahagia setelah kisah sedih ini.
Saya yakin, semuanya, pada akhirnya, akan baik-baik saja. Karena saya sudah sejauh ini.
I will bear this broken heart,
As this pain will lead me into another path,
A path that I can learn,
And eventually enjoy.
This broken heart will teach me a valuable lesson.
Until then, I will have my day. everything is gonna be alright.
It will get better soon.
Just be patience, time will heal.