Saat ini pemerintah telah menggaungkan gerakan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi kerumunan, Mengurangi mobilitas).Seperti yang kita ketahui bersama pada masa pandemi Covid - 19, masyarakat dianjurkan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai salah satu langkah preventif penyebarang Covid - 19. Rajin cuci tangan merupakan salah satu perilaku yang sangat dianjurkan oleh pemerintah, apabila tidak ada air mengalir dianjurkan menggunakan Handsanitizer untuk mencuci tangan kita. [/justify]
[justify]Dari kelima elemen tersebut, terdapat satu elemen dimana elemen tersebut yang bisa berdampak buruk bagi lingkungan, yakni limbah masker. Masker saat ini telah menjadi kebutuhan semua masyarakat di seluruh dunia, sebab penggunaan masker yang baik dinilai dapat memutus rantai penyebaran Covid-19. Dengan berbagai bentuk dan jenis, masker memiliki eksistensi untuk masing-masing penggunanya. Namun sangat disayangkan, masker yang sekali pakai ataupun masker medis telah menyumbang limbahnya dan menambah jumlah jenis limbah yang ada. Maka dari itu, pemerintah juga telah memberitahukan kepada masyarakat mengenai jenis masker yang dianjurkan adalah masker kain. Sebab, masker kain adalah masker yang bisa digunakan dalam jangka panjang, untuk kebersihan dan keamanannya tentu dengan dicuci bila setelah pemakaian.
Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu masker kain, pemerintah Indonesia juga mengumumkan standar produk atau yang biasa disebut SNI untuk para produsen masker kain agar produk yang dijual terjamin keamanan dan kehigenisannya.